✔❝Ghotic And Religius❞ || SuoSaku

☞23☜

Ini pertama kalinya suo dan sakura duduk bersebelahan di sekolah.

Sekarang tidak akan ada yang mengubah tempatnya.

Saat mereka masuk bersama ke kelas banyak siswa yang memandang mereka dengan tatapan hina maupun penasaran, Apa yang dilakukan anak laki- laki religius di samping kelas bersama anak laki-laki gothic berkulit putih?

Dan yang lebih parahnya, semua orang bertanya- tanya bagaimana bisa sakura berubah pikiran terkait isu orang yang memiliki orientasi seksual lain.

Yang tidak diketahui siapa pun bahwa sakura telah mengalami kesengsaraan dan penindasan seumur hidup dari orang tua, Tidak ada seorang pun yang akan mengetahuinya kecuali suo.

Hari itu sakura takut untuk pulang. Kini setelah dirinya merasakan seperti apa rasanya kebebasan, dia tidak lagi ingin lagi menjadi boneka orangtua-nya.

Dirinya harus berpura- pura tidak tahu apa yang mereka lakukan bersamanya kemarin. Jika sakura mengatakan satu kata pun tentang hubungan yang mulai ia bentuk dengan suo maka orang tuanya akan membunuhnya atas nama Tuhan.

Secara nyata..

Sakura menelan ludah saat membayangkan skenario mengerikan itu. Ia harus berpura-pura meletakkan rosario digenggamannya dan memuji tuhan saat misa dimulai bahkan di depan orangtuanya, tetapi kali ini rosario itu tidak ada di lehernya melainkan di sakunya.

Sekarang segala sesuatu tampaknya telah memundar, sakura hanya ingin merasa bebas dan merasakan kebebasan lebih dalam lagi.

(sebagian dialog telah dihapus oleh kebijakan wattad karena wattpad menganggap penindasan agama. Jangan khawatir, tidak ada yang mengubah plot)

"Bagaimanapun juga, aku ingin kita bisa menjadi pasangan yang menarik."

"Kamu benar sekali... Menurutku kita bisa menjadi pasangan yang potensial."

Suo memandangnya bingung tetapi setelah melakukan upaya mental dia menyadari apa yang coba dikatakan sakura kepadanya.

"Ahhh, begitu. Apa kamu percaya tentang astrologi? Jika kamu percaya sayang? Zodiak kita, Aries dan gemini pasangan yang benar-benar serasi."

Sakura menggigit bibirnya memperhatikannya wajah suo sebentar.

"Aku masih tidak percaya kamu laki- laki yang menciumku di taman kanak- kanak."

Guru menyuruh diam sakura dan beberapa siswa menertawakannya. Anak di bawah umur itu tidak punya pilihan selain tutup mulut sampai kelas selesai.

Sebelum istirahat, suo mendekat ke telinganya dengan bibir menempel di daun telinganya dan mulai berbisik:

"aku masih ingin mecium-mu manis."