Epilog

46 5 0
                                    

DUAKHHH!!!


"NA JAEMIN!!!"

Pemuda itu tersentak, matanya otomatis terbuka saat ia merasa sesuatu yang berat menghantam kepalanya. Ia mendongak, matanya mengerjab perlahan.

Seorang Ibu paruh baya sedang berkacak pinggang menatap ke arahnya.

"Siapa yang suruh tidur, Jaemin?!" tanyanya dengan nada tinggi.

Jaemin tersentak, peluh dingin membanjiri wajahnya, pemuda itu celingak-celinguk ke kanan dan ke kiri, berusaha mencerna situasi.

"Lo ngapa sih, Jaem? Selain tukang narsis sama tukang gombal, lo tukang tidur ya?" ejek Chenle yang sedang berdiri di depan kelas.

"I-ini.. bukannya gue udah mati ya?" gumam Jaemin meraba-raba wajahnya. "Coba pukul saya, Bu Rere."

"Anak ini benar-benar ya!"

PLAK!!

Tamparan di wajah didapatnya, Jaemin merintih kesakitan, pipinya merah. Namun, dibanding itu semua, Jaemin benar-benar senang. Pemuda itu justru tersenyum lebar. Bu Rere yang melihatnya merinding.

Orang gila darimana ini?

Jaemin segera mengecek ponselnya. Matanya membola saat membaca notifikasi yang di dapatnya, mendadak ia pucat kembali.

unknown
| Selamat, kamu mendapatkan tiket gratis
menaiki kapal mewah ini!
| Wajib datang ya, seseorang akan
menunggumu hihihi





































































































Ting!




















































































unknown
| Eh maap, salah kirim














































































































fin.







Aku coba ceritain ulang deh
biarr yang masih bingunggg
bisa mudeng, jadi di masa lalu
ini Mark dan Jaemin adalah
perundung si Chenle. Lalu siapakah
Haechan, Jeno? Dia saudara kembar
si Mark, nah karena udah dirundung
bertahun-tahun, si Chenle dendam.
Dia pingin bales dendam tapi gatau
caranya, jadi dia minta bantuan
si Renjun. Nah, karena si Renjun
ini sahabatnya Chenle, dia nge oke in.
Mereka akhirnya balas dendam dengan
cara menyabotase mobil si keluarga
Mark, otomatis kecelakaan lah mereka.

Orang tua Mark meninggal. Yang mereka
gak tahu, sebelum nikah sama Ayah
mereka, Ibu mereka udah terlebih dahulu
nikah dan punya anak seumuran mereka
yaitu Jisung. Btw, Jeno, Mark, Haechan bukan
anak kandung Ibunya Jisung ya, sama-sama tiri.

Nah, karena Ibunya dibunuh, Jisung gak
terima dong. Dan berakhirlah dia kerja sama
dengan Jeno menyusun semua rencana ini.

Kenapa Mark ikut dilenyapin? Padahal kan
dia juga saudara kandung, jawabannya
gampang, karena mau gimanapun si Mark
adalah akar masalah. Coba aja kalau dia ga
ngerundung, keluarga mereka gak hancur,
udah gitu malah nyuruh si Haechan Jeno
buat sahabatan sama yang lainnya.
Si Jaemin ini juga keenakan, gak dapat
ganjaran apapun.

Nah, untuk maksud omongan
Jaemin, itu benerr. Sebenernya
Mark yang diancem sama Jaemin
untuk ngikutin keinginan busuknya Jaemin.

Dan Epilog?
Semua hanya mimpi Jaemin pas tidur gais :)
Maapkeeeeunnn ehehehehehe


Sekian dari aku, semoga semua
ini menjawab kebingungan kalian.
Menurutku, misteri di sini itu dikit dan
gak muluk-muluk. Terimakasih bagi
yang sudah meluangkan waktu untuk
membaca 💗

Sampai bertemu di karya selanjutnya. See youuu!

Into the Unknown ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang