12. Menghindar?

1 1 0
                                    

◖mellowfly◗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◖mellowfly◗

Sesuai perkataannya tadi pagi, Cindy tidak akan langsung pulang ke rumah, melainkan ke rumah Tari untuk menyelesaikan tugas kelompok yang belum sempat selesai kemarin.

Kini Cindy sedang menunggu Zanna dan Tari yang masih shalat di musholla, ia tidak ikut karena tamunya tiba-tiba datang kemarin.

Gina sudah pulang lebih dulu ke rumahnya untuk mengganti seragam, nanti juga akan menyusul. Kalau rumah Cindy dekat dan waktunya tidak mepet, mungkin ia akan pulang lebih dulu seperti Gina.

Gadis itu duduk di bangku meja bundar depan halaman kelas, bersama dengan teman Tari dan Zanna yang berbeda kelas.

"Hmm, gitu, Sari juga kayaknya lagi kerkom deh sama temen-temen di perpus sana, " ujar Naila, teman Tari dan Zanna.

"Ah iya? Pantesan Sari jarang kelihatan pulang bareng Tari sama Zanna, masih ada kerkom toh. " Cindy manggut-manggut, mata hitamnya bergerak ke sana kemari, entah kenapa.

"Tumben banget masih pada rame di sekolah, biasanya udah sepi jam segini. IPS 3 pun kayaknya masih ada tuh. Pelajaran apa sih mereka? " tanya Naila penasaran, melihat ruang kelas IPS 3 dari tempatnya.

"Mereka kayaknya pelajaran Matematika, deh, Pak Mahen. Emang kadang Pak Mahen pulangin agak lambat, karena ngejer materi yang sempat ketinggalan karena beliau sempat sakit, " jawab Cindy memberitahu.

Naila mengangguk-angguk paham. "Gitu, gue nggak tau karena beda guru yang ngajar, hehe. "

Tak lama kemudian, Tari dan Zanna tiba menghampiri mereka. "Ayo pulang, " ajak mereka langsung tanpa duduk terlebih dulu.

"Buru-buru banget, santai aja kali kayak di pantai. Loh, sepatu lo kok nggak di pake, Tar? " heran Cindy saat melihat kaki Tari telanjang. Sepatunya ia pegang tanpa ia pakai.

"Males, ribet banget pake sepatu. Belum pake kaos kaki, belum ngiketnya. Butuh effort, jadi gue males, " balas Tari dengan entengnya.

"Emang si paling nggak mau ribet. Ayo lah, gue udah pengen nyapa kasur gue ini, " desak Naila tak sabaran.

Lalu mereka berjalan menuju gerbang, namun Cindy teringat sesuatu di dalam kolom mejanya yang belum sempat ia masukkan ke dalam tas. Ia meminta teman-temannya untuk jalan lebih dulu, sementara ia kembali ke kelas.

"Ahh, segala lupa lagi. Untung gue inget di gerbang, kalau di rumah Tari bisa mampus gue. Ck, " ia merogoh kolom mejanya dan dalam hitungan beberapa detik ponselnya sudah berada di genggamannya.

"Huh, lain kali lo ingetin ya kalau gue lupa ngam-"

Perkataan Cindy terjeda karena terdengar suara pintu terbuka, sontak ia menengok ke belakang dan menemukan sosok Yudinata di sana. Laki-laki itu berdiri tegak sambil memegang pintu, menatap ke arah Cindy.

Datanglah Lain HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang