9. Maaf

56 5 0
                                    

“maaf kan aku, Ersha”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“maaf kan aku, Ersha”

~•×•~

Di dalam kamar, Ersha terus saja menangis dalam pelukan Olivia. Pikirannya sangat kacau sekarang. Mereka duduk di atas kasur yang semulanya rapih sementara sekarang sudah berantakan.

Disisi lain, dia marah dan kecewa terhadap Farez, dan ia juga khawatir dengan keadaan Belva. Di sisi lain, dia merasa bersalah karena merasa bahwa penculikan Belva itu karena ulah nya.

"Belva di culik gara-gara gue liv. Andai gue gak jal-"

"shttt, udah. Lo jangan nyalahin diri lo sendiri. Lo gak salah, ini emang takdir sha" ucap Olivia

"gue muak sama takdir liv. Kenapa takdir gak pernah berpihak sama gue?" ucapnya sambil mengeratkan pelukannya.

"sha...." lirih Olivia

"gue benci sama takdir, tapi gue gak bisa nyalahin takdir liv....apapun yang terjadi itu adalah takdir, tapi gue muak dengan candaan takdir yang begitu sakit..."

"pikiran gue kacau, banyak masalah yang datang ke pikiran gue liv.."

"emang nya gue salah ya untuk meminta agar gue bahagia? gue udah capek ngehadapi takdir yang gak berpihak sama gue.."

"jangan ngomong kayak gitu sha. Gue tau lo kuat, tapi jangan sampai nyerah ya?"

"sekuat-kuat nya gue, gue juga punya sisi lemah liv....gue lelah sama semuanya..." ucap Ersha

Isak tangis Ersha masih belum berhenti sampai seseorang masuk ke dalam kamar. Olivia melihat Farez yang memasuki kamar, lalu ia berusaha melepaskan pelukan Ersha dengan hati-hati.

"sha, maafin aku ya.." lirih Farez sambil menggenggam tangan mungil Ersha.

"sha, lo butuh bicara sama Farez" ujar Olivia.

Ya, Olivia benar. Dia harus mendengarkan penjelasan dari Farez dan bicara baik-baik dengan nya.

Perlahan, Ersha melepaskan pelukannya. Olivia keluar dari kamar, namun tidak menutup pintu kamar itu.

Ersha menunduk dalam sembari meremas sprei nya. Farez menatap gadis itu dan lalu membawa gadis itu kedalam pelukan hangat nya.

"maaf...aku lagi emosi sha, kamu mau kan maafin aku?" tanya Farez sembari mengusap kepala Ersha dengan lembut.

"aku beri maaf ke kamu, kalo kamu berhasil bawa Belva kembali ke dalam pelukan aku" jawab Ersha sembari menatap mata Farez dengan dalam.

Laut dan CeritanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang