• 𝙋𝙖𝙘𝙠𝙞𝙣𝙜 •

67 6 2
                                    

Ada yang nungguin cerita ini update gak?

🗡🩹🗡Seperti yang sudah dibahas kemarin, perihal tiket dan segala keperluan untuk honeymoon akan disiapkan oleh Gojo Satoru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗡🩹🗡
Seperti yang sudah dibahas kemarin, perihal tiket dan segala keperluan untuk honeymoon akan disiapkan oleh Gojo Satoru.

Itu beneran engga sih? Oh tentu, seperti yang dibilang oleh Kakashi kemarin, kalau Gojo ini jomblo tajir melintir yang tengah kebingungan ngabisin duitnya kemana, jadi dengan senang hati ia hambur-hamburkan uangnya untuk honeymoon orang. Ngenes dikit engga ngaruh wkwk.

Back to topic. Saat ini kamu dan Fukuzawa tengah berada di kamar. Kamu fokus membereskan segala keperluan ke dalam koper, sedangkan Fukuzawa hanya melihat kamu dan sesekali membantumu.

“Sayang”

Kamu menoleh ke arah Fukuzawa, “Kenapa, mas?”

“Kado dari Dazai sudah kamu buka? Apa isinya?”

“Lah iya, aku lupa soal kado dia, mas”

“Kamu letak di mana kadonya, sayang?”

“Itu di atas nakas, mas”

Fukuzawa beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah nakas sebelah kasur kalian. Setelah menemukan barang yang kamu maksud ia berjalan ke arah kamu dan memberikan kado pemberian Dazai padamu.

“Mau tebak-tebakan gak, sayang?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Mau tebak-tebakan gak, sayang?”

“Tebak-tebakan apa, mas?”

“Isi kadonya Dazai”

“Ouh, boleh. Mas duluan, mas nebaknya apa?”

Something hot, maybe” jawab Fukuzawa diakhiri kekehan.

“Eh? Me-mesum ya”

“Lah? Emang something hot yang mas maksud apa? Kamu mikirnya apa? Hayo, yang mesum sekarang siapa?” tanya Fukuzawa bertubi-tubi diselingi kekehan. 

“Di-diam, ah. Aku mau langsung buka saja”

“Silakan”

Saat kamu membuka pita yang berada di kado tersebut dan membuka kado tersebut dengan perlahan, kamu terkejut dengan isinya.

Fukuzawa yang melihat ekspresimu seketika terkekeh pelan, “Apa isinya, sayang?”

“Mas tahu? Isinya baju dinas masa”

“Ha? Hahaha, eh? Ba-baju dinas?” tanya Fukuzawa yang baru saja tersadar.

“Iya, kenapa? Tadi kamu nebaknya ini, kan? Harusnya senang dong”

“Senang sih senang, sayang. Tapi yang memberikan ini kan Dazai” ujar Fukuzawa membuat kamu terdiam.

“Lah iya” kamu mengambil ponsel kamu dan cepat-cepat menelpon Dazai.

“Halo nyonya-chan?”

Baru saja ingin membalas sapaan Dazai, kamu dibuat terkejut dengan Fukuzawa yang mengambil alih ponselmu.

“Hey, apa maksudmu memberikan kado seperti itu pada istriku?”

“Ha? Maksudnya sachou?”

“Ku tanya kenapa kau memberikan istriku hadiah berupa lingerie, Dazai. Kenapa? Dan dari mana kau tahu ukuran tubuh istriku, ha?”

“Lah? Isinya lingerie, sachou? Mana ku tahu, asli”

“Ini kan kado darimu, Dazai. Bagaimana ceritanya kau tidak tahu isinya”

“Tapi aslinya memang begitu, sachou”

“Bohong, ku hajar kau”

“Asli, sachou. Gini deh, biarin aku menjelaskan terlebih dahulu, okay?”

“Cepat jelaskan”

“Jadi gini, sachou, nyonya-chan. Aku cerita pada Yosano sensei dan Naomi beberapa hari sebelum acara kalian bahwa aku mau memberikan nyonya-chan kado ...”

“... dan aku bilang aku mau kado kali ini tuh kado yang cuma nyonya-chan yang bisa pakai. Tapi aku bilangnya jangan manik-manik gitu, atau aksesoris lah, kayak jam tangan, gelang, cincin atau kalung gitu. Karena pertama, sachou sering hadiahin begituan, dan nyonya-chan sendiri juga suka beli-beli yang kayak gitu. Jadi aku pengen yang beda, aku bilang baju saja gimana? Nah, kata Yosano sensei ya sudah, tapi aku engga expect yang dibeliin Yosano sensei tuh baju dinas, sachou. Aku minta maaf”

Kamu yang mendengar itu reflek tertawa, “Jadi ini mereka yang beliin, Dazai?”

“Iya, nyonya-chan. Kemarin kan pas diacara tuh, aku juga sudah nyinggung kalau yang beliin kadonya tuh Yosano-sensei, bukan aku. Tapi uangnya dari aku, selebihnya Yosano sensei lah yang punya kerja”

“Hahahaha, it's okay it's okay, tapi makasih ya, Dazai” ujarmu.

“Jangan makasih sama aku, nyonya-chan. Soalnya bukan aku yang beli langsung”

“Gapapalah, ini kan juga belinya dari uangmu”

“Iya de--”

Pipp~

“Mas? Dia belum selesai bicara loh”

“Kok jadi ngobrol kalian tuh”

“Loh kamu cemburu?”

“Iya” jawab Fukuzawa cepat dan kamu terkekeh.

“Iya lagi katanya. Jadi aku harus apa nih biar kamu engga cemburu lagi?”

Kiss me

Tanpa babibu kamu langsung mencium bibir Fukuzawa beberapa saat.

Thank you, sayang”

“Thank you, sayang”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14/05/2024.

𝙃𝙪𝙗𝙗𝙮 : 𝙁𝙪𝙠𝙪𝙯𝙖𝙬𝙖 𝙔𝙪𝙠𝙞𝙘𝙝𝙞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang