05

2 0 0
                                    

- L U C A N E -

~

Matahari di hari sabtu pagi membuat Jane kembali bersemangat untuk menjalani hari. Ia bangun lebih awal dan bersiap untuk berolahraga pagi seperti kegiatan rutin yang ia lakukan di hari sabtu pagi.

Jane akan berkeliling komplek rumahnya sampai waktu yang tidak ditentukan. Biasanya ia akan berhenti jika ia sudah merasa haus.

Saat menuruni tangga, ia sudah melihat Mba Lina di ruang tamu yang sedang bersih-bersih.

"Selamat pagi, mba," sapanya.

"Eh, selamat pagi juga, nona cantik. Mau olahraga ya?" balas sapa dari Mba Lina.

"Iya. Nanti kalo ditanyain, bilang aja aku lagi jogging ya, mba," pinta Jane.

"Semua juga tau kalo nona Jane setiap hari sabtu suka olahraga, jadi pasti gak akan ada yang nanyain lagi," jawab Mba Lina dengan tawa kecil.

Jane pun langsung meninggalkan pekarangan rumahnya dan berhenti sebentar untuk melakukan pemanasan. Sembari ia melakukan pemanasan, ia dikagetkan dengan keberadaan seorang pria yang menghampirinya.

"Selamat pagi, artis kita!"

Ia mengubah pandangannya ke arah sumber suara dan menunjukkan ekspresi kesal, "Please, stop panggil aku artis!"

"Iya deh, maaf," balasnya.

"Kamu ngapain, kak? Pagi-pagi begini tumben udah di luar rumah, apalagi di hari sabtu. Ada acara pagi ya di kampus?" tanya Jane.

"Nggak ada acara apa-apa. Pengen aja nemenin lo jogging," jawab Liam.

Jane meresponnya dengan tersenyum dan langsung mengajak Liam untuk memulai lari pagi mereka.

Baru beberapa ratus meter, Liam mulai kewalahan karena belum terbiasa berolahraga. Ia pun berhenti sejenak dan memandangi punggung Jane yang perlahan mulai menjauh.

Sudah sekitar 20 menit Jane berlari, ia baru sadar kalau ia hanya berlari seorang diri. Namun, dari arah kejauhan ia melihat seorang pria datang menghampirinya dengan mengendarai motor yang sangat familiar di matanya.

Wajah yang pertama terlintas di pikirannya adalah wajah Lucas. Ia membayangkan Lucas menghampirinya dengan motor kesayangannya. Namun itu hanyalah ekspektasi dari Jane. Nyatanya itu adalah Liam.

"Kak? Kamu kenapa tiba-tiba bawa motor?"

"Pasti tadi lo mikirnya gue Lucas kan?" ledek Liam.

"Kok kamu bawa motor Lucas?"

"Jane, gue capek. Gue tadi balik lagi ke rumah dan minjem motor Lucas. Gapapa kan kalo jogging pake motor?"

Jane tertawa kencang menanggapi pertanyaan dari Liam. Baru kali ini ia mendengar seseorang yang ingin jogging dengan menggunakan motor.

"Gue kayaknya harus sering-sering jogging kayak lo biar gue bisa lebih tahan banting dan bisa ngalahin lo," ucap Liam.

"Aku udah mulai haus nih. Kayaknya mau pulang aja," celetuk Jane.

"Kalo begitu, ayo naik! Kita ke depan komplek, biasanya jam segini masih ada bubur ayam," ajak Liam.

"Gak usah, kak. Lagian aku juga gak bawa uang, Mba Lina juga pasti udah nyiapin sarapan," tolak Jane.

"Gak mungkin kan gue ngajak lo makan tapi gue gak bawa uang? Mentang-mentang udah jadi artis sekarang jadi udah gak mau lagi makan bareng gue yang manusia biasa tanpa title apa-apa," ledek Liam.

LUCANETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang