11. tercengang lagi

1.4K 82 3
                                    

Hai, ketemu lagi.
Aku seneng banget.
Ternyata banyak yang suka baca nih cerita, padahal mau gue unpub, ga jadi karna lumayan yang bacaa.





Selamat membaca!!!

---

Mereka sudah hampir sampai di mansion, terlihat el dengan jas dan celana kantoran menaiki skateboardnya di halaman kastil.

Asya turun dari mobil, gibran, renzo, dan rion, meneliti bangunan itu."kakak bawa baju?" tanya el, asya yang sedang mengagumi bangunan itu tersentak."ah, iya kakak bawa baju." ujarnya tersenyum canggung.

"buang aja bajunya, kalo ga kasih ke maid, di sini banyak baju, lagian tuh baju murah."ujar el membuat asya melotot, baju yang dia bawa adalah baju pemberian gibran dkk yang harganya 1jt an.

"ini baju harganya satu jutaan loh dek,"

"eleh, di dalem tuh, dior ada banyak."ujar el lalu mengajak mereka masuk.

"ini yang pintu warna pink kamar kak asya, item kak gibran, biru langit aku, hijau kak rion, kalo yang warna biru tua, kak renzo." mereka mengangguk.

"kakak taruh aja barangnya di sana, nanti maid yang bawa ke atas, kamar kak asya ada di lantai 9 soalnya, lama." ujar el sembari membalas pesan sbastian.

Sbastian 😱🗿

|jadi kesini, el?

Jangan panggil gue el, Njir|
Gue bos lo pea|

|ga peduli sih.

Gue pecat mampus lo|

|ihh, takotnyeee.

Fakmen|

|cepet kesini njir, gue mau pergi.

di teruskan
ga peduli sih.|

|sialan.

"aku mau ke kantor, kakak ikut?" asya dan lainnya mengangguk cepat."ayo, udah mandi kan?" tanya el di angguki mereka.

El menaiki mobilnya, lamborghini [gue ga tau ini versi apa, ga ngerti tentang mobil sih.]

Nih:

Mobil impian guee 😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mobil impian guee 😭😭.

Setelah menempuh perjalanan 25 menit yang di penuhi keheningan, mereka sampai di sbza company yang terlihat gagah di antara bangunan bangunan lainnya.

"in-in beneran el?" tanya asya, el hanya mengangguk lalu berjalan masuk dengan tangan yang berada di sakunya.

Mereka berjalan ke lift, namun di hadang seseorang."mau kemana kalian!" teriak seseorang membuat atensi semua orang menoleh.

"ruangan sbastian," ujar el datar, wanita yang menghadangnya tersenyum sinis."heh, memangnya kau siapanya pak sbastian, seenaknya memasuki ruangannya." ujarnya angkuh, asya bersembunyi di belakang gibran, renzo dan rion diam.

"minggir," ujar el dingin. Namun, wanita itu tak berpindah tempat."siapa kau seenaknya menyuruhku!?, kau tak tau aku calon istri pak sbastian?" tanya nya dengan wajah bangga.

"calon istri kok manggil pak?" tanya el dengan alis yang di angkat sebelah. Sial, wanita itu menjadi gugup. El berdecak karna waktunya terbuang sia sia.

"SBASTIAN TAIIK, KELUAR LO ANJING!!" teriak el menggelegar. Sbastian yang sedang minum kopi panas pun menyemburkan kopinya karna terkejut.

Uhuk uhuk

Sialan, hidungnya terasa perih!!, "el anjir, untung say-"  sabar yaaa, nanti tak kasih tauuu.

Sbastian pun keluar dari ruang kerjaranya. Lalu melihat el di hadang managernya yang mukanya memerah. "Kau tak sopan kepada pak sbastian, sialan!!" hardiknya ke arah el.

Sbastian pun segera berlari ke tempat el berada."ada apa ini?" ujar sbastian, el hanya menunjuk manager itu dengan matanya, yang langsung di pahami oleh sbastian.

"ada apa, bu manager?" tanya sbastian, wanita yang di sebut manager itu tersenyum malu malu, lalu dia berkata,"dia tiba tiba memasuki kantor anda tanpa janji, dan dia tidak sopan kepada anda," ujarnya, el memutar bola matanya malas.

"beresin, atau lo yang gue pecat." ujar el lalu pergi bersama antek anteknya.

"bu, dia adalah bos anda. Jangan berbicara semena mena seperti itu." ujar sbastian dengan muka datar andalannya."ah, maaf pak. Saya tidak mengetahuinya," ujarnya terpaksa.

El yang belum berjalan jauh pun langsung menyaut, "kalo orang lain, pasti udah lo cekek, lo gue pecat, kerja lo ga profesional." ujar el, lalu lanjut berjalan. Sementara wanita yang di pecat sudah mengeluarkan air mata buanyanya.

Setelah memasuki ruangan yang akan menjadi ruanganya, el duduk di kursi kebesarannya, sementara yang lainnya duduk di sofa memandangi el yang tengah melihat lihat berkas kerja sama.

Tolol njir sbastian, keuntungannya cuma 40 persen, tapi kebanyakan modal dari sini di tanda tangani.ujar el marah, el memilah berkas berkas lainnya sembari menunggu sbastian kembali.

Tok tok tok

"masuk!" sbastian masuk dengan wajah bersalahnya, el menoleh ke arah sbastian lalu melemparkan berkas tadi.

"itu keuntungan cuma 40%, sementara modal lebih banyak dari sini lo tanda tangani?, bisa kerja ga sih lo?" tanya el dengan wajah lebih garang dari biasanya.

Sbastian menunduk, tak kuat melihat wajah el yang menurutnya imut. Bagi asya dan lainnya itu menyeramkan, rada gila emang.

Sbastian senyam senyum sendiri, membuar mereka bergidik,"apaan lo senyam senyum hah!!, mau gue potong bibir lo?" tanya el dengan aura membunuh tajam, membuat asya dan lainnya tercengang.

---

Halloo, connect ga?
Kehabisan ide buat isi kekosongan cerita bjir 😭😭

Vote,babe

Become a prontagonis't girl sister.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang