23.

6.1K 454 12
                                    

Happy Reading Allᥫ᭡🪐
(Mature!!)
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

A

rzhel memundurkan tubuhnya, memberi jarak pada Kareen yang berada sangat dekat dengan dirinya. tangan lentik nan putih miliknya bergerak memegang tangan Arion yang berada di lehernya, berniat untuk menghentikan usapan yang diberikan.

"hmm...why baby? " Kareen bergumam dengan suara seraknya, tangan kekarnya mencengkeram lembut dagu Arzhel, membuat sang empu kini menatapnya,

Arzhel menggelengkan kepalanya pelan, tatapan mata Kareen sudah berbeda sekarang. mata itu...sudah menatapnya dengan tatapan nafsu,

Arzhel semakin mencoba memundurkan tubuhnya saat kareen mulai mengelus bibir bawahnya dengan intens,

"Kar, " Arzhel mencoba menahan dada bidang Kareen saat laki-laki itu ingin memangut bibirnya, tapi semua sia².

kareen tetap memangut bibirnya dengan kasar.

melumat, mengigit kecil, serta sesekali menghisap lidah. itu yang dilakukan Kareen.
laki-laki itu benar-benar tidak peduli jika Arzhel kehabisan nafas sekalipun, nafsu nya sudah terlampau tinggi saat ini.

sudah cukup lama ia tidak memangut bibir manis ini. bibir yang selalu menjadi candu untuk dirinya,

sudah lama juga tangannya tidak merengkuh pinggang ramping dari pemilik mata bersafir emas ini,

sekarang. adalah saatnya bukan?

*

"kar...mnh..." Arzhel mencoba memutuskan ciuman yang Kareen berikan. tangan lentiknya sudah mencoba mendorong dada bidang Kareen berniat untuk menghentikan laki-laki itu,

Kareen mengambil tangan Arzhel yang sedaritadi mendorongnya, dan menggenggamnya dengan satu tangan, sebelum mengalungkan tangan lentik itu di lehernya sendiri,

dengan kedua tangan Arzhel yang sekarang mengalung di lehernya, membuat Kareen semakin leluasa memangut bibir tipis laki-laki itu.

"Kar...stop.." Kareen semakin memangut bibir tipis Arzhel tanpa henti ketika sang empu memintanya untuk berhenti.

ya...Inilah Kareen. semakin di suruh berhenti, semakin besar rasa tak peduli nya.

**

Arion memegang leher Arzhel dari belakang, jari-jari panjangnya bergerak meremat dan mengusap secara intens,

melihat Kareen yang sepertinya tidak ingin melepas ciuman nya pada Arzhel, membuatnya menelan kasar salivanya sendiri,
Arion tau. bibir tipis Arzhel sangat manis. rasanya candu dan sulit untuk dikendalikan.

laki-laki seperti Kareen tidaklah kuat untuk tidak memangut bibir tipis itu.

nyatanya bukan hanya Kareen, dirinya saja pernah hampir lepas kendali, hanya karena merasakan manisnya bibir tipis Arzhel.

**

Setelah beberapa menit, Kareen akhirnya memutuskan ciuman itu dengan pelan saat merasakan bahwa Arzhel hampir kehilangan nafas.

ciuman yang diputus dengan pelan membuat benang saliva yang menjuntai diantara keduanya tercipta.

mata tajam Kareen kini memandang penuh puja pada wajah Arzhel yang berada sangat dekat dengannya.

bibir tipisnya yang memerah dan berkilau karena saliva keduanya yang menyatu beberapa saat, rambut hitamnya yang berantakan, dan mata bersafir emas nya yang sedikit memerah,

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang