Semi 13

19 7 0
                                    

-

"Do Re Mi... Do Re Mi Fa Sol La Si Do... Do Re Mi Fa.. ahh susah amat" gumam Lyona

"Pelan pelan aja, pertama lu harus sering gerakin jari lu agar lentur dan ringan saat mainin keyboard nya" ujar Ryder pada gadis bernama Lyona itu

"Lu bisa main piano?"

"Gue dari kecil pemain piano, dua tahun terakhir gue nyoba buat bermusik dengan gitar. Gue bakal bantu Lo buat belajar mainin alat ini"

"main piano punya banyak teknik contohnya legato, staccato, dan arpeggio untuk menghasilkan musik yang bervariasi."

"..Penting juga untuk memahami notasi musik dan membaca partitur agar lebih mudah memainkannya"

Lyona mengangguk paham padanya dan mulai memperhatikan pria itu mengajarinya untuk bermain piano

Sementara ketiga pria lainnya sedang berlatih masing masing

Zeano yang sedang berlatih gitar listrik mendatangi Lyona dan Ryder yang tengah memainkan alat musik tersebut

"Zean" gumam Lyona seraya tersenyum

"Sebenarnya gue kurang yakin, tapi setidaknya lu boleh nyoba, main piano itu ga mudah. Karna gue alami sendiri" ujar Zeano

"Iya! Gue yakin gue bisa kok!" Seru Lyona

Ryder memperhatikan wajah Lyona yang ceria dan beralih ke wajah Zeano. Ia melihat kesana kemari wajah kedua orang tersebut dengan wajah datar

"Hah sudah sudah, Zean latihan lagi sana, gue juga bakal tes vokal" cetus Ryder lalu beranjak dari kursinya

"Lyon, pelajari buku panduan itu, untuk saat ini lu pulang aja dulu, udah sore" tambah Ryder

"Hm oke" gumam Lyona

Lyona pun pulang kerumah ia berjalan menuju halte seraya membaca baca buku panduan yang diberikan oleh Ryder

"Tap!"

Buku tersebut direbut oleh salah satu anggota tim nya

"Zeano!" Gumam Lyona

Pria itu menjunjung buku itu keatas, agar tidak bisa diraih oleh gadis tersebut

"Balikin!" Ujar Lyona sembari meloncat loncat menggapai buku itu, namun apa daya tubuhnya lebih pendek dari pria dihadapannya

"Lu mau pulang? Ambil dulu buku ini" gumam Zeano pada gadis tersebut

"Iya makanya balikin biar gue pulang" seru Lyona sembari terus melompat menggapai buku itu

Lalu tiba tiba pria itu melempar buku tersebut ke jalan raya

"Hah! Woy lu gila!?" Sorak Lyona pada pria itu

"Iya, gue gila. Jadi mending lu jauhi Ryder" ujar Zeano

Lyona menggelengkan kepalanya "memang gak waras lu ya" ujarnya lalu berlari mengambil buku tersebut ke jalan raya

Karena jalan itu ramai, Lyona jadi sedikit kesulitan mengambilnya

"Tiiin!....tiiin

...tiiin. woy mau mati lu!

"Maaf pak, maaf"

Tiin!

Zeano hanya memperhatikan gadis tersebut yang kesusahan mengambil buku itu di tengah jalan raya yang kondisinya sangat ramai

Kakinya sedikit ingin melangkah ke arah Lyona namun terhenti karena ia memutuskan untuk pergi dari sana

Salah satu pengendara sengaja berhenti di dekat buku tersebut. Pengendara dengan motor, jaket serta helm yang serba hitam itu pun turun untuk mengambilnya

Lalu ia segera membawanya ke pinggir jalan, Lyona pun mendatangi pengendara tersebut

"Makasih banyak ya" ujar Lyona mengambil buku itu dari tangan pria tersebut

Pria itupun membuka helm yang dikenakan nya

"Ryder!?" Cetus Lyona

"Gue nyuruh lu pulang, malah main dijalanan. Hampir aja lu ketabrak"

Lyona melihat kearah Zeano tapi sepertinya pria itu sudah tidak ada lagi ditempat itu

"Em maaf ya, tadi bukunya terbang ditiup angin" gumam Lyona menundukkan kepalanya

Ryder tertawa melihat tingkah gadis dihadapannya itu "anginnya kenceng banget?" Ujar Ryder

"Iya! Seperti wushhh! Gitu" seru Lyona

Lagi, pria itu tertawa melihat tingkah Lyona,"Lu gak percaya!?" Seru Lyona pada pria itu

"Gue percaya kok"

Ryder memandangi langit yang sudah mulai bewarna oranye tanda matahari akan segera terbenam

"Naik, gue bakal antar Lo pulang" ujar Ryder menyuruh Lyona untuk naik ke motornya

"Gausah gue..

"..naik, dimana rumah Lo?" Celah Ryder

"Di jalan Sakura"

"Oh bagus berarti kita searah" Seru Ryder mengarahkan kepalanya ke tempat duduk belakang

Lyona pun akhirnya ikut bersama Ryder, ia pikir tidak masalah jika memang searah

__________

"Kenapa? Baru pertama naik motor bareng cogan?" Ujar Ryder yang tengah mengendarai motornya

"Tch, cogan apanya. Gue sering dianter Kakak laki laki gue tau gak" sahut Lyona

"Apa kakak lu lebih tampan dari gue?"

Lyona tertawa "haha, kakak pertama dan kakak kedua gue ganteng banget, lu kalah deh pokoknya" seru Lyona

Ryder tersenyum senang mendengarnya, "benerkah? Kalah dong gue"

"En"

_____

Mereka pun sampai dirumah yang ditempati Lyona bersama ketiga teman lainnya

"Makasih ya, tapi maaf gue gabisa ngajak lu buat mampir, soalnya ini kost cewe"

"Gpp, lagi pula gue harus buru buru pulang" ujar Ryder

"Hn, hati hati dijalan" gumam Lyona

Pria itu pun pergi melewati jalan yang baru saja mereka lewati

Dengan heran Lyona menatap pria tersebut, "lho, bukannya seharusnya dia terus? Kenapa dia balik arah?" Gumam Lyona terheran heran

Lalu dengan segera ia menghiraukannya dan beranggapan bahwa ada sesuatu yang tertinggal di studio, Lyona pun masuk ke dalam rumahnya

"Gue pulang...."

"Oh Lyon, lu udh balik?" Ujar Sua menyambut gadis tersebut

"Heum wangi bangett, Sua Aileen kalian masak apa? Gue laper banget nih"

"Cuma kodok rebus" gumam Sua

"K-KODOK!?"

"HAHAHA, Kita masak nasi goreng seafood" sahut Aileen

"Auhg dasar Sua"

"Buruan deh lu mandi Lyon, biar kita makan bareng" ujar Aileen

Lyona pun segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri

"Keknya tadi gue denger suara motor dan suara cowok diluar" ujar Gwenny

"Ha? Maksudnya Lyona di antar seseorang?" Sahut Sua

"Ojol kali" tambah Aileen

"Oh iya mungkin" ujar Gwen lalu mereka pun melanjutkan pekerjaan mereka

Gwenny menyusun bukunya sementara Sua dan Aileen juga membersihkan dapur bekas mereka memasak

𝐎𝐮𝐫 𝐁𝐚𝐫𝐛𝐚𝐫𝐥𝐲 𝐂𝐢𝐫𝐜𝐥𝐞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang