28. BREWOKAN!!

65 3 0
                                    

Duwarr guejh balik lagii. 🥺🥺🥺🥺🥺 guwe mau nge jamet dulu, ngehehhehehehehe.






Selamat membaca!!!

---

Pagi harinya, el berjemur di bawah sinar matahari pagi sembari membaca novel. Sejak tadi malam, ia belum bertemu dengan asya dan liyana, yahh itu tak penting.

"Hmm, tumben indah pagi hari gue." Ujarnya sembari menyesap teh. Ia mengambil kudapan yang ada di atas meja samping kursinya.

Ia tiba tiba memikirkan perkataan yora semalam, perebut?? Maksudnya??, sebenarnya el mempunyai pemikiran, namun ia tak mau sok tau.

Prangg

Di tengah ia melamun, seuara pecahan terdengar di telinganya di arah samping kiri. Ia melihat gelas yang dipakai untuk tehnya sudah berserakan terpecah belah.

Ia mengambil salah satu pecahan kaca dari gelas tersebut, naasnya telunjuknya tergores. Ia tak meringis atau bahkan memperhatikan gorrsan tersebut, ia mengambil pecahan kaca itu lalu ia masukkan ke saku.

"Hm, bagus. Kau masuk perangkap." Ujar el dengan kaki yang beralas sepatu itu menginjak injak pecahan tersebut. Ia tersenyum senang.

"Waktunya party." Ujarnya srmbari tersenyum lebar manis, namun menyimpan beribu rahasia.

---

Ia berlari sekuat tenaga untuk keluar dari gua itu, setelah melihat jalan keluar, ia melompat tinggi lalu berbalik sembari mengambil pedangnya.

Setelah ia menancapkan itu, auman keras terdengar.
Dia adalah evel, ia sedang berlatih untuk memperkuat dirinya, kalau di ml istilahnya jungler sering nge buff.

"Akhirnya, setelah ini aku bisa menemui kesayanganku." ucapnya dengan senyum bangga. Ia melihat sekeliling lalu mulai berjalan pergi dari tempat itu sembari memikirkan wajah manis seseorang ketika tertawa.

Setelah sampai di istana, senyum bangganya luntur. Di ganti dengan wajah dingin. Ia melihat dia orang gadis di sana.

"Siapa yang mengizinkqn mereka masuk?" Ujarnya dengan nada datar tanpa emosi. Ia menghunuskan matanya tajam kala melihat dia orang itu tersenyum kepadanya, salah satu dari mereka berdua terlihat malu malu.

"Hai evel, lama tidak bertemu." Ujarnya sok akrab. Evel merotasikan bola matanya malas. "Mengapa kau ada disini?, di mana el?" Ujar nya, asya langsung memasang wajah memelasnya. "Dia pergi ke rumah yang banyak berisi alkohol dan pria, aku tak bisa menahannya." Ujarnya dengan nada sedih.

Evel menatap sinis mereka berdua, ia jelas tau mengapa el pergi kesana. "Lalu, darimana kau tau tempat ini?, kau tau? Jika itu orang biasa sepertimu, maka ia tak akan keluar hidup hidup dari tempat ini."

"anuu, akuu tauu dari el sendiri." ujarnya dengan muka yang di takut takutkan.

Evel mendecih, apakah mereka memikirkan bahwa evel tak bisa membaca pikiran busuk mereka??, selain el, evel juga tau.

"pergi atau kalian ku bunuh??" Ujar Evel sembari mengangkat pedang di tangannya. Asya dan Liyana jelas ketakutan, muka mereka menjadi sangat pucat.

"E-evel, tolong dengarkan aku sebentar, a-aku.. aku disini ada tujuan." Ujar asya, evel menaikkan sebelah alisnya. Ia heran, mengapa di dunia ada orang seperti dia??

"Aku sudah tau tujuanmu, jadi pergi atau ku bunuh??" Ujar evel masih berusaha untuk mengusir mereka berdua. Asya memasang muka memelas, "kalau sudah tauu, kau mau kan??"

Evel merotasikan bola matanya malas, sudah jelas ia mengusir mereka, artinya ia tak mau. "Tidak." Satu kata yang keluar dari mulut evel membuat asya merasa marah. Ia berdecih lalu keluar dari istana.

"Hahhh, merepot kan, kapan gadisku akan membunuhnya."

---

Disisi lain, el sedang berada di club. Ia mengamati satu orang yang akan menjadi partner di misinya kali ini.

"Ck, sangat lama. Apakah dia belum puas?" Ujar el melihat gadis dengan perawakan bak model dengan rambut berwarna birunya yang sedang berjoget ria, el meminum wine nya. Entah sudah berapa gelas yang ia minum.

"Oh. Apakah kau menunggu lama??" Ujarnya sembari nyengir, el memutar bola matanya malas. "Pake nanya."

Elzera mengambil gelas dan menuangkan wine, ia meneguknya dengan sangat anggun, "ada yang bisa di bantu??, nona el??" Ujar nya, el mengangguk ia memberikan serpihan kaca yang ia ambil tadi.

"Oh, wow. Cepat sekali masuk jabakan, apa dia bodoh??" Ujarnya. El tetap diam, lalu ia menarik elzera dan dengan cepat bersembunyi.

"Aww, ada apa sih?" Tanya nya, el menunjuk seseorang disana, disana terlihat pria yang terlihat sangat tampan, dingin, tinggi, dan delapan otot perutnya tercetak jelas.

"Ih??, itu orangnya?, jelek banget. Brewokan!" Ujar elzera, el sedikit tertawa namun ia tahan. "Iya, dia target selanjutnya, jadi.. mari??" El mengulurkan tangan kanannya yang di raih oleh elzera.

---

Howayooooo, tebak siapaaaaaaaaaaaaaaaa

Dah lah guys, ketuwa mau pamit, dikit amat yaaa

Become a prontagonis't girl sister.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang