Bab 13 : Lagi?

70 16 0
                                    

"Amarah Aluna kalah dengan rasa sayang yang Aluna berikan,"

-Aluna Esha Gabriella-

Happy Reading

........

Enjoy

.
.
.
.
.


Pagi pertama Aluna berada di sel tahanan. Sel nomor 132 yang berisi lima orang perempuan yang seusia tidak jauh dengan Aluna, tentu saja dengan kasus yang berbeda.

"Kamu Aluna ya?" tanya seorang tahanan disana.

"I-iya, Kamu siapa?" tanya Aluna kembali.

"Aku Amira, umurku baru 16 tahun." Dia tersenyum tulus hingga menampakkan gigi rapinya.

Amira Steyra Syuria, gadis berusia 16 tahun yang ditangkap akan kasus yang dirinya sendiri tidak mengetahuinya. Singkatnya, dia sama dengan Aluna. Dituduh walaupun itu bukan kesalahannya.

"Kalau Aku Zevira, panggil saja aku Vira." Aluna mengangguk sembari mengumbar senyum manisnya.

Zevira Astya Avita, gadis berusia 16 tahun yang terjerat kasus pembunuhan. Bukan pembunuhan karena disengaja, melainkan karena kondisi terdesak. Dia hampir dilecehkan oleh pamannya sendiri hingga dia tidak punya pilihan lain untuk menyelamatkan dirinya.

"Kalian semua terlihat baik, kenapa kalian bisa berada disini?" tanya Aluna yang memancing dua tahanan lain untuk mendekat.

"Aku gatau, tiba-tiba aku dimasukkan kesini tanpa tahu aku melakukan kesalahan apa," jawab Amira.

"Kalau aku, a-aku melakukan pembunuhan. Tetapi itu tidak disengaja, aku terpaksa melakukan itu karena harus menyelamatkan diriku sendiri," jelas Zevira.

Gishara Adinindya, gadis berumur 16 tahun yang terjerat kasus perundungan. Dia merundung Kakak kelasnya hingga koma, penyebabnya karena Kakak kelasnya itu sangat merendahkan dia dan keluarganya.

"Aku hanya menampar Kepala Sekolahku, karena dia berbuat mesum pada sahabatku. Dia membalikkan fakta dan mencibirku dengan kata-kata yang tidak sepantasnya aku dapatkan," jelas satu orang tahanan lagi. "Namaku Sera, umurku 17 tahun. Mungkin disini Aku yang lebih tua dibanding kalian, tapi tetap jangan panggil Aku 'Kakak' ya,"

Anasera Mustya Cakrawala, gadis berumur 17 tahun yang ditahan karena membela sahabatnya yang hampir mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari Kepala Sekolah mereka.

"Kalau Kamu? Kamu kenapa, Aluna?" semuanya menatap Aluna dengan tatapan penasaran.

"Aluna dilaporkan dengan tuduhan omong kosong, tuduhan itu tertulis bahwa Aluna yang telah menyewa orang untuk membunuh Mama Aluna sendiri." Aluna menundukkan wajahnya lesu.

"Kami ada disini Aluna, Kamu tidak sendirian." Itu Amira, dia langsung memeluk erat raga Aruna yang rapuh.

"Disini kita berlima, dan kita ada adalah saudara," timpal Zevira.

"Kalian saja, aku tidak ingin bersaudara dengannya." Itu Gishara, dia memasang tatapan tidak suka dengan Aluna.

"Kamu tenang aja ya, Aluna. Gisha memang seperti itu," Anasera berusaha menenangkan Aluna agar tidak berpikiran buruk tentang Gisha.

Mereka kompak memeluk Aluna dengan hangat, kehangatan mereka dilirik sinis oleh Gishara.

"Eumm, Aluna boleh minta tolong?" tanya Aluna ragu.

1000/1 | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang