Semi 25

18 8 0
                                    

"Temen temen, ikat mereka berdua"

"Berhenti!" Bentak Aileen

"Kalau memang Lo mau kami minta maaf sama Lo, oke. Atas nama kami berempat kami meminta maaf sama Lo. Walau hal yang kami lakukan tidak salah, kami tetap bersedia meminta maaf"

"Aileen.." gumam Sua

Bukannya menerima permintaan maaf dari Aileen, pria itu justru tertawa berikut teman temannya, "Hahahaha, haha kalian liat kedua gadis bego ini? Hm oke sih Lo bedua udah minta maaf sama gue, tapi gue merasa gak puas. Gue mau kalian berempat datang dan berlutut dihadapan gue!"

"Tch.." Sua berdecih, "Jangan bodoh, dengan meminta kami berempat untuk berkumpul, Lo udah mempermudah diri Lo sendiri untuk di bawa ke rumah sakit"

"maksud Lo, kalian bakal buat kita kita babak belur? Ahhaha. Gais gadis gadis ini lagi bermimpi buat kita babak belur"

"HAHAHAHA"

"Bisa aja, laki laki bangsat kayak kalian semua, emang pantas dikasih pelajaran!" Geram Sua

Pria bernama Lukman itu mendekat ke arah kedua gadis tersebut dan menampar Sua dengan keras,"Plakk!"

"Sua!" 

kemudian ia mencengkram dagu gadis muda itu dengan erat "Heh! Gak usah banyak bicara Lo, cepat panggil 2 temen Lo itu sekarang jugak!" Aileen mencoba melepas cengkraman pria itu dari wajah Sua, namun ia langsung di tahan oleh pria lainnya

"Hasshh sial, Lo bener bener mancing kemarahan gue." "PTAGH!" Sua menjedutkan kepala ke kepala pria itu dengan keras, hingga pria itu merasa kesakitan

"Ahh" Sua langsung memegangi dahinya yang sakit

"Argh! Sialan, dasar Gadis j*lang!"

"Woy!! Hajar mereka!"

"Sekarang! LYONA!!" Teriak Sua

"HIAKKK.." Lyona datang dengan tembak tembakan mainan milik seseorang yang ia pinjam

~pcyu..pcyuu..pcyuu!

"Akk!"

"Arghh!!

Aileen menggigit tangan pria yang menahannya dengan keras

"Aaaaarh!!'

"Haa...jangan remehkan peluru mainan ini, kalo udah ditangan gue, semuanya berubah jadi senjata perlawanan!"

"Ting~ ting~ ting~"

Suara tongkat besi berdengung ke seluruh ruangan, semua orang pun diam dan tertuju pada suara ketukan tersebut

"Satu orang lagi, hadir" Seru Gadis yang datang dengan membawa tongkat besi ditangannya, kemudian gadis itu berlari ke arah para pria tersebut dan memukul mereka dengan tongkat besi miliknya

"Gwenny!?" Sorak Aileen dan Sua

Empat orang lainnya pun ikut memasuki lokasi tersebut, Aileen dan Sua semakin dibuat bingung karena kedatangan orang yang tidak asing bagi mereka

Falan, Gavin, Faresta dan Ryder ingin ikut serta melawan ke lima penjahat itu, "Tunggu!" Ujar Sua menghentikan keempat laki laki muda itu

"Kalian berempat, gak usah repot repot ngotorin tangan kalian buat ngelawan mereka. Kami yang akan membasmi mereka satu persatu. Kalian cukup awasi agar gak ada yang kabur." Cetus Sua pada keempat orang tersebut

Keempat gadis itu berkumpul di satu titik, Ke lima orang dewasa itu terlihat kewalahan menghadapi para gadis itu

"Oke, satu pukulan lagi maka kalian pasti tumbang!"

"JANGAN REMEHKAN KAMI PARA ABSURD GIRL!!!! Hiaaaaakkkh!" Seru keempatnya dengan bersamaan kemudian mereka menghajar para lelaki itu

Bak melihat film laga, Ryder, Falan, Gavin dan Faresta dibuat ternganga karena keempat gadis itu menghajar para pria dewasa itu tanpa ampun

Benar saja, ke lima orang tersebut pun sudah tidak berdaya lagi. "Wah, rumor mereka cewe barbar itu salah. Mereka wonder women!" Ucap Falan sambil mengacungkan jempol terpukau dengan para gadis tersebut

"Ryder, tali nya.." Ujar Lyona meminta tali pengikat yang telah mereka siapkan sebelumnya

Ryder kemudian mengikat ke lima penjahat itu dengan dibantu oleh ketiga laki laki lainnya.

Tidak berselang lama polisi pun datang ketempat kejadian, "Heh! Gue pikir Lo semua kuat, ternyata badan doang yang besar" cetus Sua

"Tauk! Huuuu lemah Lo semua" tambah Lyona sambil membersihkan tangannya dengan menepuk nepuk telapak tangan

Para penjahat itu tak lagi bisa berkata apa-apa, mereka bahkan berjanji akan berubah dan tidak ganggu siapapun lagi

Aileen jongkok menyamakan tingginya dengan para pria yang terduduk dilantai dengan tubuh terikat tali. "Janji adalah janji, tapi hukum harus ditegakkan. Bawa mereka ke penjara pak!"

____

𝐎𝐮𝐫 𝐁𝐚𝐫𝐛𝐚𝐫𝐥𝐲 𝐂𝐢𝐫𝐜𝐥𝐞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang