Tuntutan Vino

267 25 2
                                    

Setelah Biru sadar, anak itu pun dibawa ke ruang perawatan, agar bisa berada di kamar yang sama, mereka pun menempati kelas VVIP yang diberi 2 ranjang.

Biru tampak senang bisa berada di kamar yang sama dengan ayahnya, mereka pun jadi bisa mengobrol lebih banyak, Adeeva sendiri yang meminta agar mereka ditempatkan di ruangan yang sama.

Untuk pertama kalinya Ayah Adrian datang menjenguk Biru, disaat Biru sedang sadar dan Adeeva berada disana.

"Papa?"

"Hai, Ad. Bagaimana kondisimu?"

"Aku baik."

"Papa ingin menjenguk cucu."

"Biru, itu Kakek, Sayang."

"Kakek? Tapi ini Pak dokter yang selalu menjenguk Biru, Pa," ujar Biru.

"Oya?" Adrian merasa takjub mendengarnya.

"Iya, Pak dokter selalu datang saat Biru tidur dan Bunda keluar, kadang Biru suka pura-pura tidur kalau Pak Dokter lewat, nanti Pak dokter bakal deketin."

"Jadi kamu pura-pura tidur saat Kakek datang?"

"Habis Kakek aneh, kalau Biru nggak tidur suka lewat aja, tapi kalau Biru tidur baru mau masuk, makanya Biru sengaja pura-pura."

"Kamu sehat, Nak?"

"Sehat, Kek. Lucu ya, Kakek sama Om Leo, mirip semua sama Papa."

"Dan sekarang ditambah satu yang mirip Papa, kamu." Biru tersenyum lebar saat mendengar ayahnya mengatakan, mereka sangat mirip.

"Leo pernah kemari?" tanya Pak Alden.

"Ya, dia kemari sebelum Biru operasi, aku sudah menyuruhnya datang ke rumah, tapi dia tidak mau."

"Sudahlah biarkan saja, mungkin Leo masih marah dan sakit hati, jadi kapan kalian akan menikah?" Pak Alden melirik Adeeva yang sedang mengupas apel untuk kedua pasiennya.

"Umumnya Biru akan pulih dan bisa beraktivitas normal setelah 3 bulan, mungkin sekitar bulan itu, aku akan melamar Adeeva dalam 2 minggu setelah pemulihanku."

"Papa hanya ingin memberitahu, membujuk Mama tidaklah mudah, dia terlalu keras kepala, kau pria, kau bisa melakukannya sendiri tanpa kami, ajaklah adikmu saat melamar Adeeva nanti, atau pamanmu yang berada di Bali hubungi saja, dia pasti mau menemanimu, tidak perlu bersusah-payah menunggu kami, Leo juga menghubungi Gilang ketika ingin menikah."

"Aku tahu, Pa."

"Tapi tenang saja Papa merestui pernikahan kalian, seperti halnya Papa merestui pernikahan Leo."

"Terima kasih, Pa."

"Papa akan kembali, kalian cepat pulih."

"Terima kasih, Kakek." Biru melambaikan tangan ketika kakeknya pergi.

"Leo sudah menikah? dia tidak mengatakan apa-apa kemarin," tanya Adeeva sambil membawa dua piring kecil berisi apel yang sudah di kupas dan di potong.

"Leo sudah menikah 2 tahun lalu dengan gadis asal Bandung."

"Vino juga sudah punya pacar, meski belum menikah."

"Akhirnya semua sainganku menyingkir dengan sendirinya."

"Sainganmu? Siapa?"

"Vino dan Leo, mereka dulu sainganku, kan? Ah, jangankan bocah seperti mereka, dokter senior seperti dokter Kevin pun bisa kusingkirkan."

Adeeva hanya menarik napas panjang mendengar Adrian mengatakan hal yang tidak-tidak didepan putranya, dia lalu menyumpal mulut Adrian dengan dua potong apel sekaligus, yang membuat Adrian terkejut.

Badai dari Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang