28. mencari bukti 1

41 1 0
                                    

"Sha, ini ada apa sebenernya? kenapa jadi rumit?" tanya Belva dengan nada yang pasrah.

Olivia merangkul Belva "kita cari jalan keluarnya. Dan kita juga cari jawaban sebenernya" ucap Olivia

"jangan kasih tau Evighross" ucap Ersha

"tapi, jika mereka tahu tanpa kita beritahu, mereka bakalan kecewa sha" ucap Belva

"gue tau. Makanya, jangan dulu kita kasih tau sebelum kita punya bukti" ucap Ersha.

"Evighross dan Phoenix kenapa musuhan? bukan nya mereka dulu berteman?" tanya Olivia.

"kata Farez sih, gara-gara salah paham" ucap Ersha

"salah paham kenapa?" tanya Belva

"Farez di tuduh ngebunuh ibu nya. Dan untung nya, gak ada bukti yang nyorot bahwa Farez yang ngebunuh" jawab Ersha

"bentar, ada yang janggal" ujar Belva curiga.

"apa ini ada hubungan nya sama Arka?" lanjut Belva

"kita gak bisa langsung ke hal itu, tapi ini juga bisa jadi. Gimana cara nya kota dapet bukti?" tanya Ersha

"besok hari minggu, kita pergi mengendap-endap ke rumah Fiyara dan rekam apa yang akan mereka bicarakan" ucap Olivia

"oke, fine. Kita ke sana" putus Ersha

•••

Seperti apa yang mereka rencanakan, ketiga gadis itu pergi ke rumah Fiyara dengan menggunakan mobil.

Namun, mobilnya mereka parkirkan di indomaret yang cukup jauh dari rumah Fiyara. Dengan menggunakan masker dan pakaian serba hitam serta kacamata agar mereka tidak di kenali.

Ersha, Olivia dan Belva berjalan dari gerbang belakang yang terbuka. Rumah Fiyara tidak dua lantai, melainkan satu lantai. Jadi hal itu memudahkan mereka untuk mendengar di kamar Fiyara.

"sini" seru Ersha dengan suara yang pelan saat dirinya sudah menemukan jendela kamar Fiyara..

Belva dan Olivia yang berada di belakang pun berjalan dengan pelan mengikuti Ersha.

Mereka terduduk di bawah jendela dengan alat perekam di tangan Olivia yang sudah menyala.

"Nadine, nadine. Lo mau rebut Farez dari Ersha?" tanya Fiyara

"Iya kak, gue pengen jadi ibu ketua Evighross dan pacar Farez. Gapapa, gue kan seiman sama Farez" jawab Nadine dengan pede.

"jangan dulu Farez napa, cari dulu liontin itu anjir!" Fiyara menjitak dagu Nadine.

"liontin nya di ambil sama Arka, barusan gue telfon katanya ada di dia" jawan Nadine

Fiyara menghela nafas lega "untung di dia, kalo hilang pasti banyak yang curiga kalo kit--"

"FIYARA!!!" panggil wanita paruh baya yang memotong ucapan Fiyara

"argh! iya ma! bentar!!" jawab Fiyara

"lo tunggu disini, gue mau ke dapur dulu" ujar Fiyara yang di angguki oleh Nadine.

Setelah Fiyara pergi, Nadine tersenyum dengan penuh kelicikannya "Alfarezi Erlangga Bramasta. Lo bakal jadi milik gue" ucap Nadine

Ersha, Belva, dan Olivia setelah itu pergi dari sana dan langsung membuka masker dan kacamatanya saat sudah jauh dari rumah Fiyara.

Laut dan CeritanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang