41.

2K 195 8
                                    

Happy Reading Allᥫ᭡🌷
( Sorry for the delay, darl. )
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
L

angit yang berwarna keorenan, menampilkan pemandangan indah sore hari yang sejuk dan nyaman. siapapun, pasti menikmati pemandangan ini.










Waktu, telah menunjukkan pukul 5 sore.
Arzhel keluar dari kamar mandi dengan baju santai nya yang berupa celana panjang hitam dan baju rajut turtleneck berwarna putih.

tubuhnya yang ramping dan semampai, membuat hanya dengan oufit sesimpel itu ia terlihat sangat tampan. tubuh dengan balutan baju nyaman itu berjalan pelan memgambil ponselnya di laci dekat kasur, dan setelahnya ia mulai melangkahkan kaki jenjangnya menuju pintu kamar untuk keluar, berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah, tempat ruang tamu yang bersebelahan dengan meja makan.











**

"Bagaimana rencana project yang akan datang? apa berjalan lancar?"

"huh...ya, itu berjalan lancar. namun seperti yang kau tahu, semua membutuhkan waktu yang tidak sedikit."

"itu adalah sebuah hal biasa dibidang bisnis, kau harus membiasakan dirimu dengan itu."


Suara antara obrolan lain terdengar diruang tamu. pemandangan yang tidak biasa dimana Aaron dan pria yang Arz tidak kenal sedang mengobrol di sofa ruang tamu membicarakan perihal bisnis.

Arzhel merutuki dirinya sendiri ketika melihat itu, merasa tidak sopan jika menganggu perbincangan mereka, akhirnya Arz memutar langkahnya menuju dapur dilantai atas.

Tidak tahu apa yang harus ia lakukan didapur, akhirnya Arz berniat untuk membuat segelas smoothies strawberry coklat untuk dirinya. mengambil strawberry beku dan juga beberapa batang coklat dari kulkas, tangan lentik putihnya perlahan memasukkan strawberry dan coklat itu dalam potongan kecil kedalam blender.

Mata bersafir emas itu terlihat fokus mencampurkan susu kedalam box blender yang sudah terisi strawberry dan potongan coklat.

"Is this true? 120 ml of milk? Oh, I think I've forgotten how to make smoothies..." (𝘢𝘱𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳? 120 𝘮𝘭 𝘴𝘶𝘴𝘶? 𝘈𝘩, 𝘬𝘶𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘴𝘮𝘰𝘰𝘵𝘩𝘪𝘦𝘴...) gumam pelan Arzhel, sembari sedikit ragu menuangkan susu ke dalam box blender.

Meski ragu, tangan lentik putih itu masih terus menuangkan susu sesuai yang ia ingat, 120 ml.

"I hope it doesn't taste bad to drink.." (𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘬 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘥𝘪 𝘮𝘪𝘯𝘶𝘮..) Arzhel berucap, sembari menutupi box blender itu dengan tutupan nya, dan mulai memencet tombol hijau dibagian atas blender itu, membuat perlahan blender itu menyala dan menghaluskan sekaligus mencampur apa yang ada didalam nya.

Saat dirasa sudah cukup, Arzhel mengambil satu gelas kaca dan memindahkan hasil smoothies nya kedalam gelas itu. menuangkan nya hati-hati meskipun berakhir sedikit tumpah karena sedikit kaget merasakan lengan kekar seseorang yang melingkari pinggang rampingnya secara tiba-tiba.

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang