23. Di kejar anjing

516 31 0
                                    

Ngehehehehehehehrhrhrhhrhrhrheheheheh, gue lagi seneng, abis gendong ponakan ucul gue soalnya (づ ̄ ³ ̄)づ.






Selamat membaca!!!

---

Setelah pulang dari rumah yora, el segera bebersih dan merebahkan tubuhnya yang pegal karna tadi ia harus meladeni yora yang tingkahnya sangat ajaib.

Bahkan, meeting nya pun di laksanakan tanpa dirinya, ia di wakili oleh sbastian yang sangat menurut kepadanya.

"nonton drakor kayanya enak deh, tapi stock cemilan abis, emmm.... beli dulu deh." el bangkit dari acara rebahnya, lalu memakai hoodie yang sudah tergantung rapih di walk in closet.

Setelah mengambil dompet, handphone dan sandal, ia berjalan keluar dari rumah.

"pak, bukain dong, saya mau kedepan sebentar." ujar el, satpam itu menoleh lalu mengangguk.

"iya, sebentar ya, saya bukain dulu." el mengangguk setelah gerbang terbuka, ia mengucapkan terimakasih dan berjalan sembari bernyanyi asal.

"nanananananananana, when i'am asking chicken popcorn, you told me no money, when iam asking french friesh, again you told me no money, but i want chicken pop-"

Guk!
Guk!

Sial, el menolehkan kepalanya kebelakang dengan perlahan lahan, saat sudah bisa melihat  hewan dari suara itu, el melihat bulldog.

Anjing itu tiba tiba berlari ke arah el, membuat el ikut lari dengan kecepatan tinggi.

Guk!
Guk!

"Anjing, jangan ngejar gue woii, gue anak baik baik, aaaaaa."

Anjing itu tetap mengejar el, namanya juga anjing, mana ngerti bahasa manusia??

"eh, ngapain gue lari ya??, oh iya gue kan di kejar anjing," setelah berhenti sebentar, el berlari lagi.

El melihat kebelakang untuk memastikan apakah anjing itu masih mengejarnya atau tidak.

Ternyata anjing itu masih mengejarnya, ia berlari menuju taman yang ramai, namun sepertinya itu pilihan yang salah.

Orang orang malah memekik ketakutan, padahal yang di kejar el seorang.

"aduhh, ini gimanaaaa, tolong woii!!!" teriak el sembari berlari, karna tak memperhatikan jalan, akhirnya tersandung batu sebesar kepalan orang dewasa.

El meringis kala merasakan pantatnya sakit. Bulldog itu mendekati el lalu menarik sebelah sendal el, lalu pergi dari sana dengan menggigit sandal warna biru milik el.

Orang orang menjadi tertawa sekarang, el bangun lalu menepuk hoodie yang kotor, iae menenteng sendalnya yang tinggal satu lalu meninggalkan taman.

"dasar anjing, sandal kesukaan gue lagi, aelahh."

El memasuki super market yang berada di depan taman. Setelahnya ia menghampiri rak tempat makanan ringan.

"ah iya, gue lupa ambil troli."  el berbalik arah mengambil troli lalu menyeret troli itu ke rak snack.

Tak memperhatikan jalan, ia menabrak benda keras, "aduh~, kayanya gue sial deh malem ini." ujarnya sembari mengelus jidatnya.

Ketika ia mendongak, ia melihat seseorang berambut putih, dia degio.

"kan, beneran sial." gumam el yang masih mengelus jidatnya. El menunduk lagi, namun ia merasakan tangan besar seseorang mengelusi jidatnya yang memerah.

"sakit?" tanya nya dengan suara beratnya. El langsung mendongak, lalu memukul jidat gio, "nanya lagi lo, sakit lah, itu dada apa tembok?." ujar el, lalu ia pergi sebari menyeret trolinya.

Sementara gio hanya tersenyum kecil melihat el yang menggemaskan di matanya.

---

El lagi lagi tertimpa sial, sekarang, ia lupa bahwa semua kartu atm dan uangnya ia simpan di dompet yang lain, dan yang ia ambil adalah dompet kosong.

Sungguh sial hari ini.

"terus ini gimana dek, ini udah di scan, ga bisa di balikin." ucap kasir itu.

"bentar, mba. Saya telpon kakak saya dulu." ujar el sembari menelpon asya, namun baru saja di angkat oleh asya, handphone el mati total, karna kehabisan baterai.

Dan el baru ingat,  jika handphone nya belum di isi daya dari tadi pagi.

"emm, saya titip dulu abis itu kesini lagi bisa ga mba?" kasir itu mengernyit. "ga bisa dek." ujar kasir itu.

El menghela nafas, lalu tangan kekar menyerahkan black card, "pakai ini mba, belanjaan pacar saya soalnya, sekalian bayar yang ini." ujarnya.

Mendengar itu el mendelik kesal, namun ia hanya diam, daripada tidak ada yang bayar, kan?.

Setelah selesai membayar, gio dan el keluar dari super market itu, "berapa?, biar gue ganti."  ujar el sembari meminta struk belanjaan.

"ga usah, ga butuh." ujar gio lalu pergi, el hanya melihat gio dalam diam, tak berniat mengejar ataupun mengikuti.

"gue kasih ke yora aja lah."  lalu el lalu berjalan pulang ke rumahnya.

"sialan, seharusnya ga usah ada yang nolong. Ck, ga papa lah, cuman satu ini rencana gue yang gagal." ucap seseorang lalu pergi dari tempat persembunyiannya.

---

Haiiiiii, si el itu nyeret troli nya di belakang tubuhnya nya, kaya nyeret orang terus lo nya jalan hadap depan.

Vote sayang kuu (づ ̄ ³ ̄)づ

Become a prontagonis't girl sister.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang