• 𝙆𝙚𝙥𝙞𝙠𝙞𝙧𝙖𝙣 •

161 14 3
                                    

🗡🩹🗡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗡🩹🗡

Klak~  

“Silakan masuk, sayang”

“Terima kasih, mas”

Brak~

Setelah memastikan kamu duduk dengan aman dan nyaman, Fukuzawa langsung masuk ke mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

“Mas engga telat jemputkan, sayang?” tanya suamimu membuka pembicaraan.

“Engga, mas. Kamu datang tepat waktu”

Setelahnya, keadaan di dalam mobil mendadak senyap. Fukuzawa sesekali melirikmu yang hanya menopang dagu dan fokus ke jalanan di depanmu.

Fukuzawa mengambil salah satu tanganmu yang menganggur, dielusnya lembut kemudian di kecupnya sesekali.

“Mas?”

“Ada apa, hmm?”

“Tidak apa-apa, mas”

“Sayang... Kitakan sudah membahasnya kemarin. Kita harus saling terbuka engga sih, buat hubungan yang lebih baik lagi?”

Kamu terdiam mendengar penuturan suamimu itu.

“Mas engga maksa kalau rasanya masih berat cerita, tapi mas ada di sisi kamu kalau kamu mau cerita, ya”

Lagi-lagi kamu hanya diam, tidak merespon. Fukuzawa hanya menghela napas pelan. Ia tidak tahu apa hal yang menimpa mu saat ini, hingga membuatmu murung.

Kalian hanya saling diam-diaman selama perjalanan pulang. Selama itu pula Fukuzawa tidak melepas genggamannya padamu.

Setibanya di rumah, Fukuzawa turun lebih dulu ingin membukakan pintu kamu, namun kamu lebih dulu keluar dari mobil dan langsung masuk ke dalam rumah.

Fukuzawa menghela napas sekali lagi. Ia benar-benar bingung dengan perubahan mood mu hari ini.

Pasalnya, tadi pagi kamu benar-benar ceria banget. Hingga saat jam makan siang pun, kalian menikmati makan siang kalian dengan mesra sembari melakukan video call.

Jadi sejak kapan mood mu jelek begini, pikir Fukuzawa. Saat Fukuzawa masuk ke dalam rumah. Tidak ia temui kamu di manapun, satu tempat yang ada di pikirannya, yaitu kamar.

Tentu saja kamar. Dimana lagi tempat pelepas penat setelah bekerja seharian. Benar, kan?

Fukuzawa melangkahkan kakinya ke kamar. Sesaat Fukuzawa masuk ke kamar dan tak lupa mengunci pintunya, bertepatan dengan kamu yang keluar dari kamar mandi.

𝙃𝙪𝙗𝙗𝙮 : 𝙁𝙪𝙠𝙪𝙯𝙖𝙬𝙖 𝙔𝙪𝙠𝙞𝙘𝙝𝙞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang