30.

3.8K 347 4
                                    

Happy Reading Allᥫ᭡🪐
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

 Happy Reading Allᥫ᭡🪐**************************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pelajaran dimulai dengan sangat baik.
dan tidak terasa beberapa menit lagi sudah akan tiba waktunya istirahat, murid-murid pun mulai mengemaskan buku² mereka yang berserakan diatas meja dalam sisa waktu belajar tadi,

"baiklah anak-anak, karena beberapa menit lagi waktu istirahat akan berbunyi, untuk pelajaran fisika saya akhiri sampai disini. jangan lupa untuk mengerjakan tugas yang sudah tadi dicatat,

ingat, tugas dikumpulkan paling lambat minggu depan.
penyetoran lewat dari minggu depan, tidak akan saya terima. saya tidak menerima alasan apapun dalam keterlambatan pengumpulan tugas yang saya berikan.

nikmati waktu istirahat kalian, terimakasih. "
ucap sang guru, dan setelahnya bergegas keluar dari kelas.

**

Arzhel membuka matanya pelan, dan bergerak duduk menyandar di penyangga kasur, matanya masih terlihat sedikit mengantuk.

Ah-tertidur rupanya eoh?

"jam berapa? " gumam Arz pelan, mata bersafir emas itu terlihat masih mengerjap beberapa kali mencoba membiasakan cahaya yang masuk.

dirasa matanya sudah cukup nyaman menerima cahaya, Arz bergulir menatap jam yang ada disudut dinding uks, disana
jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat lima belas yang berarti beberapa menit lagi waktu istirahat sudah akan berbunyi.

"sepertinya aku tertidur cukup lama. " Arzhel mengusap matanya pelan dengan tangan lentiknya, rupanya rasa bosan saat didalam ruangan penuh dengan bau obat²an ini perlahan berhasil membuatnya tertidur pulas sampai tanpa sadar waktu sudah mendekati jam istirahat.

Arzhel bangun dari kasur, berniat ke kamar mandi untuk membasuh mukanya, saat sudah sampai dikamar mandi-tangan lentiknya perlahan menyalakan keran wastafel, dan membasuh mukanya dengan pelan, sembari sesekali menepuk pipi nya untuk menghilangkan sedikit rasa kantuk yang masih ada.

saat sedang fokus membasuh muka, tiba-tiba
terdengar suara Arion dari luar kamar mandi, "Apa kau didalam, sayang?

"Hmm..masuklah." ucap Arzhel dengan sedikit keras dari dalam kamar mandi,

Arion perlahan membuka pintu kamar mandi, dan berjalan mendekati Arzhel yang masih membasuh mukanya di wastafel,

"tertidur, hm?" tanya Arion, sembari tangannya bergerak mengusak rambut hitam Arzhel dengan lembut.

"Hm." Arzhel menganggukkan kepalanya pelan, tangannya bergerak mengambil tisu khusus untuk wajah, dan setelahnya mengeringkan wajah dengan tisu yang ia ambil.

Arion memandangi pantulan wajah Arzhel di cermin dengan senyum tipisnya,

"Berapa lama lagi istirahat?" Arzhel bertanya sembari membalikkan tubuhnya, membuat posisi mereka sekarang saling berhadapan.

di posisi yang berhadapan seperti ini, Arion bisa memandang dengan jelas wajah kesayangannya yang indah,

"sebentar lagi. " Arion mengulurkan satu tangannya untuk mengusap pipi putih Arzhel dengan lembut, sedangkan satu tangannya lagi ia letakkan di sisi kiri wastafel.

"baiklah." Arzhel menganggukkan kepalanya sebentar dan mengusap lehernya pelan, yang tanpa sadar membuat kerah seragamnya sedikit turun dan memperlihatkan leher putihnya yang tertempel plester.

mata tajam Arion yang sedaritadi menatap fokus kearah Arzhel tentu dapat melihatnya, kening laki-laki itu terlihat mengernyit pelan sebelum melayangkan tanyaan yang berhasil membuat Arz sendiri tersentak kecil.

"Ada apa dengan lehermu, sayang? " suara Arion langsung berubah menjadi datar dan dingin saat mata-nya melihat sebuah plester kecil yang terpasang dileher Arzhel.

"it-itu..." Arzhel menahan nafasnya pelan saat Arion mengulurkan tangan kekar nya untuk menyentuh plester di lehernya,

Arion menatap datar kearah leher Arzhel, "plester? "

Arzhel mengerjapkan matanya gugup saat suara Arion mulai terdengar datar,
"e-em bukan apa-apa."
tangan lentiknya bergerak menaikkan kerah seragamnya untuk menutupi plester yang masih bertengger di lehernya,

"sudah berani berbohong, hm? " Arion menatap tajam dan intens kearah Arzhel, tangan yang tadinya menyentuh plester di leher Arz kini berganti untuk mengukung tubuh ramping itu.

"Ar..." Arzhel mencoba memundurkan tubuhnya saat tubuh Arion semakin dekat, matanya menatap kearah lain menghindari tatapan Arion yang memandangnya dengan intens.






































































































𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢.....𝘶𝘱 𝘭𝘢𝘨𝘪^-^!!

𝘮𝘢𝘢𝘧 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘨𝘶𝘺𝘴𝘴𝘴 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳² 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘫𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘱...╥﹏╥
𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪 𝘶𝘫𝘪𝘢𝘯 𝘱𝘳𝘢𝘬𝘵𝘦𝘬, 𝘥𝘢𝘯  𝘮𝘪𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵 𝘬𝘦 𝘶𝘴.....𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘯𝘶𝘭𝘪𝘴 𝘶𝘱 𝘣𝘢𝘳𝘶𝘶, 𝘩𝘶𝘩𝘶𝘶𝘶 ╯︵╰

𝘯𝘢𝘩𝘩...𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘶𝘴 𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘳, 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘴𝘦𝘮𝘱𝘦𝘵𝘪𝘯 𝘯𝘶𝘭𝘪𝘴 𝘤𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 𝘣𝘢𝘳𝘶...𝘴𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘯𝘺𝘢𝘮𝘣𝘶𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘢.







𝘦𝘯𝘫𝘰𝘺𝘺!!
𝘩𝘦𝘩𝘦 ⊃ο<*












Thankyouuuuuuuu 🌷
Next chapter here>>>>>>>>>>>>>>
Vote>komen adalah bentuk dukungan kalian untuk cerita ini!!!!
enjoyy~~






MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang