haii, maaf yaa aku agak lama update bab baru. 😔
soalnya aku lagi sibuk isi loker, hehehe. 🤸🏻♀️🤸🏻♀️
tapi tapi tenang ajaa, buat para pembaca kesayangan akuu pasti bakalan ada waktu buat ngetik biar teman teman semua bisa baca cerita ini terus hihi. 💗💗
happy reading semuaaa 💗💗
****
Baru kali ini Nana menjadi gelisah karena ada barangnya yang hilang.padahal ia adalah tipikal perempuan yang tidak pernah lupa menaruh barang karena selalu ia susun dengan rapi.
tapi hari ini ia di buat kebingungan, bahkan ia sudah bertanya ke orang orang yang ada di sekitarnya.
namun tidak ada yang melihat barang miliknya itu.
sebuah buku catatan yang selalu Nana bawa kemana-mana di dalam tas nya kini hilang.
ia merasa panik jika seseorang menemukan buku catatan itu, apalagi sampai membacanya.
karena buku itu berisi tulisan yang Nana tulis tentang Mayted.
aneh memang, padahal hanya kisah lama namun kenapa di kenang di buku?
tapi entahlah tidak ada yang tau juga, lagipula kita tidak boleh membenci sebuah kenangan.
"naa, belum ketemu juga?" Tanya Rayyanka.
Nana menggeleng."belum nih, padahal tadi di taruh dalam tas. masa tiba-tiba hilang."
"emang bukunya penting banget kah naa?" Tanya Rayyanka lagi.
"penting, bahkan sangat penting." Balas Nana.
"ya udah ingat ingat dulu aja, kamu pas jalan ke ruangan ini itu buku kamu pegang atau di taruh di tas? bisa jadi kamu ga sadar kalau buku itu jatuh naa." Ujar Rayyanka.
Nana berbalik badan dan menatap
Rayyanka, seketika ia ingat sesuatu. "saya ingat mas.""apaa?"
"pas saya lagi jalan ke ruangan ini, buku itu saya pegang pake tangan sebelah kiri dan posisi saya tuh lagi jalan sambil ngelihat kearah tas karena saya mau ngambil handphone. terus tiba-tiba saya ngerasa nabrak seseorang. karena saya ga merhatiin kearah orang itu ya saya minta maaf aja tanpa menoleh ke orang itu. soalnya dia staf yang biasanya lalu lalang di sini. Makanya saya fokus sama tas saya deh." Ujar Nana.
"posisinya kamu masih tetap merhatiin kearah tas pas minta maaf?" Tanya Rayyanka.
Nana mengangguk. "iyaa."
"ya ampun naa, harusnya berhenti dulu abis itu lihat orangnya. jangan kaya gitu naa ga sopan. kalo dia seumuran okelah tapi gimana kalo itu orangnya lebih tua dari kamu? mending balik ke tempat buku itu jatuh terus kamu cari." Ujar Rayyanka.
Nana hanya mengangguk lalu ia berjalan keluar untuk mencari buku catatan nya itu.
****
sudah hampir sepuluh menit Nana berjalan di area buku catatan yang jatuh itu, namun tetap saja ia tidak menemukan nya.padahal kalau jatuh di sini seharusnya bisa ia temukan.
"cari apa?" seseorang menepuk pundak Nana.
tanpa menoleh Nana menjawab. "cari buku catatan."
"buku nya warna hitam, lalu ada setiker kucing di pojok kiri bawah bukan?" Tanya orang itu.
Nana mengangguk. "iyaa itu."
Tunggu!
kok orang itu bisa tau?
Nana menoleh kearah orang itu, seketika ia terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang kita [ON GOING]
Random"saya senang bisa menjadi pria yang gila hanya dengan satu perempuan sepertimu naa." -Raiden Wijaya "aku senang bisa di cintai secara ugal-ugalan dengan pria sepertimu, semoga takdir mendukung kita untuk selalu bersama ya. Bahkan hingga maut memisa...