“Terkadang kita butuh perpisahan untuk sekedar tahu betapa berharganya sebuah perjumpaan.”
Kata salah seorang penyair,
“Ada delapan hal yang pasti akan terjadi dalam hidup semua manusia. Delapan hal ini pasti akan dia temui; kebahagian dan kesedihan, perjumpaan dan perpisahan, kesulitan dan kemudahan, (ditimpa) penyakit dan (dikaruniai) kesehatan.”
Sebenarnya tidak semua hal tentang Sudan buruk atau menyakitkan. Ada banyak momen yang membuat kita bahagia. Momen bisa mengenal sosok syaikh yang hakiki. Bagaimana kehidupannya sehari-harinya, bagaimana waktunya dihabiskan dan lain sebagainya. Mengenal teman-teman dari banyak afiliasi organisasi dan pondok. Baik pondok modern atau pondok tradisional.
Harga nikmat sebuah lingkungan ilmu yang kadang baru kita sadari sesampainya di Indonesia. Nikmatnya belajar memasak, berkreasi ala kadarnya. Nikmatnya belajar bertahan hidup menyesuaikan diri dengan cuaca. Mengenal lebih dekat karekter orang dari berbagai negara-negara Afrika. Juga tentang bagaimana ramahnya masyarakat Sudan. Dan masih banyak lagi.
Semua momen perjumpaan yang mengantarkan kita pada sebuah kata terakhir yaitu perpisahan. Sebagaimana kata salah seorang senior kami ketika momen perpisahan beliau, “Terkadang kita butuh perpisahan untuk sekedar tahu betapa berharganya sebuah perjumpaan.”
Dan wasiat yang senantiasa di ulang, sebuah hadits (sanadnya dhoif namun maknanya shahih) yang diriwayatkan oleh sahabat mulia Muadz bin Jabal, “Bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada. Dan setiap kali kamu berbuat buruk, ikutilah dengan perbuatan baik yang bisa menghapuskan perbuatan burukmu. Dan pergauilah manusia dengan akhlak yang mulia.” HR At-Tirmidzi.
Sebenarnya ada lebih banyak kisah yang belum mampu saya tuliskan satu persatu. Saya ingat ketika di undang oleh Bapak Sunarko selaku Duta Besar Negara Indonesia atas Sudan bersama beberapa teman yang lain yang katanya wisudawan terbaik, kami diminta satu persatu untuk memberikan kesan tentang Sudan dalam tiga kata. Lalu saya menjawab, “Sabar, sabar, tawakkal.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengeong di Padang Pasir (Sebuah catatan perjalanan kuliah di Sudan)
PertualanganIni hanya cerita tentang perjalanan saya di Sudan, uneg-uneg, curhatan dan tentu fakta-fakta unik tentang Sudan yang sangat membekas dalam ingatan. Mengenang kembali masa-masa kuliah saya di Sudan sebagai bentuk rasa syukur terbesar kepada Tuhan kar...