06

2 0 0
                                    

- L U C A N E -

~

Malam pun tiba. Rena dan Tio sedang menunggu kedua anak gadis mereka di ruang tamu.

"Jane, Rara, udah belum? Lama banget!" teriak Rena dari lantai 1.

30 detik setelah teriakan Rena, Janira dan Jane beriringan turun dari tangga. Mereka terlihat begitu rapih, tidak seperti malam sabtu sebelum-sebelumnya.

"Ihh, pada dandan ya?" ledek Rena.

"Hehe, lagi pengen aja," celetuk Janira.

"Mba Lin, kamu beneran gak mau ikut?" tanya Rena kepada Mba Lina yang sedang membersihkan meja makan.

"Minggu depan aja, bun. Malam ini saya mau ikut pengajian di komplek sebelah," jawab Mba Lina.

"Yaudah, kamu mau titip apa?"

"Hmm, apa ya? Oh, itu aja bun, roti yang biasa bunda beli," jawab Mba Lina.

"Malam ini kita gak ke mall, jadi gak ada roti itu. Yang lain, mau?"

"Yaudah, terserah bunda aja deh mau beliin apaan juga pasti saya makan," balas Mba Lina.

Tio pun langsung mengajak mereka untuk menuju ke mobil keluarga. Tio memiliki banyak koleksi mobil, namun sebagian besar mobilnya hanya berkapasitas 2 orang saja. Dan satu-satunya mobil yang bermuat banyak itu ia beli untuk bepergian bersama dengan keluarga kecilnya.

"Loh, katanya sama Tante Youna, tapi kok gak barengan perginya?" tanya Janira mewakili pertanyaan Jane.

"Mereka udah ke sana duluan. Malam ini kita gak jadi ke mall, jadinya pindah ke resto pilihan Tante Youna," jawab Rena.

"Yah, padahal outfit aku malam ini kan outfit ke mall," kecewa Jane.

"Sekali-kali kita ke resto yang baru, jangan ke mall terus. Nanti bunda bisa kalap mata juga," balas Tio sambil tertawa kecil.

Sekitar 15 menit perjalanan, akhirnya mereka tiba di sebuah restoran seafood mewah. Youna sendiri sangat tahu bahwa Jane suka sushi, apa lagi salmon.

Rena pun langsung mengajak mereka untuk masuk dan mencari keberadaan keluarga Lucas. Sampai akhirnya, dari arah kejauhan Jane sudah dapat mengenali punggung seseorang yang duduk membelakanginya.

"Hai!" sapa Youna.

"Akhirnya kalian sampe juga," sambung Dika.

"Hai, Jane, Ra. Sini duduk di samping gue," ajak Liam.

Mereka pun mulai menghampiri tempat duduk yang pas untuk mereka duduki. Lucas, Liam, Jane, dan Janira duduk sederetan. Mereka berempat duduk berdepan-depanan dengan Rena, Tio, Youna, dan juga Dika.

Tidak banyak perbincangan yang mereka berempat bicarakan, terutama Lucas yang tidak berniat membuka mulutnya sedikit pun. Akhirnya, mereka pun fokus menyantap pesanan yang mereka pesan dengan lahap.

Melihat semuanya telah selesai menyantap hidangan, Youna pun mulai angkat bicara.

"Sebenarnya ada beberapa hal yang akan kita diskusikan malam ini. Khususnya untuk Lucas dan juga Jane," ucap Youna.

Jane yang mendengar namanya disebut oleh Youna pun mulai menatap Youna bingung dan penuh pertanyaan. Liam juga yang langsung menatap Jane penuh dengan senyuman.
Janira menyolek Jane dengan sikutnya dan menunjukkan ekspresi yang seolah bertanya-tanya apa maksud dari ucapan Youna.

"Kalian masih belum baikan?" tanya Dika kepada Lucas dan Jane.

Jane hanya menanggapinya dengan senyuman, sedangkan Lucas enggan untuk menjawab apa pun.

LUCANETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang