Yuhuuuu,gue gabut bgtttt, jadinya gue ngetik lagii.
Paket gue kmaren abiss, jadi kaga bisa up. Maaf yaa, gara gara nonton anim inii.
•
•
•
•
•
Selamat membaca!!!---
"ma-maaf nona, saya tidak profesional." ujar sbastian dengan ucapan yang di gagap gagapkan."ck, kembalilah." suruh el, walaupun sbastian lebih tua 3 tahun darinya, ia tak takut. Kan sekarang ini perusahaan miliknya, dia sekarang bosnya.
Dan juga, el sudah resign dari perkerjaan menjadi pelayan cafe.
'tolol bet si monyet, udah di tanda tanganin lagi, guoblok' batin el kesal, bagaimana tidak kesal jika keuntungannya kecil?, Saja ada ada.
Sbastian pergi sembari mesam mesem sendiri, dan itu di lihat oleh keempat manusia yang ada di ruangan.
"ORANG GILA!!" Teriak el dari dalam ruangan sebelum sbastian pergi ke ruangan yang ada di sebelah ruangannya.
"yes, i'm crazy because you, baby." gumam sbastian sangat pelan, dengan muka memerah hingga ke telinga, dia pergi ke ruangan sebelah.
[kalo tulisannya salah, kasi tau ya guys!!
]
---
"pakek yang ini pokoknya!!!" ujar rion memaksa, el memutar bola matanya malas."ga! Pake yang biru pokoknya, yang itu terlalu gede goblok, ntar gue yang di kira nikah sama lo," el sangat ingin menabok kepala rion, sepertinya otaknya geser sedikit.
"ih, tapi kan yang kuning mewah el, plis yaa, pake yang kuning" ujar rion, el berdecak sebal.
"di bilang kegedean, pake yang biru aja lah, simple," ujar el malas.
"tapi kan yang kun-"
"yang biru atau gue ga ikut lo?"
Jika begini, rion hanya bisa pasrah, jika tak ada el, dia pasti akan celingak celingukan seperti orang gila.
"yaudah, yang biru ajaa, nurut dah gue." ujar renzo, el bersorak senang membuat mereka menjadi pusat perhatian, namun el tak perduli.
BAJUNYA GUYS
PILIHAN EL:
PILIHAN RION:[itu kuning apa emas si??
]
---
"hah, bosen bet gue, kaga seru acaranya," ujar el sembari meneguk jus alpukat.acaranya di sebuah gedung, meskipun begitu, di sana sangat sangat terang, bahkan kadang membuat el silau.
Dan lihatlah tiga lelaki gila yang merebutkan kakaknya, el hanya menatap mereka santai.
Namun, tiba tiba seorang wanita datang, "hah, kau sungguh kasihan, kekasihmu malah merebutkan gadis lain," celetuknya, wanita berkepala tiga itu menatap el iba.
"dia bukan kekasihku, aku tak sudi dengannya." balas el, tatapannya menjadi tak bersahabat, dan dia menjadi gadis dingin lagi.
"benarkah?, tapi kenapa baju kalian serasi?" ujar nya, el hanya diam dan mengambil jus kedunya dan cake coklat yang sudah di potong.
"aku hanya kasihan dengannya, jika aku tak menemaninya, dia akan kalah dengan dua orang itu, dan menjadi gelandangan di sini."
Wanita itu terkekeh, sungguh lucu menurutnya.
Wanita itu mengulurkan tangannya,
"oh iya, kita belum kenalan bukan?, namaku lucyane mahendra ibu dari rion." ujarnya, el menoleh sebentar lalu mengangguk.El menjabat tangan wanita itu," arkavelza shinestar gloesbaza, pemilik asli sbza company." ujar el, bukannya pamer, namun di acara ini, jika tak kaya maka akan di rendahkan.
Contohnya seorang maid tadi, ia di rendahkan karna tak sengaja menyenggol bahu seorang gadis, mungkin berumur 20 tahunan?.
Ia di ejek miskin, tak sampai situ, ia juga di jambak lalu di lempari kue oleh si gadis atau wanita?.
Back to topic.
Wanita tadi tertawa sinis, apakah dia percaya?, tentu tidak!!, mana ada anak se usia anaknya sudah menjalankan perusahaan berkembang??.
"kau pikir aku percaya?, hah hanya orang bodoh yang percaya kepadamu, lagi pula tak ada marga gloesbaza, haha. Kau mengada ngada saja." ujarnya sembari tersenyum miring.
El memutar bola matanya malas."tak perduli mau kau percaya atau tidak, yang pasti malam ini aku akan di kenalkan." ujar el lalu melahap kue yang sisa setengah.
"hahaha, bocah tengik sepertimu!??, memimpin perusahaan sebesar itu!!?, hahahahah, sungguh mustahil." ujarnya cukup nyaring, membuat mereka menjadi pusat perhatian, bahkan renzo, rion, dan gibran berhenti merebutkan asya.
Rion membelak kaget melihat ibunya, lalu dia menghampirinya. "ibu, apa yang ibu lakukan di sini?" ujarnya dengan lembut, ibunya memandanginya sinis.
"kenapa gadis miskin dan rendahan sepertinya kau bawa?, dia juga mengaku ngaku pemilik sbza company, itu tak mungkin. Rion, apa kau buta?" Rion hanya diam, namun asya menggeram marah.
"kau diam, nona" ujar lucy sebelum asya membuka mulut, "ck ck ck, gadis sepertimu hanya bisa bermodal badan untuk menjadi pemilik sbza company, berapa ribu tubuhmu, nona?" tanyanya yang membuat satu ruangan tertawa, kecuali 10 orang.
[Ting!]
[Nona, apakah harus saya yang membalasnya?] tanya sistem dengan nada marah.
'tidak, beritau aku jika rambut jamet itu datang.' pinta el, namun jawaban sistem membuatnya marah.
[Ting!]
[Sbastian sudah di sini dari tadi, nona. Dia juga sedang menonton anda sedari tadi, dia ada di arah jam 10.]
El menyapu pada bagian arah jam 10, dan menemukan sbastian dengan stelan jas berwarna hitam, sedang mengobrol dengan pelayan yang membawa nampan minuman.
el memandang sbastian sengit lalu ia menghampirinya. "Sialan, gue dari tadi udah di rendahin, lo ga keluar keluar ya anjing." ujar el sembari menarik telinga sbastian.
El menyeret sbastian hingga ke depan wanita tadi, lalu melepaskan jewerannya, wanita tadi langsung tunduk hormat ke arah sbastian.
"hei!!, kau jangan kasar, dia adalah orang tertinggi di sini, kau tak takut di tendang, hah!!" ujar lucy sembari berteriak.
"kasih tau ke semua orang, sbastian." mata el berubah, yang tadinya dingin, menjadi teduh.
Itu membuat sbastian terhipnotis, dengan cepat ia mengangguk lalu berteriak lantang.
---
Haiiiiiiiii, gue kmaren sibuk, trus hari ini gabut, jadinya gue ngetik chap ini dari jam 2 tadii, soalnya mikirin alur juga, hehe.
Vote sayanggg.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a prontagonis't girl sister.
RandomHaii, ini hasil pemikiran gue sendirii. Gue cewek, jangan panggil bang. Panggil gue va or pa, jangan author atau kakak dll. Update ga menentu, sesuai mood dan selesai ngetik. Start: 11 april 2024 Finish:- ❌JANGAN JADI SIDER SAYANG!!❌ ❌PLAGIAT?? JAUH...