• 𝙏𝙞𝙙𝙪𝙧 𝙡𝙖𝙜𝙞 •

173 13 0
                                    

🗡🩹🗡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗡🩹🗡

Kamu membuka matamu secara perlahan, setelahnya kamu mengerjapkan matamu beberapa kali. Setelah sadar sepenuhnya, kamu tersenyum ke arah suamimu, Fukuzawa.

Tanganmu meraih wajahnya dan mengelusnya lembut, melihat wajah tenang Fukuzawa yang masih tertidur pulas membuat kamu lebih bersemangat di pagi hari.

Kamu mendekatkan wajahmu dengan wajah suamimu. Kamu kecup bibirnya sekilas.

“Good morning, mas Yuki” sapamu pelan kemudian berusaha bangkit dari ranjang dengan memindahkan tangan Fukuzawa yang berada di pinggang mu secara perlahan.

Karena merasakan banyak pergerakan. Fukuzawa membuka matanya, ia melihatmu yang sudah duduk di tepi ranjang dengan posisi membelakangi dirinya.

Saat hendak bangkit dari dudukmu, berapa tersentaknya kamu saat tiba-tiba ada tangan yang melingkar di pinggang mu. Siapa lagi pelakunya kalau bukan suamimu.

“Sayang... Mau kemana?” tanyanya dengan suara khas bangun tidurnya.

“Mau nyiapin sarapan untuk kita, mas. Kamu kalau masih ngantuk, tidur sebentar lagi saja tidak apa-apa”

“Mas, maunya tidur bareng kamu”

“Kalau aku ikutan tidur, kitanya kesiangan nanti. Lagipula yang buat sarapan siapa, hmm? Lepasin ya, mas. Aku mau ke dapur”

“Ini minggu, sayang. Kesiangan untuk apa coba? Lagipula ini masih jam setengah enam. Tidur lagi saja, yuk” ajak Fukuzawa.

“Ouh iya, libur ya. Tapi mau gimanapun, tetap harus bangun. Kalau mas masih ngantuk, tidur saja. Tapi aku harus tetap memasak”

“Sayang... Tidur lagi saja, ya”

“Tapi, mas...”

“Tidur saja. Setengah jam saja, tidak masalah. Ayo tidur lagi. Kamu tidurnya masih kurang, sayang”

“Emang iya?”

“Tadi malam kamu ikut mas begadang dengan berkas-berkas penting itu, lupa?”

“I-iya, ya. Ta--

“Jangan bantah ucapan mas, cantik. Sekarang ayo nurut, kita tidur lagi. Setengah jam saja tidak masalah, okay?”

“Baiklah, tapi setelah setengah jam itu, kita berdua harus bangun. Mas harus bantuin aku masak buat sarapan”

“Tentu, sayang. Ayo kemari” ujar Fukuzawa merentangkan tangannya. Dengan senang hati kamu menghambur ke pelukannya Fukuzawa.

Hangat. Iya, itu yang kamu rasakan saat ini. Ditambah lagi, Fukuzawa menaikkan selimut yang tadinya sempat turun hingga ke atas dada.

Fukuzawa menepuk-nepuk pelan pundakmu, memberi sensasi menenangkan sekaligus membuatmu kembali terlelap.

Setelah mendengar dengkuran halus dari arahmu, Fukuzawa tersenyum kemudian mengecup bibirmu sekilas. “Selamat tidur istri kesayangannya, mas”

 “Selamat tidur istri kesayangannya, mas”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC. 31/10/2023.

𝙃𝙪𝙗𝙗𝙮 : 𝙁𝙪𝙠𝙪𝙯𝙖𝙬𝙖 𝙔𝙪𝙠𝙞𝙘𝙝𝙞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang