Semi 24

18 8 0
                                    

Jam telah menunjukkan pukul 5 sore, dikediaman keluarga Falan telah berkumpul beberapa tamu yang mereka undang untuk makan malam

Gwenny tengah menyiapkan beberapa camilan untuk para tamu, begitu juga dengan Falan, ia tak ragu untuk membantu sahabat kecilnya menyiapkan beberapa makanan penutup

"Lo gak ajak temen temen Lo buat dateng kesini?" Ucap Falan kepada Gwen

"Hm? Gue aja diundang, kenapa gue juga ngundang mereka" cetus Gwenny

"Ini kan acara L-,." Hampir saja Falan keceplosan menyebut bahwa acara tersebut dibuat karena Gwenny sedang berulang tahun

"Hm, L-?" Gumam Gwen

"L...- last night, last night bersama bokap gue tahun ini, kan dia besok pagi mau pergi ke Kanada untuk pelatihan medis nya" ujar Falan, untungnya dia cepat mencari jawaban lain

"Ah...Yaampun Gwenny..." Seru seorang wanita yang merupakan ibu dari Falan, wanita itu kemudian memeluk gadis tersebut

"Anak Tante yang cantik, ini acaranya buat kamu, selamat ulang tahun sayang...."

"Mah!" Seketika itu juga Falan termenung karena kejutannya akan berakhir sia sia. Ia kemudian menepuk jidatnya

"Kenapa Falan? Ada apa sayang, Hm?"

"Emh, gak papa mah" ujar Falan, kemudian sang ibu mengajak mereka untuk masuk namun mereka menolak karena pekerjaan mereka belum selesai

"Acara gue? Apa maksudnya?" Ujar Gwenny, Falan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "...itu.."

"Gue gak minta hal yang merepotkan gini ya sama Lo.." Tambah Gwenny

"Tolong jangan salah paham dulu, emang bener acara ini gue buat untuk merayakan ulang tahun Lo, kasih gue kesempatan untuk perbaiki semuanya, setidaknya di tahun ini kita bisa rayain bareng bareng"

"...."

"..Minggu depan kalau gue lulus, saat itu juga gue harus berangkat ke Kanada untuk lanjutin pendidikan gue disana"

Gwenny diam terpaku, pikirannya tidak perduli akan hal itu namun hatinya sedikit bersedih, inikah akhir dari mereka berdua?

"Oh, gak perlu dramatis, gue juga langsung berangkat Ke New York" ujar Gwenny, kemudian gadis itu pergi

_

Disisi lain, Sua telah kembali ke rumah setelah membeli kue ulangtahun untuk Gwenny, namun tak satupun orang berada dirumah tersebut

"Loh, bukannya Aileen tadi udah di jalan pulang? Tapi kenapa dia belom juga sampai? Sua pun menghubungi Aileen

~Panggilan masuk dari Sua~

"Ai! Lu dimana?"

"Halooo~"

Sua menjauhkan telepon itu dari telinganya, "Suara cowok" gumam gadis muda tersebut

"Halo! Ini siapa? Kenapa hp temen saya ada di kamu?"

"Ssstttt, jangan berisik, temen kamu lagi tidur"

"Heh! Apa yang Lo lakuin!?"

"Ngga lakuin apa apa, cuma sedikit membuatnya pingsan, hahahah"

"B*rngsek!! apa mau Lo!?"

"Gue mau, kalian bertiga dateng kesini, jemput temen kalian ini, tapi inget! Jangan bawa orang lain terutama polisi! Atau temen kalian ini bakal- "

"Hah! Dasar B*djingn!, gue bakal dateng! Dimana Lo sekarang!"

"Gue bakal kirim alamatnya! Gue kasih waktu 1 jam kalian udah harus sampai disini!"

"Gue berangkat sekarang!!!"

...

Telepon mati

"Haaaashhh!! Sialan! Apa yang harus gue lakuin, kalo gue kasih tau Lyona dan Gwen, mereka juga bisa dalam bahaya.." Sua merauk rambutnya dan berusaha berfikir untuk menyusun rencana

"Ting!~"

Orang itu mengirimkan alamatnya pada Sua, dengan cepat Sua pun pergi menuju lokasi Aileen diculik

_

Setelah turun dari taksi, Sua kemudian memanggil manggil nama Aileen, lokasi yang sepi, tempat yang lembab menambah kesan horor, "Aileen..! Ai...Aileen!" Sorak Sua

Dua orang laki laki datang menghampiri Gadis itu, "Apa Lo yang namanya Sua?" Seru salah seorang lelaki

"Bener, dimana temen gue!?"

"Di dalem!"

Sua mengikuti kedua pria itu ke dalam gudang yang gelap, hanya ada satu lampu penerang yaitu tepat di atas kepala Aileen

Kaki dan tangan yang terikat, mulut yang ditutupi dengan lakban hitam dan tubuh yang tak sadarkan diri membuat pikiran Sua bercampur aduk, gadis itu kemudian berlari ke arah Aileen untuk menyadarkan sahabatnya itu

"Aileen...Aileen!! Bangun Ai!" Ujar Sua seraya menampar nampar kecil pipi Aileen

Aileen pun bangun, saat membuka matanya ia mendapati dirinya sudah terikat diruangan yang gelap

"Aileen, Lo gapapa kan!?"

"Wuaaa.." Aileen terus berteriak memanggil nama Sua, Sua melepas lakban yang ada dimulut Aileen, kemudian membuka tali pengikat yang ada di tangan dan kaki gadis tersebut

"Siapa yang izinin Lo buat buka tali itu"
Ujar seorang lelaki yang berjalan dari arah yang gelap menuju tempat gadis itu berada

Dengan pandangan samar, Sua mencoba menangkap ingatan siapa lelaki tersebut.
"Elo?!"

"Keknya Lo udah inget siapa gue, bener! Orang yang kalian permalukan di Bis"

"Kami gak pernah berniat buat permaluin Lo, Lo sendiri yang cari ulah dan buat diri Lo sendiri dipandang rendah!" Lanjut Sua membuka tali pengikat di kaki Aileen

"GUE BILANG BERHENTI!. Mana yang lain? Gue bilang kalian berempat harus minta maaf ke gue!"

"Hmh! Jangan harap, kami gakkan minta maaf kalo emang perbuatan kami benar!"

Setelah melepas semua tali yang ada dia tubuh Aileen, kedua gadis itu pun hendak pergi dari tempat itu

Empat orang laki laki dewasa lainnya mendekat dan mengepung kedua gadis tersebut, kini tak ada celah bagi mereka untuk pergi dari sana

"Aileen Vika Grizelle, Sua Raynaqeela, tinggal 2 orang lagi, Lyona Moon? dan Gwenny Kim." Pria berkepala plontos itu berbicara sambil mondar mandir dihadapan Sua dan Aileen

"Aileen, keknya orang ini udah cari informasi tentang kita berempat, buktinya dia tau nama panjang kita semua"

"Lo bener Sua, kita harus hati hati sama mereka"

-

"Temen temen, ikat mereka berdua"

𝐎𝐮𝐫 𝐁𝐚𝐫𝐛𝐚𝐫𝐥𝐲 𝐂𝐢𝐫𝐜𝐥𝐞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang