2: Men In Love

5.5K 270 8
                                    

Men in love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Men in love

Gaun warna putih melekat sempurna di tubuh Eleanor. Perempuan itu tak hentinya menatap diri sendiri di cermin. Dia bukan orang narsistik tapi dia akui dia memang cantik. Tubuhnya semampai, bokongnya sintal dan payudaranya cukup besar tapi sampai sekarang suaminya itu tidak minat sama sekali dengannya.

Ahh apakah lelaki itu gay?

Sialan. Kenapa pemikiran itu mengotori kepala cantik Eleanor.

Dia memperhatikan lagi Gaun itu memiliki potongan sepanjang mata kaki. Lalu terdapat bordiran emas dibagian perutnya. Pada bagian lengannya terdapat ukiran dari pengrajin yang terkenal.

Pernikahan William ini memiliki dresscode berwarna putih. Mereka bebas mengenakan pakaian apa saja asal sesuai dengan dresscode.

Kembali lagi pada pikirannya, Eleanor tidak berhenti memikirkan tentang yang terjadi pada hidupnya. Kembali mengingat-ingat, Eleanor ingat bahwa akan ada sebuah pertengkaran di pesta ini.

Jika memang benar bahwa itu bukan mimpi, maka Eleanor harus bisa mencegah pertengkaran itu. Tidak tau pasti penyebabnya apa, tapi Eleanor hanya perlu berbaur dengan para tamu dan jika dia berhasil dia bisa mencegah kejadian itu.

"Anda sangat menawan nyonya." Puji Esmeralda dengan binar matanya. Dia memperhatikan dengan seksama tampilan dari seorang Eleanor Aquaitane yang terkenal dengan kecantikan dan kelembutannya itu. Ayolah, siapapun yang mengenal Eleanor pasti akan berkata demikian. Dia cantik, menawan, bahkan begitu baik hatinya. Tapi dia sendiri tidak menyangka akan mendapat malapetaka seperti itu.

Siapa sebenarnya yang membenci Eleanor.

"Nyonya, Tuan telah menunggu anda di Kereta Kuda."

"Tentu. Aku akan segera turun Thom."

Eleanor melangkahkan kakinya menuruni undakan tangga sambil mengangkat sedikit gaunnya. Kakinya begitu anggun menapaki anakan tangga yang begitu indah dengan ornamen khas kebangsawanan Inggris. Kediaman ini sangat besar, bahkan bisa dikatakan begitu mewah.

Dari ujung matanya, Eleanor bisa menangkap tubuh tegap sang suami yang dilapisi Setelan Smoking warna hitam. Jika dilihat-lihat, Albert jarang mengenakan warna selain hitam. Lelaki itu memiliki tubuh yang proporsional. Bahunya tegap, wajahnya tegas, perutnya rata dan Eleanor bisa menerka-nerka bahwa dibalik pakaiannya yang formal itu terdapat roti sobek.

Oh God.

Membayangkan saja membuat wajah Eleanor merona. Sialannya mereka bahkan tidak pernah melakukan sleketew bersama.

"Kau terlihat tidak sehat."

Eleanor terjingkat. Dia tidak sadar sudah berada di hadapan Albert. Ahh bahkan aroma tubuh lelaki membuatnya gemetar.

Men In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang