SZ.7

76 64 3
                                    

Ni hao..

FOLLOW IG AKU:butterpen_ untuk info-info ceritaku & risssss_dd untuk kenali aku lebih dekat.

Jangan lupa follow akun wattpad ku sebelum baca💕

!koreksi taypo

Happy reading 💞

🤍🤍🤍


Zalynd berjalan melewati lorong menuju kelasnya. Di tangannya terdapat buku yang ia bawa sedari rumah. Sambil berjalan, Zalynd berusaha menghafal rumus-rumus untuk ulangan nanti, sesekali ia melirik buku ketika sedikit melupakan rumus.

Ya, hari ini UTS dimulai. Siap tidak siap Zalynd harus siap. Walaupun dia tidak begitu suka, tetap ia akan belajar. Ia bukanlah orang yang tidak suka belajar dan saat ujian pun tidak akan belajar.

Saat sedang fokus menghafal, Zalynd dikejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba menepuk bahunya. "Woi! Fokus banget, awas nabrak."

Zalynd seketika menoleh,"Astaga, kak Widan. Ngagetin aja,"

Orang yang ternyata adalah Widan itu terkekeh pelan. Ia baru saja sampai dan melihat Zalynd berjalan di depan dengan mata menatap buku
di tangan, begitu fokus. "Fokus banget sih," Kata
Widan.

"Iya nih, lagi hafalin rumus. Males sebenarnya," Ujar Zalynd dengan wajah cemberut.

"Yaudah tinggal gak usah hafalin." Sahut Widan sekenanya.

Zalynd reflek menabok lengan Widan, “Gimana sih kak, bukannya semangatin” Katanya.
Widan terkekeh. Ia membalas, “Yaudah, semangat ngehafalnya.” Ucapnya yang langsung mengahadirkan senyum di wajah Zalynd.

Tidak lama kemudian  Zalynd tibah di depan kelasnya, ia berkata pada Widan untuk masuk ke kalas dan Widan pun melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Saat memasuki kelas, Zalynd di sambut dengan kelas yang tidak terlalu ramai. Ada yang mengobro, belajar dan mungkin juga ada yang sedang di kantin. Zalynd duduk di tempat duduknya dan melanjutkan hafalannya.  Ke-dua temannya tidak berada di kelas karena sedang sarapan di kantin.

Zalynd membuka heandphone-nya ketika melihat pesan masuk dari Vanka yang menanyakan dirinya apakah sudah di sekolah atau belum. Zalynd pun membalas,  kalau ia sudah di kelas, yang kemudian Vanka memberitahu kalau ia dan Eva akan segera menyusul ke kelas. Sambil menunggu ke-dua temannya itu, Zalynd kembali menghafal.

Beberapa menit terlewat, Vanka dan Eva pun datang dan menghampiri Zalynd yang terlihat sedang membaca buku. Zalynd yang melihat ke-dua temannya yang datang, menutup bukunya. Tidak lama setelah itu seorang guru pengawas masuk dan mulai membagikan lembaran soal kepada murid-murid. Mereka pun mulai fokus mengerjakan soal.

***

“Jadi gimana? Apa yang mau lo lakuin sama tu anak?” terdengar suara seseorang yang sedang berbincang dengan lawan bicaranya.

“Lihat aja nanti, gue udah siapin rencana yang pas buat tu anak.” balas seseorang yang menjadi lawan bicaranya.

“Lo memang gila jessie.”

Seseorang yang ternyata adalah jessie dan juga ke-dua temannya itu tertawa bersama memikirkan rencana gila mereka. Mereka berenca untuk membuly Zalynd sepulang sekolah nanti agar berhenti untuk mendekati Rafan dan juga teman-temannya.
Jessie tersenyum miring,

“Gue bakal lakuin apapun buat singkirin seseorang yang mencoba menghalang gue buat dapetin Rafan.” ucapnya penuh tekat.

Namun, tampa ke-tiganya sadari, ada seseorang yang mendengar percakapan mereka dari tadi. Ia mendengar semua yang mereka bicarankan. Sudut bibirnya terangkat membentuk kurva, tersenyum miring.  Lalu setelahnya dia beranjak dari tempatnya dan berlalu pergi dari sana.

She is Zalynda (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang