BAB 16 : Sisi Lain Aluna?

68 11 0
                                    

"Aluna punya dua sisi berbeda? Aluna sisi lembut dan pemaaf, Aruna? Sisi kejamnya."

                           -Amira

***

Happy Reading

*

*

*

Matahari sudah tinggi dan menyinari sel tahanan StrayLast tepat di sel 132. Sel 132 kedatangan tahanan baru, dengan paras menawan dan rambut yang diikat kuda. Matanya melirik tajam orang didalamnya.
Gishara dan juga Anasera antusias menyambut kedatangan tahanan baru ini, pasalnya mereka adalah perundung.

"Hey, Indira Veline Warusqa." Begitu sambutan Gishara terhadap tahanan itu, namanya tertera di nametag yang dia gunakan.

Gishara memberi kode ke arah Anasera untuk melancarkan aksinya. Dan benar saja, Anasera bergegas memegang Indira dengan erat lalu melancarkan aksinya.

Gishara ingin menendang perut Indira, namun, aksinya itu gagal karena Indira berhasil mengelak dengan mendorong Anasera sampai terjatuh. Indira membalas tendangan itu ke arah Gishara saat dirinya tengah lengah.

"Berani juga, lo," pekik Gishara yang merasa tertantang.

Perkelahian pun dimulai dengan brutal, Gishara kalah telak. Indira bukan lawan selevel dengannya.

"Kamu gapapa, Indira?" tanya Amira menghampiri Indira. Pasalnya Amira anak yang paling peduli terhadap orang sekitarnya.

Tak ada jawaban, Indira mengelak dari Amira. Dia menuju ranjangnya lalu merebahkan tubuhnya yang hampir remuk akibat perkelahian tadi.

'Indira teman yang cocok untuk membantuku menghabisi, Aluna.' Batin Gishara menatap Indira dengan penuh semangat.

"Lo gapapa, Gis?" tanya Anasera membantu Gishara bangkit.

"Gue gapapa, gue ada ide bagus." Gishara mendekatkan Anasera ke arahnya untuk membisikkan rencana selanjutnya.

***

Aluna masih terbaring di kasur rawat ditemani oleh Dokter Asyura, kondisinya sudah membaik dibanding kemarin.

"Aluna, bagaimana kondisi kamu?" tanya Asyura.

"Aluna sudah membaik, dok," jawab Aluna sambil tersenyum.

"Jangan panggil saya dokter, panggil saja nama. Usia kita tidak jauh berbeda," pinta Asyura dibalas anggukan oleh Aluna.

"Aku mau tanya, tapi kamu jangan tersinggung ya, Lun," ujar Asyura mendekatkan dirinya ke ranjang Aluna.

"Siapa yang membuatmu terluka?" Aluna membisu, bibir tipisnya bergetar menahan sesak mendalam.
"Kalau kamu belum siap menjawabnya, jangan dipaksa ya, Lun?" lanjutnya.

Laskar datang sembari membawa kursi roda Aluna yang baru, kursi roda lamanya rusak akibat Gishara.

"Kapan dia bisa balik ke sel, Dok?" tanya Laskar. Begitu nama yang tertera di nametag yang tertempel di seragamnya.

1000/1 | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang