Kesempatan

64 10 1
                                    

"Mari bersama dalam waktu yang lama"

Ucapan Gemini membuat hati Fourth menghangat,bahkan dia tidak melihat sama sekali kebohongan dari dalam mata Gemini ketika Fourth memandangnya mencari kebohongan itu dimanik mata indah milik Gemini.

"Lu yakin mau bareng bareng sama gue? Cara lu ngadepin orang tua lu gimana? Gak mudah lo Gem ngomong soal hubungan apa lagi lu sudah tau orang tua lu bakal menentang ditambah lagi kita segender"kata Fourth pada Gemini.

"Gue yakin & urusan soal orang tua gue nanti pelan pelan gue ngomong sama mereka. Asal lu ada disamping gue,gue akan hadapi apapun itu"jawab Gemini pada Fourth.

"Tapi Gem,gue belum tentu yang terbaik buat lu"

"Tau dari mana lu?"tanya Gemini pada Fourth.

Fourth kembali menghembuskan nafas kasar,lagi lagi dia tetap menepis rasa itu dengan tetap mencoba menolak Gemini yang sudah berusaha meyakinkannya kalau Gemini benar benar yakin dengan cintanya"maaf Gem,gue tetap gak bisa. Gue gak mau sakit itu datang lagi"ujar Fourth kemudian memalingkan badannya ingin beranjak meninggalkan Gemini dengan dada yang sesak & air mata yang sudah menggantung dipelupuk mata.

"Kalau bisa saling menjaga kenapa harus takut dengan rasa sakit"ujar Gemini yang membuat Fourth berhenti dari langkahnya.

Fourth berbalik kembali kearah Gemini dengan mata yang sudah mulai berair & dada yang nyerinya tidak tertahan"gue pernah sakit & hampir mati hanya karena gue percaya kalau cinta itu dia"ucap Fourth dengan suara bergetar menahan sakit.

"Gue tau jelas,gak semua orang bisa dijadiin rumah tapi semua orang juga butuh kesempatan"Gemini melangkah mendekati Fourth kemudian mengusap wajahnya yang basah dengan jarinya"Gue mau tau siapa yang udah buat lu kek gini,tapi gue gak mau maksa buat lu cerita kalau lu gak nyaman. Masa lalu lu silahkan jadi masa lalu lu,begitu pun masa lalu gue tapi tolong berikan kesempatan buat yang datang dimasa sekarang yang siapa tau dia bisa menjadi rumah terbaik buat masa depan lu"ujar Gemini sambil memandang kearah Fourth yang sudah menangis dengan masih meletakkan tangannya dipipi Fourth yang lembut.

Fourth memejamkan matanya sejenak sehingga air matanya kembali mengalir dengan memegang tangan Gemini yang masih berada dipipinya"terimakasih Gem dengan semua rasa yang lu miliki,lu bisa jadi rumah buat gue tapi gue takut gak bisa jadi rumah buat lu"ujar Fourth setelah matanya yang masih basah terbuka namun genggaman tangannya pada tangan Gemini tidak terlepas"gue gak sanggup kalau harus menyakiti lu"ujar Fourth pada Gemini.

Gemini menggenggam erat tangan Fourth"kenapa lu berpikiran yang belum tentu terjadi bahkan itupun belum tentu akan terjadi. Beda orang beda cerita,bukan semua orang sama ceritanya"ujar Gemini.

Fourth menunduk"gue takut yang sama akan terjadi lagi kegue"ujar Fourth dengan suara yang bergetar.

Gemini melepas sebelah tangannya yang menggenggam Fourth & memegang dagunya kemudian mengelusnya lembut lalu dia mengangkat wajah Fourth yang menunduk & mengangkat tangannya untuk menghapus air mata Fourth yang mengalir"gue gak mau maksa lu. Kalau memang lu gak bisa ngasih gue kesempatan sekarang gak pa-pa tapi jangan menjauh dari gue,biarkan gue membuktikan rasa cinta & sayang ini ke-lu. Gue ingin lu percaya kalau gak semua orang sama"kembali Gemini mengusap air mata Fourth yang masih jatuh kewajahnya"boleh gue nanya,apa dihati lu sudah ada gue?"tanya Gemini pada Fourth.

Fourth memandang Gemini dengan tatapan sayu"kalau boleh jujur. Dihati gue sudah ada lu tapi denyut & nyeri itu datang bersamaan ketika gue deket sama lu,makanya kenapa gue berusaha buat lu benci sama gue karena gue masih belum yakin arti lu dihidup gue"Fourth menghembuskan nafasnya perlahan"gue gak mau lu hanya sebagai pelampiasan karena gue tau rasanya diberi harapan lalu ditinggal itu gimana Gem"ujar Fourth masih dengan suaranya yeng bergetar.

It Turns Out You Are (GeminiFourth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang