Semi 20

25 7 0
                                    

Gadis itu berlari dan bersembunyi di balik tumpukan kayu yang berada di gang yang sempit

Seseorang mendekat ke arah gang tersebut, dengan perlahan ia pun melihat ke belakang tumpukan kayu

"Hah!"

Tidak ada siapa siapa di balik tumpukan kayu tersebut, dan ketika orang itu berbalik, ia langsung di bekuk oleh Aileen

"Akkkk!"

"Siapa Lo!?" Sorak Aileen

"Ini gue! Fares"

Gadis itu pun melepaskan bekukannya, "Faresta?"

"Iya gue Faresta, ahh.."  laki laki muda itu tampak sedikit kesakitan karena Aileen membekuknya dengan keras

"Mau apa Lo, kenapa lo ikutin gue dari tadi!?" Cetus Aileen

"Enggak, gue barusan lewat dan liat Lo ngumpet disini, jadi gue datengin" jelas pria itu pada Aileen

Aileen bingung, antara pria ini berbohong padanya atau ada orang yang lain yang mengikutinya

"Beneran bukan Lo yang dari tadi ngikutin gue?" Tanya Aileen sekali lagi untuk memastikan

"kenapa? Ada yang ngikutin lo?" Tanya Faresta kembali pada gadis tersebut

"Ga, bukan urusan Lo" cetus Aileen, ia pun segera pergi

Faresta mengikutinya keluar dari gang tersebut dan meraih tangannya, "Tunggu"

Aileen segera menepis tangan pria itu dari pergelangan tangannya, "gausah pegang pegang" celetusnya

"Gue mau minta maaf, atas kejadian waktu itu, walaupun terlambat, gue menyesal atas perbuatan gue ke elo"

Gadis itu diam sejenak dan kemudian ia pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada Faresta

"Gue terpaksa, karena gue diperbudak sama Sarah!"

Aileen berhenti dan menoleh kebelakang, "Itu bukan urusan gue, yang jadi urusan gue adalah lu udah ngebodohin gue, iya bener, gue emang bodoh waktu itu, tapi untung aja semuanya kebongkar dengan cepat."

"...Gausah minta maaf, dengan Lo jauhin gue, semuanya pasti akan baik baik aja" Aileen pun kembali melanjutkan langkahnya

Sementara Faresta hanya berdiri diam, "Tega Lu Sarah, udah buat gue dijauhi sama orang yang gue sukai dari dulu"

___________

"Sialan, siapa tuh orang!? Ganggu rencana gue aja!" Ucap seseorang yang sedari tadi telah memperhatikan Aileen dan Faresta dari balik tembok
___________

Kini Aileen telah sampai dirumah, ia kembali dengan wajah kesal dan lusuh

"Uy uy uy, merajuk nih ceritanya?" Ujar Sua mengecoh sang sahabat

"Tau Aileen , padahal dia sendiri yang buat peraturannya" sambung Gwenny

Aileen menghela nafas "bukan karena itu"

"Lah terus karena apa dong?"

Gwenny mendadak meletakkan ponselnya dan mendekat ke arah Aileen

Aileen tampak diam sejenak namun dahinya penuh keringat, "Aah pokoknya banyak kejadian deh. kalian laper kan, nih nasi gorengnya"

"Aaaa Aileen kejadian apaaan, kasih tauuu donggggg" ujar Sua seraya mengguncang bahu Aileen dengan pelan

/ "C'lick!"

"Gue pulang...."

"Loh Lyona!?"

"Heh, katanya lu pulang agak maleman" Seru Aileen

"Hehe" suara kekeh kecil Lyona yang tersipu

"Ahhha....aa..tau gitu tadi kita titip aja makanan ke elo biar gue gak capek capek keluar dan ketemu sama Faresta..!!" Rengek Aileen berikut dengan kejadian yang ingin ia sembunyikan pada awalnya

"Apah!?"

"Fares?"

"Faresta!?"

"UWOW DAEBAK!"

Ketiga gadis itupun tercengang seketika, “iya, gue ga sengaja ketemu sama fares tadi pas jalan pulang” sambung Aileen

“Omg, terus terus kalian ngomongin apa?” Tanya Lyona penasaran. “Yeee, kepo lu dah ah malas bahasnya. Kenapa lu ga jadi pulang telat?” Tanya Aileen kembali pada gadis muda bernama Lyona itu

“Oooh, Ryder bilang latihannya dilanjutkan besok, kan besok tanggal merah, lagian dia bilang ga baik cewek pulang malam malam”

“Uuuuuuuu, cuit cuitt” seru Sua dari kejauhan seraya menyantap nasi goreng yang hampir dingin

Lyona tersipu hingga ia pun melarikan diri ke kamar. “Hahaha Lyona, Lyona”

“Eh Sua, Gwenny. Kapan Kalian ngambil nasi goreng itu dari tangan gue?” Ujar Aileen yang tidak sadar makanan yang dibawanya telah berpindah tangan

“Sejak lu asik, asik sendiri. Hahaha” ucap gwenny

Malam yang cerah berubah jadi malam yang dingin bagi Aileen karena ini adalah kesekian kalinya ia merengutkan wajahnya.

-
-

Pagi hari pun tiba keempat gadis itu telah sampai disekolah untuk memulai pembelajaran, tak lupa akan janjinya, Sua membawakan novel yang telah ia beli beberapa hari lalu dari toko untuk diberikan kepada pemuda bernama Gavin pada jam istirahat.

"Gue gak tau dia kelas mana, gue juga gak tau harus temuin dia dimana" gumam Sua seorang diri

Sambil clingak clinguk memandangi koridor yang ramai dilalui oleh para siswa lain, Sua menunggu tanpa kepastian

"Ah...kek orang bego gue clingak clinguk disini. Apa gue ketempat semalam aja ya? Siapa tau dia disana" ujar Sua lagi lagi berbicara seorang diri

Gadis itupun memutuskan untuk pergi keruangan tempat ia bertemu dengan Gavin sebelumnya

Sesampainya di atas, baru lah gadis itu teringat dengan kata kata Gavin sebelumnya "Novel ORV, besok temui gue di perpus jam istirahat"

"Oh iya! Astaga, di perpus! Duh bego banget sih gue!" Seru Sua, kemudian gadis itupun segera berlari sambil berpacu dengan waktu karena jam istirahat akan segera berakhir

-

Disisi lain, Gavin terus memandanginya jam tangan dan pintu masuk perpustakaan menunggu kedatangan gadis yang menjanjikannya novel favoritnya itu

"Apa dia ingkar janji?" Gumam Gavin seorang diri

-

"Hah...minggir minggir, gue buru buru! Sorry!" Ujar Sua dengan suara tergesa-gesa. Jaraknya yang bersebrangan dengan gedung kelas Sua, membuat ia harus berlari dengan cepat

Baru akan menaiki tangga, bel pun berbunyi menandakan istirahat berakhir, Gavin yang pasrah dirinya merasa ditipu segera pergi dari perpustakaan untuk masuk kembali kedalam kelas

Dari sisi yang berbeda Sua dan Gavin berselisihan di tangga, padatnya tangga membuat keduanya tak sempat melihat satu sama lain

"Tuhkan! Hah..! Dia pasti udah pergi" ujar Sua tergesa-gesa, "Sua...! Lu bego deh jadi orang ugh! Bisa bisanya lupa perkataan dia. Sekarang gue pasti dituduh sebagai penipu, tchh" rengek gadis itu sambil mengusap-usap kepalanya dengan keras

Sempat berpasrah diri, tiba tiba saja Sua memiliki sebuah ide, Ia akan berlari ke ruang radio untuk mengumumkan sesuatu

"Benar! Gue butuh mic, gue harus cari mic!"
Seru gadis tersebut, ia pun berlari untuk mencari alat pengeras suara

............






𝐎𝐮𝐫 𝐁𝐚𝐫𝐛𝐚𝐫𝐥𝐲 𝐂𝐢𝐫𝐜𝐥𝐞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang