27 : Men In Love

3.2K 155 16
                                    

"Bagaimana jika mengunjungi Mama?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana jika mengunjungi Mama?"

"Tidak."

"Atau kau ingin melakukan sesuatu, katakan saja. Kita bisa pergi bersama," Eleanor menoleh dengan tatapan sinis ke arah Albert, yang tak berhenti mengajukan pertanyaan-pertanyaan ajakan, memintanya untuk berbicara. Matanya memancarkan ketidakpedulian, seakan ingin menegaskan bahwa segala upaya Albert tak akan membuatnya luluh dengan mudah.

Wanita itu merebahkan tubuhnya di ranjang, membiarkan dirinya tenggelam dalam tumpukan selimut yang hangat. Akhir-akhir ini, dia lebih memilih menikmati diri dalam keheningan ini, tak mengindahkan segala macam ucapan ataupun rayuan Albert yang berusaha menarik perhatiannya. Seolah kehangatan selimut lebih bisa memberinya kenyamanan dibandingkan usaha suaminya. Berbaring sambil nonton Netflix adalah yang terbaik.

Bahkan dia tidak pergi ke Store kira-kira 4 hari. Eleanor menyerahkan segalanya pada Stella.

"Bisakah kau menyingkir? Jangan menggangguku," ucap Eleanor dengan nada ketus. Jika kalian bilang Eleanor jahat karena mengabaikan suaminya, itu tidak sebanding dengan rasa sakit dan kesal yang lelaki itu torehkan padanya. Huh, yang benar saja, lelaki itu hanya merayunya selama 10 Minggu lebih.

Toh, bagaimanapun keputusan Eleanor tetap bulat. Dia akan cerai.

Albert menggeleng dengan tegas, mempertahankan posisinya. Gertakan Eleanor sama sekali tidak menggoyahkan pendiriannya, seolah semua ucapan tajam dari wanita itu tak lebih dari angin lalu. "Aku akan melakukan apapun, kita bisa berlibur jika kau mau. Ingin ke Paris?"

Leher Eleanor menegang. Darahnya mendesir ketika mendengar ajakan tersebut. Hei, siapa yang tidak mau pergi ke Negara Paris itu? Dijuluki sebagai The City of Love karena suasananya yang romantis dan pesona khas yang menarik para pasangan dari seluruh dunia. Kota yang menawarkan berbagai tempat menjadi simbol cinta, seperti Menara Eiffel, tempat di mana banyak orang melamar, hingga jembatan Pont des Arts yang pernah dihiasi dengan "gembok cinta."

"Aku tidak mau. Pergi sendiri. Kau seharusnya bekerja, tumpukan kertas dikantormu bertumpuk-tumpuk!"

"Tidak bisa," Albert mendekati Eleanor yang tertidur membelakanginya, kemudian mengelus lembut rambut wanita itu. "Aku yakin kau akan kabur setelah mobilku 5 meter dari Mansion."

Eleanor mendesis, dia tidak mengelak karena kenyataannya memang seperti itu. Dia pernah pulang kerumah Mamanya saat Albert pergi kekantor 2 hari lalu. Lelaki itu kelimpungan dan mencarinya setengah mati. "Terserah," ucapnya tak menggubris, bahkan menghempaskan tangan Albert yang menyentuh pipinya.

"Aku sudah menyuruh Thom membawa berkasku ke Mansion."

"Apa-apaan?! Aku bisa muntah melihat berkasmu!"

Albert memiringkan kepalanya, "Atau kau bisa ikut kekantor, disana ada kamar. Kau bisa tidur sampai puas disana," lelaki itu mengambil anakan rambut Eleanor lalu menghirupnya dengan lembut. "Aku benar-benar tidak bisa fokus meninggalkan dirimu sendirian Ell."

Men In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang