happy reading semuaaa 💗💗
****
Nana berjalan sendirian di lorong kantor menhan.saat ini ia sedang memikirkan hal apa yang akan ia lakukan di hari Minggu besok.
padahal sebelumnya Nana sudah di ajak Raffael, Rayyanka, dan Aksara pergi ke cafe namun Nana menolak.
"tau gitu, tadi mending terima aja ajakan ke cafe di hari Minggu besok." Gumam Nana.
saking Nana berjalan tidak fokus dengan jalan dan sibuk melamun tanpa sadar ia menabrak seseorang dan membuat semua berkas yang di bawa jatuh ke lantai.
bruk!
"maaf maaf, saya tidak sengaja." Nana jongkok dan merapihkan berkas yang berserakan di lantai.
lalu setelah selesai Nana berdiri dan menatap orang yang ia tabrak.
"Pak Raiden?" Nana menatap Raiden yang juga menatap dirinya.
"ngapain kamu kaya orang linglung gitu?" Tanya Raiden.
Nana memberikan berkas milik Raiden. "enak aja kaya orang linglung, saya tuh cuman bosen aja. ga tau mau ngapain di hari Minggu nanti. tadi sih di ajak ke cafe sama trio wek wek. cuman males. nah sekarang malah bosen ga tau nanti Minggu mau ngapain."
"ngapain kamu bingung? hari Minggu kamu pakai saja untuk istirahat di rumah atau olahraga biar balik di hari senin badan kamu fit." Ujar Raiden.
Nana menggeleng. "bukan gitu, kalo kaya gitu saya juga bisa. tapi ini tuh pengen kaya keluar gitu loh Pak."
"makanya punya temen biar ada yang ajak keluar." Ledek Raiden.
"enak aja, saya punya temen ya!" Balas Nana.
memang benar sih, Nana hanya punya teman sedikit.
itu pun hanya Raffael, Aksara, Rayyanka, Azalea, dan Raiden.
sebentar.
memang Raiden bisa di bilang sebagai teman Nana?
bukannya Raiden itu??
teman saat sekolah ia hanya punya Aldo.
"ngapain bengong?" perkataan Raiden menyadarkan Nana.
"engga."
"kamu Minggu ga ada kegiatan kan?" Tanya Raiden.
Nana mengangguk.
"oke, hari Minggu ikut saya nge-gym. saya jemput jam 7 pagi. see u." Ujar Raiden lalu berjalan pergi meninggalkan Nana sendirian.
Nana menatap punggung Raiden yang mulai menghilang dari pandangannya. "hah? aku belum setuju mau di ajak atau engga loh."
****
Hari Minggu pukul lima pagi, Nana sudah mandi dan tengah sarapan roti tawar dengan selai coklat kesukaannya.entah apa yang tiba-tiba menjadikan dirinya semangat seperti saat ini.
bahkan sambil makan roti tawar ia memutar musik Bilal Indrajaya - Niscaya.
Tak berdaya bila harus meninggalkanmu selalu
Selalu, selagi merindu
Tak senada nirmalamu seraya binar murungmu
Selalu, selagi merindu
SelaluMerindu
Semua takkan musnah
Telanjur abadi
Takkan pernah tergumam
'Tuk menepis bayangmuNana tersenyum simpul, ia mengambil buku catatan miliknya lalu menuliskan sebuah catatan.
Nana's notes
hari ini aku nge-gym sama dia, memang bukan hal yang aku rencanakan sebelumnya sih. walaupun begitu aku senang sekali. aku rasa sepertinya memang lebih baik seperti ini dulu dan tidak ada hubungan. karena entah mengapa rasanya lebih berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang kita [ON GOING]
Diversos"saya senang bisa menjadi pria yang gila hanya dengan satu perempuan sepertimu naa." -Raiden Wijaya "aku senang bisa di cintai secara ugal-ugalan dengan pria sepertimu, semoga takdir mendukung kita untuk selalu bersama ya. Bahkan hingga maut memisa...