SZ.12

38 31 5
                                    

FOLLOW IG AKU:butterpen_ untuk info-info ceritaku & risssss_dd untuk kenali aku lebih dekat.

Jangan lupa follow akun wattpad ku sebelum baca💕

! koreksi taypo

Happy reading 💞

🤍🤍🤍


"Fan, bengong mulu lo dari tadi. Mikirin apa sih?" tanya Widan yang sedang memakan bakwan.

Rafan menggeleng.

"Apaan sih Fan, kalau di tanya tu jawab, mana ada orang di tanya malah geleng kepala. Salah bantal lo!" seru Cakra pada Rafan.

"Kek cewek PMS lo tau gak!" sindir Zaksa dan diakhiri tawa oleh ia juga Cakra. Rafan pun melempar tatapan tajam pada ke-dua orang itu.
Moodnya sedang tidak bagus hari ini.

"Kenapa sih Fan, perasaan pagi tadi lo happy-happy aja tuh." Widan kembali berucap. Namun Rafan tetap tak bersuara.

"Ada masalah?" tanya Dika.

Rafan menghela nafas pelan, ya, dia sebenarnya bsedang memikirkan tentang pesan-pesan aneh itu. Atau tepatnya teror. Tapi sepertinya teman-temannya tidak perlu tau akan hal ini.
Ia akan mengurusnya sendiri.

"Gapapa. Cuman masalah kecil." balas Rafan.

"Kalau ada apa-apa ngomong aja kali Fan. Kita udah temenan lama juga." ucap Widan. Tidak biasanya mereka merahariakan sesuatu seperti ini kecuali, memang betul-betul masalah pribadi.

"Iya tuh. Kita udah lama temenan, kalau ada masalah cerita aja." timpal Zaksa. Mereka memang kalau serius begini tidak akan bercanda.

Rafan hanya mengangguk mengerti. Ia tau itu. Hanya saja, ia rasa masalah kali ini tidak perlu melibatkan teman-temannya.

Ting

+62774900...
Sebentar lagi aku ada kejutan
untukmu.

—Lily

Sialan! Ingin rasanya Rafan membanting handphone-nya sekarang. Tidak ada henti-hentinya orang yang entah siapa ini
terus mengirim pesan padanya. Dan semuanya
tidak jelas alias misterius.

Sekarang lihat. Apa coba maksudnya? Kejutan? Dikiranya lagi ulang tahun apa. Rafan tak lagi mengambil pusing. Semakin dipikirkan, ia akan bertambah kesal. lebih baik ia melanjutkan menghabiskan makanannya yang ia acuhkan sejak tadi.

Sekitaran lima belas menitan mereka di kantin. Rafan pun berdiri setelah menyelesaikan makanannya. "Udah selesaikan? Lapangan Basket sekarang!" perintah Rafan lalu berjalan lebih dulu diikuti Widan dan yang lain.

Sesampainya di lapangan basket, Widan, Cakra, Zaksa dan Dika langsung menuju ke tengah lapangan. Sedangkan Rafan malahan duduk di samping lapangan.

"Oi Fan. Aneh lo, lo yang manggil ke sini malah lo yang duduk nyantai!" ucap Cakra dengan sedikit berteriak.

"Sini dah Fan, ah, elah." timpal Zaksa.

Rafan masih diam. Kemudian ia berdiri dan berjalan ke tengah lapangan. Dika mengoper bola basket di tangannya dan di tangkap dengan cetakan oleh Rafan.

🤍🤍🤍

Zalynd memasuki kelas dan kembali bergabung bersama teman-temannya yang sedang
asik mengobrol.

"Lagi bahas apa nih?" tanya Zalynd seraya duduk di tempatnya.

"Lynd, ini nih, pendaftaran calon OSIS udah di buka. Lo mau daftar gak?" balas Eva bertanya.

She is Zalynda (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang