25. Anak Kucing

2 1 0
                                    

◖mellowfly◗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◖mellowfly◗

Sorak kehebohan teman-teman masuk begitu saja ke telinga Cindy tanpa bisa disaring. Yang menyebabkan kehebohan itu adalah, Pak Iwanyang tiba-tiba menyuruh mereka untuk ke kebun belakang sekolah. Tujuannya ialah, bersih-bersih.

Kelas IPS 1 kebetulan mendapat jam kosong, jadi Pak Iwan mencoba membuatnya menjadi sedikit bermanfaat. Dari pada di kelas tak ada kerjaan, kalaupun ada kerjaan pastinya bermain, tak bermanfaat kan?

"Pak, nggak asik ah. Panas loh ini, nanti muka glowing saya kusem, Pak, " keluh Jian, belum apa-apa sudah mengeluh, dasar.

Yang lain menyetujui ucapan itu. "Benul, lagian kayak nggak ada murid lain aja. Kenapa harus kelas kita? Ada apa di sini? " cetus Altof.

"Ada kemalasan anak-anak, Tante. Sudah! Semuanya sekarang ke kebun, Bapak tunggu, " ujarnya mutlak.

Semua mendesah sebal sambil mengoceh tak jelas. Namun pak Iwan tak mengindahkan ocehan anak muridnya. Lalu beliau pergi untuk mengambil kunci kebun.

Sepeninggalnya, meja tiba-tiba digebrak oleh Harvi, cowok dengan rambut ikal itu menatap seluruh teman-temannya yang kini terdiam.

"UDAH MENDING NGGAK USAH DIDENGERIN PAK FALS, MENDING BOLOS AJA BORRR, " serunya membuat seluruh yang ada di kelas berdecak.

"Nggak jelas! Dari pada ikutin saran sesat lo, mending gue kepanasan, " balas Asep geleng-geleng kepala.

"WOI ADA YANG BAWA SUNSCREEN, NGGAK? " teriak Irwan, menghampiri satu per satu meja para gadis.

"Gue! Tapi sama-sama sedikit, ya, soalnya udah mau habis, " jawab Jia sambil merogoh tasnya untuk mengambil sunscreen.

"Tenang aja, Sis, dipikir muka gue segede gaban apa, " cowok itu menyodorkan tangannya untuk menerima sunscreen yang dituangkan Jia. "Sama-sama, Jia syantik. "

Jia mendengus. "Makasih."

Cowok itu mengoleskan sunscreen keseluruh wajahnya, seraya melirik ke sembarang arah. Lantas tatapannya jatuh pada Cindy yang tengah menidurkan kepalanya di atas meja Hanan, tepatnya di belakang meja Jia.

Ia baru sadar gadis itu ada di sana. Ia melirik Lena dan Jia. "Kenapa dia? Sakit? " tanyanya.

Lena menggeleng. "Nggak, lagi istirahat aja. Slek juga kayaknya sama tuh, " dagunya ia arahkan untuk menunjuk empat gadis yang duduk di depan.

Hera, Ghea, Tari dan Zanna. Tepatnya dia menunjuk Hera yang sedang tertawa ria.

Irwan mengangguk-angguk. Bersamaan dengan terbangunnya Cindy di belakang. Gadis itu melirik sekeliling, masih ramai, ia pikir sudah pada pergi ke kebun.

Kedua tangannya mengusap wajah bantal itu. Tidurnya memang tidak pulas, tapi bisa membuat kepalanya sedikit plong.

"Eh, si Hanan ke mana, Len? " tanyanya.

Datanglah Lain HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang