☞09☜

1.2K 111 6
                                    

Sakura telah menggambar anatomi Suo tanpa tato dan Suo menantangnya karena itu tidak terlihat bagus.

Jadi Sakura memperbaiki gambarnya dan melakukannya lagi termasuk tato.

"Mau kopi?" Suo menawarkan sebelum sakura pergi.

"Aku tidak minum kopi," katanya dari meja makan, sakura sedang memasukkan barang- barangnya ke dalam ranselnya.

Mereka belum bisa menyelesaikan seluruh pekerjaannya, mereka masih membutuhkan lebih banyak bagian anatominya.

"Apakah kamu minum air suci?"

Dan hal itu secara tidak sengaja sempat membuat Sakura tertawa, namun ia memarahi dirinya sendiri karena telah mengolok- olok perkataan Suo.

"Jelas tidak. Aku hanya... Aku tidak suka kopi. Aku lebih suka teh kamomil."

"Yah, menurutku ada" kata Suo sambil melihat ke dapur.

"Aku ingin pulang ke rumah."

Suo menoleh ke arahnya.

"Apakah kamu tidak ingin tinggal lebih lama lagi?"

"Aku harus tiba sebelum jam delapan."

"Karena? Apakah kamu makan malam lebih awal?"

"Tidak. Tapi kami berdoa pada pukul tujuh lewar tiga puluh Dan ini sudah jam tujuh."

Suo mendengus dan mengambil kunci sepeda motornya.

"Oke, aku akan mengantarmu pulang, sakura."

●●●

Perjalanan pulang lebih buruk daripada perjalanan Awal, sakura  sesekali melihat jam di pergelangan tangannya.

Orangtuanya tidak mengizinkan sakura untuk jauh dari rumah terlalu lama, tapi kali ini mereka tidak akan menantangnya karena mereka tahu bahwa sakura harus melakukan pekerjaan dan bahwa nilainya bergantung pada hal itu, tapi mereka mengatakan kepadanya bahwa jika sakura belum tiba sebelum pukul delapan, maka tidak sopan melewatkan misa kecil yang mereka adakan di rumah sendiri sebelum makan malam.

Dan Sakura sudah tahu apa yang akan terjadi jika dia terlambat.

"Tinggalkan aku di tikungan, jika mereka melihatku bersamamu di sepeda motor itu akan menjadi masalah."

Sakura memperhatikan dan memarkir sepeda motornya di sudut. Sakura turun, agak pusing karena kecepatan, segera dia mengembalikan helmnya.

Wah, dia tidak akan pernah terbiasa mengendarai sepeda motor.

Sakura melihat arlojinya, dia telah tiba dengan waktu tambahan lima menit, Dia membiarkan dirinya bersantai sebentar.

"Bisakah kita menyelesaikan pekerjaan ini besok?"

"Aku tidak bisa besok. Aku ada kegiatan yang harus dilakukan, Aku tidak bisa melewatkan gereja selama berhari- hari."

Suo memutar bola matanya.

"Kalau begitu pada hari Sabtu  kita harus menyelesaikan pekerjaan ini"

Sakura mengangguk dan berbalik.

"Beri aku nomormu, sakura." kata  Suo padanya, memberinya ponselnya sendiri.

Sakura menghela nafas dan menuliskannya di kontak.

"Nah, itu dia."

Suo tersenyum padanya, senyuman lebar yang membekukan hati sakura sesaat, meninggalkannya masih di tempatnya.

"Apakah kamu tidak akan menyapaku sebelum kamu pergi?"

Sakura mengangkat alisnya.

"Menyapamu?"

"Sampai jumpa besok di sekolah," kata Sakura sambil mengacungkan tinjunya seperti yang dilakukan kebanyakan remaja.

Suo menggeleng kepalanya dan mengarahkan jari telunjuknya ke pipinya sendiri.

"Sampaikan salam padaku dengan baik maka aku akan melepaskanmu."

Sakura melihat arlojinya, Dia punya waktu dua menit untuk pulang dan lebih baik tidak menunda lebih jauh.

Sakura tahu Suo ingin mencium pipinya, jadi Sakura meraih rosarionya, meremasnya erat- erat di tangannya, dan berjalan mendekat untuk memberinya ciuman.

Saat Sakura melakukannya dia terkejut karena kulit Suo selembut Pantat babi.

Sakura berjalan pergi setelah memberinya ciuman dan ada hentakan di dadanya lagi.

"Sampai jumpa,Cantik "

●NEWBOOKS PROMOSI●

Dimana kamu seorang Omega imut terpaksa menikah dengan Yamato Endo, salah satu Alpha terpenting di seluruh Tokyo namun menyembunyikan sedikit rahasia.

Namun karena nasib buruk, Kamu akhirnya diberikan kepada Suo Hayato, salah satu gangster paling berbahaya dan kuat di kota Tokyo.

Nasib apa yang akan menanti mereka berdua setelah mereka mengetahui bahwa mereka memang ditakdirkan?

●Cerita Asli.
●Omegavers / M- preg.
●Romance,Bl,Mafia, +18.
●Suo Hayato; Alfa ¡ Yourname; Omega.

✔❝Ghotic And Religius❞ || SuoSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang