08

325 16 0
                                    

Tanganku sibuk mengotak atik dan membolak balik beberapa lembar proposal yang harus kutanda tangani.

Namun dalam sekejab, aku menghambur-
hamburkan kertas diatas mejaku.

"Astaga! Apa yang terjadi padaku? Pada derrien? Dan wanita sialan itu? Ini sangat menggangguku!"
Jeritku frustasi.

Aku berpikir sejenak.

"Jika derrien benar akan membatalkan pernikahan kami, mengapa dia memberiku beberapa kejutan manis akhir akhir ini? Sungguh tidak masuk akal!"

Tanganku mengepal kuat.

"Jika derrien membatalkan pernikahan kami, maka aku pun akan membatalkan pernikahannya dengan jalang itu!"

"Lagi pula jika Blair mencintai derrien, mengapa dia menghilang 4 tahun yang lalu? Lalu kini tiba tiba dia datang?"

Aku memijat keningku pelan.

"Marsya.."

Suara itu membuatku menoleh. Derrien berjalan masuk keruanganku.

"Derrien?"

"Aku akan menjemputmu tepat jam 8 malam!" Ujarnya tegas.

"Hah? Apa yang kau katakan?"

Derrien membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju pintu. Aku berdiri dari kursiku.

"Tunggu! Maksudku untuk apa?" Seruku menghentikan langkahnya.

"Persiapan pernikahan. Bukankah itu yang kau inginkan?"

Dia melanjutkan langkahnya keluar dari ruangan ku. Aku terpaku menatap kepergiannya.

"PERNIKAHAN TETAP BERLANGSUNG? BENARKAH? AAAKU SANGAT BAHAGIA!!"

ಥ‿ಥ

Hari menjelang malam....

Bulan sudah nampak di langit Malam hari terasa lebih lama dari siang jika Kau mendapati mimpi yang panjang. Namun siang hari berlangsung lebih lama bagi orang yang mewujudkan impiannya.

Awalnya kupikir separuh diriku menghilang seperti siang yang berubah menjadi malam. Nyatanya bukan, dua sisi tersebut cuma pergantian posisi matahari dan bulan.

Besok adalah hari dimana aku akan menjadi seorang istri bagi Derrien attharazka. wanita manapun pasti akan bahagia bisa mendapatkan posisi sepertiku.

 wanita manapun pasti akan bahagia bisa mendapatkan posisi sepertiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatap derrien yang tengah fokus mengendarai mobilnya.

"Kita jatuh cinta bukan karena menemukan orang yang sempurna, melainkan melihat kesempurnaan pada orang yang tidak sempurna"

Tidak ada jawaban.

"Derrien, apa kau bahagia? Aku sangat bahagia!"

Tidak ada jawaban.

"Besok kita akan menikah? Bagaimana dengan wanita sialan itu?"

"Bukan urusanmu!" Jawabnya mulai membuka suara.

"Tentu saja itu urusank-"

TIIIIINNNN!!! klakson mobil derrien memutuskan kata kataku. Rupanya kami telah memasuki gerbang utama istana keluarga Attharazka.

"Kita sudah sampai! Jadi jangan banyak bicara!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita sudah sampai! Jadi jangan banyak bicara!"

Aku melangkah keluar dari mobil perlahan, berlyana menghampiriku lalu memelukku.

"Akhirnya kau datang, sayang!" Sapanya.

Aku tersenyum.

"Ayo kita menuju ruang makan sekarang! Makan malam sudah siap sejak tadi!" Ajak berlyana menggandeng tanganku.

Derrien tersenyum. Palsu.

Setelah sampai di ruang makan...

"Duduklah, sayang! Ini adalah rumahmu juga sekarang!"

Aku mengangguk tersenyum.

"Terimakasih, Nyonya!"

Berbagai hidangan kini telah tersaji di hadapan kami. Mulai dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup.

"Makanlah! Apapun yang kau suka! Dirumah ini hanya ada koki terbaik dengan masakan mereka yang luar biasa! Kau harus mencicipinya!"

Aku mengangguk paham lalu menatap derrien.

"Derrien, kau ingin sesuatu? Aku akan menyajikannya untukmu!" Tanyaku kepadanya yang sejak tadi hanya terdiam.

Dia menggeleng.

"Tidak"

ಥ‿ಥ

Setelah selesai makan malam, Derrien mengantarku kembali ke mansion pada pukul 00.25.

"Masuklah!" Perintahnya. Aku mengangguk dan menunggu mobilnya keluar dari mansionku.

Aku menatap langit pada malam ini, mengamati bintang bintang yang berkelap kelip indah.

Menikmati malam yang dihiasi bintang-bintang memang bisa memberi kesan lembut bagi mereka yang melihatnya.

Kehadirannya pun selalu ditunggu-tunggu, karena kita semua tahu kadang malam menjadi tak bermakna jika tak ada bintang yang menghiasinya.

Namun saat ini sudah sulit melihat bintang-bintang yang bersinar di malam hari, mungkin cahaya-nya tertutup oleh adanya polusi. Ditambah tidak semua bintang bisa bersinar terang

Tapi bintang tetaplah bintang, meski cahayanya sering meredup bahkan tidak terlihat oleh mata, tapi dia tetap ada. Bintang selalu siap membuat langit menjadi indah bagaikan lukisan yang berkilau.

"Aku mungkin bukan satu satunya bintang di langit. Tapi aku adalah bintang yang selalu berusaha bersinar lebih terang agar kau perhatikan walau sebentar."

WHISPER OF LOVE (SELESAI)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang