19. Antara Masjid dan Gereja yang Bersebelahan

67 5 0
                                    

"Keabadian lari dari takdir kita"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keabadian lari dari takdir kita"

~Ershalea Eslyn Aurialyn

______________________________________

"berusaha untuk bersatu itu bodoh. Nyatanya, sekuat apapun kamu berusaha untuk bersatu, jika takdir tidak menyetujui nya, kamu tidak akan bisa mengelak"

~Alfarezi Erlangga Bramasta

{}{}{}


Hari minggu, anggota inti Evighross serta Belva dan Olivia sedang menghabiskan waktu bersama.

Mereka pergi ke taman yang ada danau serta memiliki kenangan indah Ersha dan Farez disana.

Adzan dzuhur sudah berkumandang. Keenan bergegas memakai sepatu nya dan menyuruh teman-temannya yang beragama islam untuk sholat.

"bel, ayok!" ajak Ersha sambil menarik tangan Belva yang ingin mengambil snack.

"yaelah sabar kali sha!" kesal nya

"gila lu! ini sholat koplok!" ucap Ersha sambil menonyor kepala Belva.

"gue, Farez, Olivia mau ke gereja dulu!" ucap Cakra.

"oke deh. Tapi dimana?" tanya Laskara

"itu di sebelah masjid" ucap Olivia

Mereka pun berjalan beriringan menuju tempat ibadah masing-masing.

Dua tempat ibadah itu

Ersha menatap Masjid yang ada di depan nya dan Gereja yang ada di sebelah nya.

"wow! kok menyakitkan ya!" ucap Varel menatap tempat ibadah keduanya sambil melirik ke arah Ersha dan Farez.

"gila lo!" umpat Keenan sambil memukul bahu Varel.

"jangan ngomong deh lo! nyinggung orang lain aja!!" sentak Cakra

"Anjing lo rel! udah cepetan keburu iqamah" ucap Laskara

Rasa sesak kini menghantam hati nya saat melihat Farez memasuki bangunan itu.

Dekat tapi tidak bisa bersatu itu menyakitkan ya? Lamunan Ersha terbuyar saat Belva menepuk pundak bahu nya.

"eum, sha? lo gapapa? kita masuk yuk" ajak Belva sambil menarik lengan Ersha dengan lembut.

"gapapa. Santai" ucap nya dengan tersenyum.

Belva hanya tersenyum kecut saat melihat sorot mata Ersha yang menunjuk kan bahwa dirinya sedang sedih.

"gue tau, lo sakit liat Farez masuk ke gereja sha. Lo gak bisa bohong sama gue" Batin Belva yang setia menggenggam tangan Ersha.

Laut dan CeritanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang