Happy reading!
Hari ini Raffael mengajak Nazea berjalan-jalan, tentu saja Nazea merasa senang. Akhirnya ia tidak merasa bosan lagi karena Raffael mengajaknya pergi. Gadis ini tampak cantik dengan balutan tunik dan celana kulot serta hijab modis yang menutupi kepalanya.
Nazea berjalan menghampiri Raffael yang tengah memakai sepatu di depan teras. Gadis itu berjongkok di samping Raffael yang belum sadar akan kehadirannya.
Raffael terkejut ketika mendapati Nazea yang berada disampingnya. Lelaki itu terjingrat kaget ketika Nazea melotot kearahnya dengan wajah yang begitu dekat dengan wajahnya.
"Kaget gue!" ucap Raffael yang dibalas gelak tawa oleh Nazea.
"Untung gue ngga ada riwayat sakit jantung, Ze." Nazea terkekeh pelan mendengarnya.
"Nggapapa. nanti kalau iya, aku bakal cari suami baru," ucap Nazea lantas berjalan menuju motor besar Raffael.
"Sekali lagi ngomong begitu, gue buntingin lo!" ancam Raffael yang membuat Nazea cemberut.
"Ngomongnya difilter deh, aku ini masih kecil!" ujar Nazea seraya menutup kedua telinganya.
"Bunting. lo, gue buntingin, Mampus lo!" ucap Raffael geram.
"Mulutnya nyebelin banget, kode minta dicipok soang," ujar Nazea sembari menaiki motor Raffael.
"Nih pake!" ujar Raffael menyerahkan hoodie pada Nazea. Gadis itu menggeleng tanpa menerima hoodie yang diberikan oleh Raffael.
"Gerah, aku ngga mau," jawab Nazea.
"Bawa aja. nanti pulang malem, pasti dingin. Angin malem ngga baik buat lo," ucap Raffael menaruh hoodie itu didepan Nazea.
"Kita mau kemana, Kak?" tanya Nazea seraya melingkarkan kedua tanganya pada perut Raffael.
"Kemana-mana hatiku senang," jawab Raffael dengan kekehannya.
"Ish! Aku tanya beneran," ucap Nazea menggeplak bahu lelaki itu.
"Pantai, mau?" tanya Raffael.
"Mauuu! Aku udah lama ngga ke pantai, habis itu kita makan seafood ya kak, boleh ngga?" tanya Nazea sembari memiringkan kepalanya.
"Boleh, tapi ikut gue sebentar." Nazea mengernyitkan kedua alisnya bingung.
"Kemana?" tanya Nazea.
"Sebentar aja. gue mau ambil barang di tempat temen gue," ucap Raffael yang diangguki oleh Nazea. Raffael mulai menyalakan mesin motornya. Setelah dirasa Nazea sudah siap, lelaki itu gegas memacu motornya meninggalkan rumah.
Sesampainya ditempat yang sudah dijanjikan oleh Raffael dan temanya. Keduanya segera masuk dan memesan minuman sembari menunggu teman Raffael datang.
Berkali-kali, Nazea tampak menghela nafasnya panjang. Merasa bosan tidak memiliki kegiatan, gadis itu bergerak memainkan celana Raffael yang sobek dibagian lututnya.
"Kak, temen kamu lama banget," seru Nazea dengan bibir yang mengerucut lucu.
"Sabar," jawab Raffael dengan pandangan yang fokus pada ponsel.
"Hadep sini, Ze!" ucap Raffael sembari mengangkat kamera ponselnya.
"Mau ngapain?" tanya Nazea sinis.
"Udah diem aja," seru Raffael lalu memotret Nazea yang tengah menatapnya sembari menutupi sedikit wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Razea [On Going]
Teen FictionKisah Nazea yang terjebak dengan Raffael di sebuah perjodohan konyol yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Juga kisah Raffael yang harus menerima perempuan berjilbab yang tentu saja jauh dari tipenya. Disepanjang sejarah, baru kali ini Raffael me...