RAZEA-13

71 11 1
                                    

Happy reading!

















Pagi-pagi sekali Nazea membantu memasukkan baju dan peralatan lain kedalam tas milik Raffael. Gadis itu tak lupa membawakan camilan untuk Raffael. Raffael yang baru saja selesai mandi pun berjalan kearah Nazea yang sibuk dengan tas miliknya.

Lelaki itu menatap barang yang akan ia bawa kepuncak pagi ini. Not bad, Nazea cukup baik dalam membantu dirinya. Gadis itu memasukkan beberapa keperluannya tanpa diminta oleh Raffael.

Awalnya Raffael tidak akan berangkat, mengingat semalam Nazea jatuh sakit membuat dirinya tidak tega jika harus meninggalkan gadis itu di rumah sendirian. Tapi gadis itu ngotot jika Raffael harus berangkat, katanya sih karena tidak enak dengan Kemal.

Tapi, Alhamdulilahnya Nazea benar-benar sudah pulih. Suhu tubuhnya sudah kembali normal. Memar dipipinya juga sudah tidak sejelas semalam

"Aku masukin minyak kayu putih sama obat-obatan, mana tau nanti disana butuh," ujar Nazea yang diangguki oleh Raffael.

"Kak, kalau party begitu ngapain aja?" tanya Nazea mendudukan dirinya dikasur. Matanya terus menatap Raffael yang tengah memakai kaos didepan cermin.

"Ya, seneng-seneng. Ngerayain ultah nya Kemal, makan-makan. Seru lah, kenapa? Mau ikut?" tanya Raffael yang dibalas gelengan oleh Nazea.

"Kalau miras, ada?" tanya Nazea pelan.

"Ada. Kemal ngga nyediain begituan, sepi. Anak-anak ngga bakal datang," ujar Raffael menyambar jaket kulit miliknya.

"Kakak jangan minum-minum ya? Ngga baik tau, haram." Raffael terkekeh pelan mendengarnya.

"Satu, dua kali ngga masalah kali, Ze."

"Kak, ish! Dengerin dong kalau istrinya ngomong! Jangan minum-minum, aku ngga suka." Nazea menatap Raffael tajam, semoga saja lelaki itu mau menuruti apa yang ia mau.

"Tapi gue suka, gimana dong?" balas Raffael membuat Nazea naik pitam.

Nazea mengerucutkan bibirnya lucu, Raffael gemas sendiri melihatnya. Lelaki itu berjalan mendekati Nazea, menyentuh kedua pundak Nazea lantas mencium pipi Nazea dengan gemas.

"Gue usahain, tapi ngga janji." Raffael mengedipkan sebelah matanya yang membuat Nazea mengembangkan senyumnya.

Gadis itu bangkit ketika Raffael mulai menggendong tasnya dan mulai keluar dari dalam kamar. Keduanya keluar dari rumah, rupanya didepan sudah ada teman Raffael yang menunggu Raffael tentunya. Lelaki itu tersenyum pada teman-temannya lalu kembali menatap Nazea.

"Lo beneran ngga papa kan gue tinggal? Udah sembuh beneran kan?" tanya Raffael yang diangguki oleh Nazea.

"Aku nggapapa, Kak. malahan seru ngga ada kamu," jawab Nazea yang membuat Raffael geram.

"Kurang ajar lo!" balas Raffael menyentil kening Nazea dengan pelan. Bukannya marah justru gadis itu terkikik geli. Puas rasanya bisa mengerjai Raffael.

"Gue berangkat ya, lo baik-baik di rumah. Jangan berani-beraninya lo bawa cowo lain kerumah!" ucap Raffael menatap Nazea tajam.

"Ish! Aku ngga gitu ya!" bantah Nazea tidak terima.

"Gue peringatin doang, kali aja lo ada niatan selingkuh," ucap Raffael sembari mengulurkan tangannya yang langsung disambut oleh Nazea.

"Aku atau kamu yang selingkuh?" Raffael malah melototi gadis itu ketika Nazea selalu menjawab ucapannya.

"Heh! Yang nurut dikit sama suami, jangan ngejawab terus. Lo mau pas meninggal nanti dapet azab mulutnya ngga bisa mingkem?" ucap Raffael.

"Kakak! Kenapa doain aku begitu?" sentak Nazea sembari memukuli tubuh Raffael.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Razea [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang