"Ryder, liat! Gue baru aja dapet info bakal ada perlombaan bermusik sekabupaten"
"Lomba? Sekabupaten?"
"Iya, siapa tau kalian mau ikut lomba itu" ujar Lyona kepada teman teman barunya
"Bagus tuh, gue setuju" seru Joko
"Gas lah Ray, apalagi?" Ujar Erik
"Oke, kita bakal ikuti perlombaan itu, kali ini kita nambah anggota" ujar Ryder
"Apa? Maksd lu Lyona?" Tanya Zeano
"G-gue!?. Tapi gue baru gabung, dan gue gabisa main musik sama sekali" jelas Lyona pada keempat pria disana
"Kapan perlombaan itu?"
"Sebulan lagi"
"Ryder!" Seru Zeano
"Gapapa, kita harus coba" tambah Ryder
"boleh juga, dari dulu kan kita kekurangan personil buat Piano player" ujar Erik
"okey, let's begin Lyona" gumam Joko
Lyona tampak tidak yakin dengan hal ini, begitu juga dengan Zeano. Mengingat ini bukanlah perlombaan yang kecil popularitas mereka dipertaruhkan disini
_______________
_______________🔔"Ting! Nung!..."
Gwenny mendatangi sebuah rumah lalu pemilik rumah tersebut membukakan pintu untuknya
"Ada apa?"
"Apa lagi? Nyokap gue nyuruh gue buat kesini" ujar Gwen, lalu gadis tersebut masuk ke rumah orang itu
Mereka pun duduk berdua di ruang tamu
"Tuan, mau bibi bikinin minuman apa?" Ujar salah satu asisten rumah tangga disana
"Eem gak usah repot repot bi, saya hanya sebentar disini" seru Gwen
"Bawakan teh hijau hangat aja bi" ujar Falan
"Baik tuan"
"Tch, Lu nyuruh gue buat diet?"
"Nggak, teh paling pas buat menjamu tamu"
"Hah, dasar gila" gumam Gwenny
"Lu baru aja ngumpat gue?" Cetus Falan
"Enggak! Lu yg kepedean"
"Terus, ada perlu apa lu kesini? Tumben?" Ujar Falan penasaran
"Gue udh bilang, nyokap gue nyuruh gue buat belajar bareng Lo. Knp, gaboleh? Kalo gitu gue cabut aja" ujar Gwenny lalu ia bangkit dari sofa
Dengan segera lelaki muda di sebelahnya itu pun meraih pergelangan tangan gadis tersebut "Jangan pergi, temani gue disini" gumam Falan hingga membuat Gwenny kembali duduk di sofanya
"Sudah sejak lama kita temenan, dan ini bukan kali pertama Lo kerumah gue. Walau rasanya berbeda, tapi gue masih gak percaya sama hubungan kita"
"Udhlah, gue lagi gak mau ngebahas itu sekarang" cetus Gwen lalu ia pun mengeluarkan buku bukunya dari tas miliknya
~~~~~
LOC: Dirumah Absurd Girl
"So, lu dari rumah Falan?" Ujar Sua
"Hn"
"Kalian kan udah...ada apa?" Ujar Aileen
"Nyokap gue gatau soal hubungan kami, yang dia tau gue sahabatan sama falan dari kecil. Kalian tau kan nyokap gue itu paling gabisa dibantah, jadi gue ngikutin apa katanya, terpaksa deh gue kerumah tuh cowok" Jelas Gwen kepada kedua orang sahabatnya itu
"Oh ya, lu cuma bilang lu putus sama Falan, tapi lu gabilang ke kita apa masalahnya" ujar Sua
"Iya bener, Gwenny kasih tau ke kita dong apa penyebab kalian break" papar Aileen
Gadis itu pun menyenderkan tubuhnya ke sofa lalu menghela nafas yang cukup panjang
"Sebenarnya, gue punya hewan peliharaan namanya Molly, dia seekor kucing betina hadiah dari Bokap gue "
"Serius? Tapi kenapa lu gapernah bawa kesini?" Tanya Aileen
"Gue tau Lyona phobia sama kucing, jadi kucing itu gue titipkan dirumah Falan. Agar gue bisa ngunjungi Molly setiap hari..."
"..tapi suatu hari, Molly sakit. Dia kelolotan sesuatu, ash ntah apa yg dipikirkan cowok syalan itu dia ngasih Molly popcorn"
"Maksud gue, bagaimana bisa seekor anak kucing diberi makan popcorn!?..."
"..lalu gue bertengkar sama Falan dan akhirnya kami putus"
"Apa!? HAHAHAHA" sorak kedua orang itu
"Jadi..., jadi lu putus sama Falan gara gara kucing lu kelolotan?" Ujar Aileen
"HHAHAHAAH"
"Aduh plis perut gue sakit banget, ngakak parah si" tambah Sua terkekeh
"Tapi itu hadiah dari Bokap gue" seru Gwenny
"Terus terus, sekarang tuh kucing dimana?" Ujar Sua terkekeh
"Mati"
Raut wajah mereka berubah seketika, "mati? Mampus, kita yang mati ai" gumam Sua menyenggol bahu Aileen
Aileen pun tertawa simpul "hehe, ya yaudah sih mau gimana lagi, itu udh takdir yang gabisa diubah lagi. Yang bisa lu ubah cuma hubungan Lo dan Falan" jelas Aileen
"Tau lu! Emg bener Falan ngasih Molly popcorn?" Ujar Sua penasaran
"Ya waktu itu cuma dia dirumah, siapa lagi coba kalo bukan dia yang ngasih?" Cetus Gwenny
Kedua orang itu pun menggelengkan kepalanya, "nyesel gue gak nanya kenapa waktu itu. Ternyata hubungan kalian berakhir hanya karna salah paham"
"Ini bukan salah paham, tapi emang kesalahan dia" celah Gwenny
"Walau umur kucing itu hanya 2 hari sama gue, tapi gue udh syg bgt sama dia. Gue tipe org yang kalo udh syg ya ttp syg" papar Gwenny
"Ah! Berarti lu masih syg dong sama Falan!?"
"Gak! Gue benci tuh cowok!" Cetus Gwen lalu kembali membuka bukunya
"Yaampun, lagi ngobrol jugak lu masih sempetnya belajar, bukannya lu udh belajar tadi sama Falan?" Ujar Sua
"Iya tapi gue ga fokus, tuh cowok bener bener ngeselin" cetus Gwen membaca bukunya
"Hah, ambisimu tinggi sekali " gumam Aileen
"Kalian jugak, cepetan belajar bentar lagi kita ujian"
"What? Study?Oh No!" Sorak Aileen dan Sua serempak
"Semua jawaban ujian udah direkam di otak kami, bener gak Ai?" Ujar Sua
"Yoi, semester ini kami punya taktik. Bukan lagi cap cip cup ataupun hitung kancing" papar Aileen
"Terus?"
"Ada deh, hanya aku, Sua dan Lyona yang tau, lu mending belajar lagi aja taktik ini gak mempan buat lo" ujar Aileen
"Tch..!"
"Awas aja kalian rangking 20an lagi!" Cetus Gwen
"Gak kok, paling 30an. Ai tos dulu!"
"TOS!"
Kedua gadis itupun pergi kedapur untuk menyiapkan makan malam mereka, sementara Gwen melanjutkan pembelajaran nya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐮𝐫 𝐁𝐚𝐫𝐛𝐚𝐫𝐥𝐲 𝐂𝐢𝐫𝐜𝐥𝐞 [END]
أدب المراهقينEmpat gadis remaja-Sua, Lyona, Aileen, dan Gwenny-menjalani masa SMA mereka dengan penuh warna di sebuah kota kecil yang indah. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda namun memiliki ikatan persahabatan yang kuat. Gwen, seorang pelajar cerda...