56. Memeluk raga yang rapuh

63 3 0
                                    


"maaf"

•••••

Ersha dan Belva kini sedang duduk berhadapan dengan dokter Gea.

"kenapa kamu tidak melakukan terapi nya Ersha? penyakit kamu tambah parah. Mungkin kamu akan beberapa kali hilang ingatan" jelas Dokter Gea.

Ersha hanya terdiam menunduk "maaf dok, gak sempet" jawab Ersha

"Eum, kalo Ersha ngejalani terapi, bisa sembuh dok?" tanya Belva

Dokter Gea menghembuskan nafas nya "jika kemarin-kemarin kemungkinan sembuh. Tapi, sekarang cedera nya semakin parah. Mungkin,..." dokter gea menjeda ucapan nya.

Ersha dan Belva menatap Dokter Gea menunggu jawaban nya yang terjeda.

"Mungkin bisa jadi, sisa hidup kamu sebentar lagi" ucap dokter Gea.

Deg.

Bagaikan di sambar petir, hati Ersha semakin sesak mendengar pernyataan dari dokter Gea.

Begitupun juga dengan Belva, gadis itu terkejut bukan main mendengar bahwa Ersha, akan mati sebentar lagi??

"D-dok, apa ada yang bisa di lakukan, agar Ersha tetap hidup?" tanya Belva

"kemungkinan hanya melakukan beberapa terapi dan meminum obat secara rutin. Minum obat yang saya berikan satu minggu lalu" ucap dokter Gea

Belva dan Ersha pun berdiri saat dokter Gea berdiri "makasih ya dok buat jasa nya. Kami permisi" ucap Belva menarik tangan Ersha keluar ruangan.

Sedari tadi, gadis itu diam dengan tatapan kosong ke depan. "bel...." panggil Ersha tanpa mengalihkan pandangan nya.

"hm" sahut Belva menoleh ke arah Ersha

"kalo ingatan gue hilang, lo ingetin ya? ingatan yang nyakitin gue juga ingetin aja" ucap Ersha

Belva terdiam. Air mata nya keluar dengan sendiri nya "besok pulang sekolah lo jalani terapi ya? gue gak mau kehilangan lo" ucap Belva

Ersha menoleh menatap ke arah Belva dengan tatapan sayu "iya bel, gue bakalan tetap hidup demi lo. Gue belum menyerah" ucap Ersha

Belva merangkul Ersha "jangan sampai menyerah, gue di sisi lo. Selalu" bisik Belva

•••••

Malam hari, Ersha pulang masih dengan menggunakan seragam sekolah nya. Tatapan nya sayu, mata nya selalu sembab.

Untung, di rumah, tidak ada siapapun. Karena takut bertemu dengan penghuni rumah, Ersha bergegas pergi ke kamar nya.

Setelah memasuki kamar nya, Ersha pergi membersihkan badan terlebih dahulu.

Setelah membersihkan badan nya, Ersha duduk di meja belajar nya sembari memegangi kepala nya yang terasa nyeri.

Entah kenapa, Ersha menjadi bingung sekarang. Kenapa bingung?

"Apasih, gak jelas banget!" ucap Ersha menyugar rambut nya frustasi.

Laut dan CeritanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang