• 𝘼𝙠𝙞𝙗𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙝𝙞𝙡𝙞 𝙨𝙪𝙖𝙢𝙞 •

295 15 2
                                    

🗡🩹🗡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗡🩹🗡

“MAS YUKIIIII”

“Iya, sayang. Ada apa? Kenapa berteriak pagi-pagi begini, hmm?”

“Kamu udah bangun, kenapa gak bangunin aku”

“Tidurmu pulas sekali, mas tidak enak membangunkannya”

“Ish, seharusnya jangan merasa begitu. Aku belum nyiapin sarapan dan pakaian mas tau”

“Mas yang masak hari ini, kalau pakaiannya kan sudah kamu siapin dari tadi malam, sayang. Jadi tidak masalah”

Fukuzawa terkekeh melihatmu yang mengerucutkan bibirmu. “Kenapa bibirnya gitu? Mau mas cium, hmm?”

“Aku marah tau”

“Marah, hmm? Mas gak bangunin kamu karena mas tau kamu kurang tidur, sayang”

“Tapi tetep aja, aku kan ngerasa gak becus jadi istri kam--

“Ssstt, jangan bilang gitu. Sehari tidak membuat sarapan atau menyiapkan keperluan mas untuk bekerja tidak membuat kamu gagal jadi istri mas, sayang. Kamu ingat, bahkan saat kamu ada kerjaan di luar negeri selama satu minggu, kamu benar-benar menyiapkan segalanya untuk mas sebelum kamu berangkat, sudah ya. Jangan murung lagi”

Kamu merentangkan tanganmu, Fukuzawa terkekeh kemudian berjalan ke arah kasur, dan duduk di tepi kasur, setelahnya ia menarikmu ke dalam dekapannya.

Kamu memeluknya erat, diletakkannya dagunya di atas kepalamu dengan kedua tangan yang mengusap punggungmu lembut.

“Jangan marah, jangan sedih apalagi ngerasa gagal jadi istri mas, karena itu gak bener, sayang” ucapnya lembut dengan sesekali mengecup puncak kepalamu.

Kamu mendongakkan kepalamu, kemudian mengecup leher suamimu, dan responnya ia terkejut, “Jangan begitu, sayang. Ini masih pagi” tegur nya dan kamu tertawa.

“Lalu kenapa kalau masih pagi?” tanyamu.

“Mas harus ke kantor kalau kamu lupa”

“Tidak lupa tuh, hanya saja, apa tidak bisa ditunda?”

“Kamu yakin, sayang?”

“Tentu, mau lakukan sebentar?” tanyamu masih mencoba menjahili suamimu.

Fukuzawa berdiri dan mulai melepaskan bagian yukatanya membuat kamu membulatkan matamu sempurna.

“Lho, mas? Ma-mau ngapain?”

“Main sebentar, kan? Ayo” ujar Fukuzawa kemudian menaiki kasur.

“Ma-mas, a-aku hanya bercanda, ja-jangan lakukan, okay?”

“Telat, tadi mas sudah tanyakan, kan? Dan jawabanmu apa, sayang? Tentu, jadi ayo lakukan”

“Mas mau ke kantor, kan. Ayo berangkat”

“Kamu benar, ke kantornya mas tunda aja, ayo sayang” balas Fukuzawa tersenyum miring ke arahmu.

“MASS YUKIII!”

“MASS YUKIII!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-21/10/2023.

𝙃𝙪𝙗𝙗𝙮 : 𝙁𝙪𝙠𝙪𝙯𝙖𝙬𝙖 𝙔𝙪𝙠𝙞𝙘𝙝𝙞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang