Di tinggalkan oleh kedua orang tuanya saat masih bayi di rumah mereka bersama seorang pengasuh. apakah hal itu membuat bayi yang bernama Ershalea itu menjadi tidak tahu siapa kedua orang tuanya? tentu tidak! pengasuh nya memberitahu bahwa orang tua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“emosi kalo sudah bekerja sama dengan mulut jahat banget ya?”
~Ershalea Eslyn Aurialyn
~•×•~
Markas Evighross kini dipenuhi oleh sekelompok remaja berjaket tengkorak dan pedang dan nama 'Evighross' di atas lambang itu.
Sekarang tepat satu bulan lalu mereka bertawuran dengan musuh bebuyutan nya.
Seluruh anggota inti Evighross sedang merencanakan strategi di pimpin oleh Alaska yang memang sudah tugasnya.
"kita bawa senjata gak rel?" tanya Laskara kepada Varel
Varel dengan wajah dan aura yang serius menggeleng "jangan! meskipun Phoenix bawa senjata dan anggota mereka lebih banyak dari kita, percuma. Mereka akan kalah" jawab nya dengan tegas.
"varel bener. Kita hanya perlu saling memperhatikan satu sama lain" timpal Cakra
"oke sip! kita berangkat ke jalan yang udah mereka kirim. Dan inget, jangan sampai ketahuan oleh Ersha!" ucap Farez.
Jika Ersha tau bahwa Evighross akan tawuran, di pastikan bahwa gadis itu mungkin akan bersih keras tidak akan membiarkan mereka pergi.
"bahaya kalo Ersha tau" ucap Cakra sambil terkekeh saat ia teringat bahwa mereka semua mati-matian membujuk Ersha yang marah karena ketahuan tawuran.
"gue udah mati-matian nutupi kalo Ersha itu pacar gue. Dan jangan sampai Falex tau kalo Ersha itu pacar gue!" ucap Farez.
Pasalnya, jika Falex-ketua phoenix tahu bahwa Ersha adalah kekasih Farez, keselamatan gadis itu akan terancam.
"siap bos!" ucap semuanya mengangguk setuju.
"kita berangkat sekarang"
Farez dan anggota lainnya berdiri dari duduk nya lalu melangkah keluar markas dan menaiki motor masing-masing. Tidak ada kata menye-menye sekarang, yang ada di dalam diri Evighross hanya ada kata serius dan menakutkan.
~•×•~
Seorang gadis dengan pakaian formalnya, sedang duduk di bangku balkon sambil melihat ke layar laptop yang menampilkan dua gadis lainnya yang sedang mengobrol.
Ersha sekarang sedang ingin memakai pakaian formal, jadi tidak heran juga sih.
"eh sini dong ke rumah gue. Gabut nih disini, ibu lagi keluar sama bi mina" ajak Ersha
