[12] maaf

269 32 14
                                    

Halo, haloo apa kabar semuanya? Semoga selalu baik ya.

oh iya aku mau ingetin teman-teman semua jangan lupa ikutan po novel "Tentang Aku Dan Kamu" yang sebentar lagi terbit. 🤩

💭: emang di novel nya nanti bakalan lebih seru dari yang di wattpad ka?
🙆🏻‍♀️: jelas dong, bahkan aku tulis dengan versi baru yang sama sekali ga aku tulis di wattpad. teman teman jangan lupa ikutan po nya yaa!

aku mau tanya deh, mending di season dua ini sedikit bab dan sebentar lagi menuju ending atau lebih baik banyak bab nya? Silahkan tulis pendapat teman teman semua di kolom komentar yaa!

Happy reading 🧸 💗

🎧Satu Bulan - Bernadya🎧

****
"lihat Raiden ga?" Tanya seorang perempuan.

Nana menoleh kearah perempuan itu lalu mengangguk. "Pak Rai--"

"saya di sini, kamu sudah lama sampai?" Perkataan Nana terhenti saat Raiden tiba-tiba muncul di sampingnya.

Ia menatap Raiden dan perempuan itu secara bergantian, saat itu juga Nana melihat senyum tulus Raiden kepada perempuan itu. Senyum itu mirip sekali dengan senyuman yang biasa ia lihat ketika Raiden berbicara dengan dirinya.

"ah engga kok, aku baru aja sampai. Oh iya tadi mama titip cookies buat kamu loh. Nanti kita makan bareng ya." Balas perempuan itu seraya tersenyum manis.

Raiden mengangguk. "oke, kalau begitu mari kita ke ruangan saya."

"okee." Perempuan itu menggeser tubuh Nana yang berdiri di samping Raiden lalu menggenggam tangan Raiden. "ayo kita pergi, aku ga sabar mau cerita banyak hal sama kamu."

Perempuan itu menarik tangan Raiden, sedangkan Nana hanya diam menatap keduanya. Sebelum melangkah lebih jauh Raiden menoleh kearah Nana.

"naa, tolong urus berkas hari ini ya. Tadi sudah saya kirim ke Raffael. Kamu bisa tanya langsung ke dia." Ujar Raiden.

Nana hanya mengangguk dan setelahnya Raiden pergi bersama perempuan itu.

****
"boleh geser ga? aku mau duduk di sini dong." Ujar perempuan itu.

Nana menoleh kearah perempuan itu. "maaf tapi saya masih makan, kamu bisa di kursi sebelah mas Agas."

Rayyanka yang duduk di samping Nana menoleh kearah perempuan itu. "duduk di sebelah Agas aja ya, lagipula Nana udah duluan duduk di samping saya dan Pak Raiden."

Perempuan itu menggeleng. "tapikan aku mau duduk di samping Raiden, lagian kursi lain masih ada."

Rayyanka tersenyum tipis. "nah itu kamu tau, silakan duduk gih. Kursi lain masih ada kan?"

"eh kamu kok diam aja, cepetan bangun dong." Perempuan itu menepuk pundak Nana.

Uhuk!

Nana yang tengah meminum air mineral pun tersedak dan air mineral itu tumpah ke pakaian Nana.

Nana bangkit dari duduknya dengan membawa piring dan gelas, ia mendorong ke belakang kursi itu dengan tubuhnya dan tanpa sengaja mengenai tubuh perempuan itu yang berdiri di belakang kursi Nana.

"aw! gimana sih?! kamu sengaja ya?!" Ujar perempuan itu seraya memegangi lututnya. "sakit tau!"

Nana meletakkan piring dan gelas yang ia pegang lalu hendak memegang lutut perempuan itu. Namun dengan cepat perempuan itu menepis tangan Nana. "tangan kamu kotor, jangan coba coba pegang lutut aku!"

Tentang kita [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang