Tentang Sisi Lain Aluna

60 11 0
                                    

Happy Reading!

Aruna Latisha Januarta, sisi lain Aluna. Kepribadian yang telah hadir sejak umurnya 5 tahun. Kepribadiannya ini sangat jauh berbeda dengan Aluna, Aruna ini sangat kejam. Bahkan, mengalahkan kekejaman sang Ayah, Elga Anugerah Januarta. Elga dan Helena tidak pernah mengetahui ini, karena sejak kecil Aluna ditelantarkan dan kurang kasih sayang. Bahkan namanya ini Aluna sendiri yang ciptakan. Dulu, namanya hanya sebatas Aruna Latisha. Namun, setelah melihat kekejaman Ayahnya yang persis seperti iblis membuat Aluna menambahkan nama belakang Ayahnya untuk akhiran nama barunya.

Flashback On:

25 Agustus 2013

Aluna tengah bermain bersama anak seumuran lainnya, awalnya semua baik-baik saja. Namun, ada satu kejadian aneh yang berhasil menghidupkan kepribadian Aluna di sisi lain.

Sebut saja nama temannya Karmila, Karmila memang anak orang kaya dan dari keluarga yang bisa dibilang cemara. Dia disayang oleh kedua orangtuanya bahkan dimanja, sedangkan Aluna tidak pernah mendapatkan hal itu. Aluna merasa iri, terlebih melihat tingkah Karmila yang semena-mena dan merasa sok bos. Karmila tidak pernah diusik oleh Aluna, tapi entah mengapa Karmila malah mengajak teman yang lain untuk ikut membenci Aluna dan mengejeknya. Dari kecil saja sudah nakal, bagaimana besarnya? Mungkin itu yang biasa yang diceritakan ibu-ibu saat berbelanja sayuran keliling.

Karmila datang bersama ketiga teman lainnya lalu mendorong Aluna hingga terjatuh.

"Jelek, ga disayang Mama dan Papanya," ejek Karmila ditambah sorakan oleh ketiga temannya.

"Anak ga berguna." Karmila menendang perut Aluna hingga Aluna tersungkur dan kesakitan, ketiga temannya melempari Aluna dengan batu dan juga ikut menginjak-injak tubuh Aluna.

Mata Aluna penuh dengan kebencian dan dia berontak. Dia mendorong Karmila dan ketiga temannya sampai tersungkur, lalu mengambil kaca dan menggoreskannya ke arah tangan dan wajah Karmila dan ketiga temannya itu. "Aku Aruna Latisha, aku tidak akan tinggal diam jika kalian mengejekku seperti itu lagi."  Mereka menangis dan pulang lalu mengadu.

***

Orang tua dari keempat pembully-nya tadi datang menghampiri kediaman Januarta, kebetulan Elga sudah berada di rumah sejak siang.

"Ada apa ya?" tanya Elga to the point.

"Ini anak bapak, melukai tangan putri kami," jelas keempat orangtua itu.

Elga mengepalkan tangannya, rasanya amarah itu ingin meledak saat itu juga. "Maafkan dia ya, Pak, Bu. Saya akan mengawasi dia, dan ini sebagai ganti rugi." Elga menyerahkan uang tunai masing-masing senilai 1 juta.

Masalah dengan orangtua selesai, tetapi, Aluna masih memiliki masalah dengan Elga.

Aluna pulang kerumah dan langsung diseret Elga ke ruangan terpencil dan lusuh.
Elga sudah menyiapkan rotan dan kaca untuk menyiksa Aluna.

"Dasar anak sialan, anak tidak tahu diri!" bentak Elga yang terus mencambuk tubuh Aluna.

PLAK!

Tamparan itu bukan mendarat ke pipi Aluna, melainkan ke pipi Elga. Aluna menampar Elga dengan sekuat tenaga membuat amarah Elga semakin memuncak.

Elga menggoreskan kaca ke tangan dan wajah Aluna, lalu mencacinya habis-habisan. Saat Elga lengah, Aluna mengambil serpihan kaca lalu menusukkannya tepat di perut Elga. Elga tersungkur dan merintih kesakitan, Helena datang dengan sigap lalu dengan cepat membawa Elga ke Rumah Sakit.

"Aluna tidak salah." Aluna mengeluarkan senyum manis tanda tidak bersalahnya.

Seorang anak lima tahun, ingin menghabisi orangtuanya sendiri?

Flashback Off :

Sudah 11 tahun sosok Aruna itu tidak menguasai Aluna. Kini di tahun ke-sebelas ini sosok Aruna itu kembali datang dan akan mudah untuk masuk ke sisi Aluna.
Traumanya berhasil menguasainya hidup-hidup, Aruna bisa jauh lebih kejam dibanding Elga. Bahkan sosok Aruna ini akan mudah untuk menghilangkan nyawa seseorang jika dia mau.

1000/1 | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang