• 𝘾𝙚𝙢𝙗𝙪𝙧𝙪? •

169 11 0
                                    

🗡🩹🗡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗡🩹🗡

Pagi ini kamu dan Fukuzawa sudah selesai dengan diri masing-masing dan baru saja menyelesaikan sesi sarapan bersama.

Saat ini kamu dan Fukuzawa tengah berpamitan satu sama lain untuk kamu berangkat ke kantor, sedangkan Fukuzawa berangkat ke agensinya.

Fukuzawa menangkup wajahmu. Dikecupnya matamu secara bergantian, diikuti kecupan lama di dahimu, kemudian diakhiri dengan ciuman lembut pada bibirmu.

Baik Fukuzawa maupun kamu terbawa suasana, hingga saat Fukuzawa menekan tengkukmu untuk memperdalam tautan diantara kamu dan dia, kamu malah mengalungkan tanganmu pada leher Fukuzawa.

Kamu tersadar, dengan cepat kamu menepuk pundak Fukuzawa, memberi tanda kalau kalian harus sudahan.

“Ma-maaf, sayang. Mas kelepasan” ujar Fukuzawa.

“Ga-gagapa, mas. A-akunya juga ikutan kebawa suasana” ujarmu dengan wajah yang sudah merona.

Detik berikutnya kalian sama-sama tertawa. Fukuzawa membukakan pintu, dan keluar lebih dulu dan disusul dengan kamu.

“Kamu beneran engga mau mas antar saja, sayang?”

“Tidak usah, mas. Aku bareng Ango-san saja, ya. Soalnya kan kami satu kantor, dan juga engga akan bikin mas bolak-balik” ujarmu memberi penjelasan.

“Padahal bolak-balik juga mas enggak masalah” ujarnya pelan.

Kamu tersenyum, kamu pegang pundak suamimu, lalu kamu sedikit berjinjit untuk mengecup bibirnya sekilas. “Jangan sedih gitu, dong. Aku sama Ango-san kan hanya rekan kerja. Jadi jangan cemburu atau mikir yang aneh-aneh ya, mas”

“Iya”

“Gini deh, mulai besok mas yang mengantarku ke kantor hingga seterusnya, tapi janji jangan telat tiba di agensi, okay?”

“Kamu serius, sayang?”

“Tentu, tapi mas harus janji kalau mengantarku ke kantor, jangan sampai telat tiba di agensi”

Dengan cepat Fukuzawa menganggukkan kepalanya, “Ha'i, mas janji”

“Tapi, untuk hari ini aku akan tetap berangkat bersama Ango-san, karena kami sudah janjian. Gapapa, kan?”

“Baiklah. Ini yang terakhirkan?” tanya Fukuzawa pelan.

“Iya, ini yang terakhir, aku janji. Besok dan seterusnya mas yang akan mengantarkan aku, okay mas Yuki?”

𝙃𝙪𝙗𝙗𝙮 : 𝙁𝙪𝙠𝙪𝙯𝙖𝙬𝙖 𝙔𝙪𝙠𝙞𝙘𝙝𝙞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang