[21] Aku, Kamu, dan konser malam ini.

173 18 8
                                    

hai hai, apa kabar?

lama juga aku ga update, ehehehe.

btw aku mau ajak teman teman konser bareng Raiden dan Nana.

okayy, happy reading.

****
"naa, nanti malam free ga?" Tanya Aksara.

"nanti malam saya--"

Ting!

Nana menoleh kearah handphonenya lalu ia menoleh lagi kearah Aksara. "sebentar ya mas."

Aksara mengangguk. "okee naa."

Nana segera mengambil handphonenya, setelah itu ia membaca notifikasi chat yang masuk di layar handphonenya.

Tertera nama Raiden sebagai pengirim chat tersebut, tanpa berlama-lama Nana membuka aplikasi WhatsApp lalu membaca chat yang Raiden kirim.

Pak Raiden: malam ini ikut saya.
Pak Raiden: saya tidak menerima penolakan, jadi saya tunggu malam ini di parkiran ya.

Nana menghela nafas, pria satu itu memang selalu membuat keputusan yang tidak bisa di ganggu gugat.

Kemudian Nana membalas chat itu.

Nana Maheswari: oke.

Ting!

Tak berselang lama, Raiden segera membalas chat tersebut.

Pak Raiden: oke?

Nana memutar kedua bola matanya malas. "om om satu ini emang agak agak." Gumam nya.

Namun ia tetap membalas chat tersebut.

Nana Maheswari: siap salah, malam ini saya ikut Pak Raiden. Sudah kan? Kalau iya saya mau lanjut kerja.

Ting!

Pak Raiden: good girl, baiklah saya tunggu di jam pulang nanti. Jangan sampai telat.

Nana hanya membaca chat itu, lalu ia menoleh kearah Aksara. "maaf mas, malam ini saya ga free. Saya ada urusan."

"Pak Raiden?" Tebak Aksara.

"iya, saya mau pergi sama beliau." Kemudian Nana tersenyum kikuk, ia merasa tidak enak pada Aksara dan yang lainnya. Karena pasti ketiga partner nya pasti akan mengajak dirinya jalan jalan. "maaf ya mas, mungkin lain waktu saya bisa."

Aksara terkekeh. "santai aja naa, kita cuman mau ajak kamu ke opening bakso mang Ucup yang baru aja buka tempat jualannya sendiri."

"wah, mang Ucup udah ga dagang keliling lagi?" Tanya Nana.

"engga naa, udah punya outlet yang tersebar banyak sekarang. Ya intinya sudah sukses lah si mang Ucup ini." Jawab Rayyanka yang tiba-tiba muncul di samping Aksara.

"oalah gitu, sip deh. Lain kali saya ikut ke warung bakso mang Ucup." Ujar Nana.

Aksara dan Rayyanka mengangguk. "wajib banget naa." Kata Rayyanka. "selain enak, harganya ramah di mulut."

Aksara memukul pundak Rayyanka. "ramah di kantong woi, sejak kapan jadi ramah di mulut."

"suka suka gue." Balas Rayyanka lalu meninggalkan meja Nana lalu duduk di mejanya sendiri.

"idih, dasar raray stres." Cibir Aksara.

"idih, dasar sasa yang ga laku laku." Ujar Rayyanka dengan meniru gaya berbicara Aksara.

"hts diem aja." Sarkas Aksara.

duh, ini mah jleb banget.

mas raray sabar yak.

****
Berada bersamanya di sebuah konser yang digelar di lapangan kosong yang cukup besar, tangannya sendari tadi menggenggam erat tanganku. Sesekali ia melirik kearah ku. Memastikan aku tetap aman di dekatnya.

Saat sudah berdiri di dekat panggung, suara alunan lagu kesukaan Nana mulai terdengar.

Tunggu.

Ini Raiden mengajaknya untuk menonton konser bersama?

Nana menoleh kearah Raiden, kebetulan pria itu menoleh kearahnya juga seraya tersenyum simpul.

Blush!

Lagi-lagi hanya dengan melihat Raiden bersikap manis padanya malah membuat dirinya tersipu.

Jujur saja sikap Raiden ini sangat menggemaskan, ingin sekali Nana mencubit pipi Raiden.

"kamu mau cubit pipi saya?" Tanya Raiden tiba-tiba, bahkan ia mendekatkan wajahnya kearah Nana.

"eng--"

"jangan memandangi saya terus." Ujar Raiden.

Nana mengangguk. "m-maaf."

"jangan minta maaf." Raiden terkekeh. "saya hanya malu di tatap oleh perempuan cantik yang sebentar lagi menjadi istri saya."

kan kan

duh, om om satu ini bisa aja.

merepotkan hati banget :(

Setelah itu konser di mulai, saat itu juga ia tidak menyangka bahwa selera musik nya sama dengan selera musik Raiden.

Mereka berdua sama sama menyukai lagu-lagu milik Dewa 19.

Tatap mataku bagai busur panah
Yang kau lepaskan, ke jantung hatiku.
Meski kau simpan, cintamu masih.
Detak nafas mu, wangi hiasi suasana.

Saat ku kecup, manis bibirmu.
Cintaku tak harus, miliki dirimu.

Lagu "Roman picisan" milik Dewa 19 ini benar benar membuat siapa saja yang mendengar langsung menyukainya, contohnya Raiden yang amat sangat senang dan ikut bernyanyi.

Setelah puas bernyanyi, Raiden menoleh kearah Nana. "walaupun di lirik lagu tersebut mengatakan, cintaku tak harus miliki dirimu. Tapi bagi saya apapun rintangannya kamu akan tetap menjadi milik saya. Dan cinta saya ini harus miliki dirimu. Mungkin terkesan saya terobsesi padamu atau saya tidak ingin melepaskan kamu untuk orang lain. Namun yang jelas, kamu untuk saya dan saya untuk kamu."

"biarlah takdir yang memisahkan kita nanti, tapi sebelum takdir memisahkan kita. Saya hanya ingin kamu tetap bersama saya apapun kondisinya." Lanjut Raiden seraya mengelus rambut Nana. "jika suatu hari ada laki-laki yang ingin mendekati kamu, satu hal yang mesti kamu ingat. Segera beri tau saya dan jangan rahasiakan apapun. Hubungan yang sehat adalah hubungan yang saling terbuka dan mensupport satu sama lain."

Malam ini Nana di buat tak bisa berbicara dan hanya mendengarkan Raiden yang berbicara, matanya terus menatap mata Raiden yang menatap dirinya dengan tatapan mata teduhnya.

Memang, Raiden terkesan sangat terobsesi padanya. Namun entah mengapa Nana menyukai hal itu.

Nana suka Raiden yang terobsesi padanya.

Nana suka Raiden yang posesif padanya.

Toh ia hanya tertarik pada Raiden dan sama sekali tidak tertarik dengan laki-laki lain, jadi tidak salah jika ia menyukai sikap Raiden yang seperti itu bukan?

****
864 kata😻

hari ini update bab nya sedikit dulu yaa, karena aku akan menyiapkan bab yang cukup panjang untuk bab selanjutnya.

Jangan lupa untuk selalu vote dan comment nya yaa 🧸 💗

see u next bab 💗 💗

Tentang kita [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang