36

251 10 0
                                    

Aku berjalan kembali ke ruangan ku...

"Wanita itu benar-benar gila! Sangat tidak tahu malu!" Kesalku.

Aku memijat pelipis ku frustasi.

"Bagaimana bisa dia kembali kesini? Dimana letak urat malunya?"

Aku membelalakkan mataku saat mengingat sesuatu.

"Foto derrien dan Blair? Bukankah ada dilacinya? astaga, bagaimana bisa aku melupakannya? Aku harus segera pergi ke ruangannya! Aku harus memastikan semua kenangan mereka hilang tanpa sisa!" Ujarku lalu membalikkan tubuhku untuk menuju ruangan derrien.

"Selamat siang, sayang!" Seru derrien muncul dari balik pintu.

Langkahku terhenti.

"Ada apa? Ada apa dengan raut wajahmu?" Tanyanya mendekatiku.

Aku memalingkan wajahku lalu tersenyum menatapnya.

"Tidak ada. Aku baru saja akan pergi keruanganmu! Aku hanya sedikit terkejut! Kau tiba-tiba muncul dari balik pintu!"

Derrien menarikku kepelukannya, mengecup puncak kepalaku.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu terkejut!"

"Tidak masalah, sayang!"

Derrien menatapku tersenyum.

"Ingin makan siang bersama?" Ajaknya.

Aku mengangguk cepat lalu melingkarkan tanganku di lengan besarnya.

"Tentu, suamiku!"

ಥ‿ಥ

Sisi William...

"Aku yakin, derrien pasti akan kembali padaku! Akan kupastikan tidak akan ada yang menghalangiku!" Sahut Blair geram.

"Apa yang membuatmu bisa begitu yakin? Kau bahkan telah melihatnya sendiri bahwa mereka benar-benar telah bahagia! Derrien dan Marsya, akhirnya mereka bersatu!"

"Aku tahu, sebenarnya kau pun tidak menginginkan hal ini, William! Aku tahu, kau sangat mencintai Marsya! Bahkan sebelum Marsya akhirnya mencintai derrien!"

Aku tersenyum miring.

"Kau tidak perlu mengatakan hal itu!"

"Aku tahu will, mungkin dia mengira bahwa dia adalah pemenangnya dan aku yang gagal! Tapi sungguh dia mungkin tidak tahu, bahwa kegagalan adalah kemenangan yang tertunda! Ketika kita menghadapi kesulitan dan tidak menyerah, itulah kekuatan kita."

"Hingga tiba saatnya, aku akan merenggut semuanya kembali! Apa yang telah menjadi milikku sejak awal, akan tetap menjadi milikku!" Lanjutnya.

Aku mengepalkan tanganku.

"Aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi!" Tegas ku menatapnya tajam.

"Kita bisa melakukannya bersama jika kau mau? Derrien untukku dan Marsya untukmu!"

Aku tersenyum miring.

"Kau berharap aku mengatakan ya?"

Aku tertawa.

"Aku tidak selicik itu, Nona wilowns! Aku justru jauh lebih bahagia melihat wanita yang sangat kucintai akhirnya menemukan kebahagiaannya!" Kataku.

Dia tampak marah.

"Biar kukatakan sekali lagi, Nona! Kau-tidak-akan-
pernah-berhasil!"

"Biar kukatakan sekali lagi, Nona! Kau-tidak-akan-pernah-berhasil!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blair mengepalkan tangannya kuat.

ಥ‿

Aku tersenyum menatap wajah tampan derrien yang sedang mengunyah makanan yang ada dihadapannya.

"Setiap kali aku melihatmu, rasanya seperti jatuh cinta berkali kali!" Gumamku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setiap kali aku melihatmu, rasanya seperti jatuh cinta berkali kali!" Gumamku.

Dia menatapku.

"Kau tahu? Mencintaimu dan dicintai olehmu adalah hadiah paling berharga yang pernah kuterima!

Dia menggenggam erat tanganku.

"Kau pun harus tahu, bahwa mencintaimu sama sekali bukan pilihan, itu adalah keharusan!" Ucapnya tersenyum.

"Jika dapat kembali ke masa lalu untuk memilih cinta dalam hidupku, aku hanya akan mencoba menemukanmu sedikit lebih awal sehingga aku bisa menghabiskan lebih banyak waktu denganmu!" Lanjutnya.

Aku tersenyum.

"Aku mencintaimu!"


WHISPER OF LOVE (SELESAI)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang