SZ.17

9 6 0
                                    

FOLLOW IG AKU:butterpen_ untuk info-info ceritaku & risssss_dd untuk kenali aku lebih dekat.

Jangan lupa follow akun wattpad ku sebelum baca💕

! koreksi taypo

Happy reading 💞

🤍🤍🤍

"Gue mau langsung ke point-nya ya. Lo tau di mana sandra sekarang?"

Aqila terdiam mendengar pertanyaan Rafan. Sungguh ia tidak menyanka kalau Rafan akan menanyakan hal ini. Setelah sekian lama pergi meninggalkan luka, dan tidak peduli dengan
apa yang terjadi, sekarang dia kembali untuk menanyakan hal ini.

Gadis bersurai panjang itu menunduk. Ia ragu dan bingung ingin menjawab apa. Sejujurnya ia juga tidak tau kenapa Rafan tiba-tiba pulang dan menemuinya. Dia lebih kaget karena Rafan menanykan seseorang yang dengan teganya
tinggalkan tampa peduli sedikit pun.

Karena tak kunjung menjawab, Rafan kembali bersuara. "Kenapa lo diam? Lo taukan dia di mana?"

Aqila menggelengkan kepalanya tanda ia tidak tau. "Aku gak tau."

Tidak. Bukan itu jawaban yang ingin Rafan dengar."Lo bohong? Pasti lo tau. Kalau bukan lo siapa lagi yang bisa tau dia di mana sekarang."

"Udah aku bilang aku gak tau." balas Aqila. Ia masih mencoba tenang.

Rafan menggebrak meja dengan pelan. "Gak usah menyembunyiin dia. Gue tau cuman lo yang sering jadi tempat dia cerita. Jadi gue yakin pasti lo tau semuanya. Cepat kasih tau gue." paksa Rafan. Ia sangat yakin kalau Aqila tau di mana gadis itu berada.

Dari dulu hanya Aqila yang menjadi tempat gadis itu bercerita, termasuk dirinya. Rafan sudah sempat mencari gadis itu ketika ia tiba di bandung. Tapi segala tentang gadis itu sudah tidak ada yang tau, termasuk teman-teman gadis itu. Hanya Aqila lah yang ia yakin tau di mana gadis itu sekarang.

Karena kesal dengan Rafan yang terus memaksanya Aqila pun mengebrak meja. "Kamu labil ya Fan. Kamu lupa sama kelakuan kamu? Kamu pergi tampa peduli, dan sekarang kamu datang tiba-tiba dan nanya-nanya soal dia? Sinting kamu?"

"Gue gak peduli. Gak usah bahas masa lalu. Cokup lo kasih tau di mana dia sekarang." tekan Rafan.

Lihat. Bahkan ternyata dia masih sama sekarang. Ingin rasanya Aqila menampar wajah itu. "Kamu budeg hah? Udah aku bilang aku gak tau!" oktaf suaranya naik karena Rafan yang terus memaksanya. "Kalaupun aku tau, aku gak akan pernah kasih tau di mana sandra!"

Rafan menarik lengan Aqila dengan kuat sampai ia meringis kesakitan. "Fan, kamu apa-apaan sih. Sakit!"

Ia menatap Aqila dengan tajam. "Lo jangan main-main sama gue Aqila. Kasih tau gue cepat!" Rafan nyatanya tidak menyerah dengan keyakinannya. Dirinya tetal yakin bahwa gadis di depannya ini tau di mana sandra.

Aqila memegang lengannya yang berdenyut sakit setelah Rafan melepaskan genggamannya.
"Kami ngerti gak sih Fan? Aku gak tau apapun. Sekarang aku tanya. Kenapa kamu datang tiba-tiba dan tanyain sandra hah?"

"Bukan urusan lo." ketus Rafan.

"Bukan urusan aku? Jelas ini urusan aku juga, sandra sepupu aku Fan, kalau kamu lupa." ujar Aqila.

Rafan terkekeh mendengar ucapan Aqila. "Sepupu? Lo aja gak taukan di mana dia sekarang." kata Rafan.

"Aku emang gak tau. Tapi aku gak lupa apa yang kamu lakuin ke dia. Kamu gak peduli sama sekali. Kamu gak pantas bahagia!" marah Aqila. Matanya merah berair. Sekuat mungkin ia tidak menetes kristal bening itu.

She is Zalynda (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang