☞10☜

1.1K 109 2
                                    

Malam itu sakura memaksakan diri untuk menghabiskan semua makanannya meski dia merasa tidak enak badan, Orang tuanya senang karena sakura tiba tepat pada waktunya untuk salat sebelum makan malam dan sakura pamit dengan mengatakan bahwa pekerjaannya memakan waktu terlalu lama.

Di malam hari, sakura belum bisa tidur sama sekali, sakura akhirnya memuntahkan makanannya di kamar mandi dan kembali ke kamarnya dengan kepala tertunduk, khawatir dengan apa yang terjadi padanya.

Sakura berlutut di depan tempat tidurnya dan memandangi salib yang tergantung di dinding.

"Aku benar- benar minta maaf, aku seharusnya tidak melakukan itu" sakura berbisik dalam kegelapan.

Dosa yang sakura lakukan dengan membiarkan Suo menyentuhnya sungguh mengerikan.

Sakura telah mencium pipinya, dia membiarkan hatinya menjadi gila karena tindakan itu, dan sekarang Tuhan sedang menghukumnya.

Atau begitulah yang sakura yakini.

Sakura tidak tahu kalau dirinya sedang cemas, sakura tidak tahu kalau makan malamnya tidak berjalan baik karena dia merasakan kecemasan, karena hatinya sedang merasakan sesuatu yang belum pernah sakura rasakan sebelumnya.

Sakura percaya bahwa kondisi kesehatannya saat itu adalah kemarahan Tuhan. Bahwa itu adalah hukuman karena membiarkan tindakan homoseksual.

Sakura menghela nafas berat dan selesai berdoa, memohon ampun sambil memegang rosario di tangannya dan memandang salib di tempat tidurnya.

Namun kegelisahannya tidak kunjung hilang.

Kecemasan itu tidak mudah untuk diatasi dan akan lebih buruk lagi jika sakura tidak mengetahui apa yang sedang terjadi pada dirinya.


Pendekk sayy....

✔❝Ghotic And Religius❞ || SuoSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang