37

249 7 0
                                    

Hari menjelang malam...

"Apa yang sedang kau buat? Minuman apa, sayang?" Tanya derrien mengecup keningku lalu memperhatikan gerakan tanganku.

"Tidak spesial namun ini dapat membuat tubuhmu menjadi lebih sehat!" Jawabku tersenyum.

"Katakan, bagaimana kau membuatnya?" Tanyanya lagi.

"Tidak sulit. Hanya menggunakan r sendok makan bunga chamomile kering ke dalam cangkir yang diisi dengan air mendidih sebanyak 237ml. Diamkan sejenak, kemudian saring untuk mengalirkan cairan dari bunga. Ini tidak manis dan tidak begitu pahit pula!" Jelasku.

Derrien mengangguk lalu meraih cangkir dihadapanku dan meneguknya.

"Astaga, apa ini? Ini pahit! Aku tidak menyukainya!"

Aku terkekeh melihat raut wajahnya.

"Tapi ini adalah salah satu minuman favoritku, rasanya tidak terlalu buruk. Mungkin karena aku terbiasa meminumnya!" Sahutku.

Aku terkekeh lagi melihat derrien yang masih mencoba mencerna rasa di lidahnya.

"Maaf, Nyonya! Seseorang ingin menemuimu!" Ucap seorang pelayan tiba-tiba.

Aku menoleh lalu menatap derrien bingung.

"Siapa?"

"Dia tidak mengatakan apapun, Nyonya! Dia hanya ingin bertemu dengan Nyonya dan Tuan!" Jawabnya.

"Aku?" Tanya derrien.

Pelayan mengangguk.

"Aku akan menemuinya, Sayang!"

"Aku akan ikut bersamamu!"

Derrien menggenggam tanganku lalu pergi menuju pintu utama.

ಥ‿ಥ

Derrien membuka pintu perlahan...

Aku membulatkan mataku menatap wanita yang berdiri diambang pintu, wanita yang jelas tidak asing bagiku.

Wanita ini benar-benar gila, batinku.

Blair berlari memeluk derrien. Tanganku mengepal kuat.

"Sayang, aku merindukanmu! Setelah sekian lama akhirnya aku dapat bertemu denganmu!"

Blair menangkup wajah derrien.

"Kau baik-baik saja? Kau bilang akan kembali menemuiku di apartement setelah liburanmu, tapi kau tak kunjung datang!"

"Akhirnya aku memberanikan diri untuk menemuimu karena aku sangat merindukanmu! Kau pasti sangat merindukanku!"

"Apa yang kau katakan? Siapa kau?" Tanya derrien akhirnya membuka suaranya.

Blair meraih tangan derrien.

"Sayang, ini aku, Blair! Cintamu! Kau sangat mencintaiku dan itulah kebenarannya!" Jelas Blair.

Derrien menghempaskan tangan Blair kasar.

"Aku sungguh tidak mengenalmu!"

"Kau benar-benar tidak mengenalku? Sayang, ini aku! Lihat ini!" Ujar Blair mengambil beberapa foto dari tasnya.

Derrien meraihnya dan menatap foto foto itu teliti.

Aku masih terdiam di tempatku.

"Apa? Bagaimana mungkin? Ini semua adalah aku!"

Air mataku menetes. Derrien menatapku. Aku menggeleng pelan.

"Marsya, apa yang sebenarnya terjadi? Siapa wanita ini? Mengapa di foto ini, aku terlihat sangat mencintainya!" Tanya derrien mendekatiku.

Aku masih terdiam tanpa berkutik. Derrien menatap blair.

"Katakan siapa kau sebenarnya? Mengapa kita berada didalam foto ini?" Tanya derrien.

"Kita adalah sepasang kekasih, derrien! Wanita disampingmu itu lalu datang dan merenggut kebahagiaan kita serta menghalangi jalan kita untuk terus bersama! Kita saling mencintai, derrien!setelah kecelakaan yang membuatmu kehilangan ingatanmu, Marsya memanfaatkan keadaanmu untuk menghancurkanku!" Jawab Blair.

Aku menatap Blair tajam. Air mataku menetes.

"Dia berbohong! Dia telah merencanakan semuanya-

"DIAM JALANG!! KUBILANG DIAM!!!" Sentakku.

"Aww, sshh" Lirih derrien tiba-tiba meringis sambil menyentuh kepalanya.

Aku mendekatinya.

"Hey, apa yang terjadi padamu?" Tanyaku khawatir.

"Kepalaku sangat sakit saat aku mencoba berpikir begitu keras akan hal ini!" Lirih derrien.

"Kau akan baik-baik saja! Kita akan kembali ke kamar, Ayo!"

Derrien mengangguk lemah. Aku melingkarkan tanganku ke lengannya. Blair menahan tangan derrien.

"Derrien, tungg-

"TETAP DI TEMPATMU, BLAIR WILOWNS!" Seruan itu membuatku menoleh ke sumber suara. Berlyana menghampiri kamu dengan tatapan tajamnya.

"Beraninya kau! Apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya.

Berlyana menarik tangan Blair kuat menuju pintu.

"KELUAR! kau tidak memiliki tempat disini!"

Blair bersujud dikaki berlyana dengan tangisannya.

"Kumohon, nyonya! Jangan lakukan ini! Aku sangat mencintai derrien! Hanya dia yang kumiliki, biarkan aku tetap bersamanya!"

"Aku akan melakukan apapun untuk itu, kumohon! Aku tidak bisa melihatnya bahagia bersama wanita lain selain aku! Kami saling mencintai, kami Seharusnya telah hidup bahagia bersama!"

"Kumohon, biarkan derrien menikahiku! Dia berjanji akan menikahiku setelah menceraikan Marsya! Kumohon, restui kami!"

"Marsya dan derrien tidak akan pernah bercerai!" Tegas berlyana lalu mendorong tubuh Blair keluar dari mansion. Dia tersungkur ke lantai.

"KALIAN TIDAK AKAN PERNAH BISA BERSAMA! itu kenyataan yang sangat harus kau terima!"

Berlyana menghampiri kami.

"Derrien, kumohon.. Aku sangat mencintaimu dan kau pun begitu.." Isak Blair.

Aku menyeka air mataku. Berlyana mendorong punggung kami pelan untuk tetap berjalan menuju kamar. Aku mengeratkan tanganku di lengan derrien.

"DERRIEN, AKU SEDANG MENGANDUNG ANAKMU!!!!"



WHISPER OF LOVE (SELESAI)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang